Di kediaman keluarga Hardyan
"Maafkan papa yah Mil, papa selalu memaksa mu untuk menikah dengan anak teman bisnis papa" ujar Riko, ayah dari Samuel dan juga Milda
Riko kini sadar setelah mengetahui teman bisnisnya atau orang akan jadi besannya itu ternyata seorang koruptor
"Lupakan saja pa, yang pentingkan kita sudah terhindar dari masalah besar itu" karena jika sampai Milda jadi menikah dengan anak teman bisnisnya itu, bukan tidak mungkin kalau mereka akan bangkrut setelah itu.
"Sudah cukup adegan maafnya, ayo sekarang kita makan malam saja" pinta Maya (istrinya Riko). Samuel, Nindi dan ayahnya yang tadi duduk diruang tamu, kini mulai beranjak dan duduk dikursi meja makan masing-masing
"Mama sudah siapkan makanan favorit untuk putri dan suami ku tercinta" dengan lebaynya sambil menyediakan hidangan di atas meja
"Oh, hanya putri dan suami nih? Putranya tidak" berlagak cemberut kesal
"Iya juga dong, untuk putra mama tercinta juga" sambil mengacak-acak lembut rambut Samuel sebagai bentuk sayang "Ayo makanlah" lanjutnya setelah selesai dan langsung ikut duduk bergabung dengan mereka
Hampir selesai makan, sudah terdengar bunyi rington ponsel Sam yang ada disamping piring makannya. Dengan cepat Sam mengangkatnya yang mana tertulis nama Nindi dilayar ponselnya
"Iyah ada Nin?" Tanya Sam
"Kak, Ayrish pergi dari Rumah. Bisakah kakak membantuku mencarinya?" Jelas Nindi dari sebrang sana. Karena dia tak tahu mau minta bantuan siapa lagi, lantaran Jackson pun kini entah pergi kemana, yang jelas dia mencari Ayrish
Tanpa banyak kata Samuel dan Milda panik mendapat kabar itu dan meluncur cepat kerumah Nindi.
"Apa yang terjadi Nin? Kenapa Ayrish bisa pergi......"
"Aku ceritakan itu nanti saja" sergah Nindi sebelum Sam menyelesaikan katanya "Yang penting kita harus mencari Ayrish dulu" usulnya
"Iyah kak, penjelasan itu tak penting sekarang. Kita harus cepat menemukan Ayrish" timbal Milda yang tak kalah cemasnya dengan sahabat baiknya itu
***
Terlihat seorang gadis dalam mobil berwarna putih sedang memerhatikan Ayrish yang duduk di sebuah batu besar di pinggir jalan"Kasihan sekali dirimu Ay. Tapi baguslah, kamu keluar dari rumah itu adalah pilihan yang tepat" ujar gadis tersebut sambil tersenyum misterius
Tampaknya Ayrish yang sudah sangat lelah melangkah, kini memilih untuk beristurahat sejenak
"Aku harus kemana lagi?" Lirih Ayrish yang tengah dilanda bingungSebuah tepukkan dipundak Ayrish menyadarkannya "Kamu kenapa?" Tanya seorang pria yang tiba-tiba datang dengan mobil berwarna hitam dan cukup membuat Ayrish terkejut lalu mendongah
"Ka..mu sia..pa?" Nampak takut dan langsung berdiri sedikit menjauh
"Hei tenanglah, aku takkan menyakiti mu" berusaha meyakinkan dengan tak lupa tersenyum hangat
Setelah berpikur sejenak serta melirik mobil yang dikenakan "Sepertinya dia memang pria baik" batin Ayrish mencoba meyakinkan dirinya "Aku se..dang men..cari tem..pat ting..gal" jelas Ayrish dengan menunjukkan wajah resah
"Kebetulan sekali, aku punya sebuah rumah kosong. Jika kamu mau, kamu boleh tinggal dulu disana sementara" tawar pria itu "Jangan khawatir, aku bukan orang jahat kok" berusaha meyakinkan Ayrish yang tadinya dia nampak menunjukkan wajah ragu dengan senyum manis
"Ta..pi a..ku tak pu..nya uang"
"Tidak apa, nanti kamu sambil cari kerja dulu. Bagaimana?" Usulnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate With Love
RomanceMari mampir ! Tapi Follow Me dulu dong teman Ceritanya memang acak-adul teman, namanya juga Authornya tak bakat, baru belajar. Yah, sekedar menyalurkan bagian dari keisengan hobby saja. --- "Mengapa kau sangat membenciku?" "Aku benci karena telah m...