18

461 6 0
                                    


"satu aja mungkin kamu gak akan bisa rawat.. apalagi banyak"

Seketika senyum ayana hilang saat membaca tuduhan yang jehan katakan untuknya. Jehan dari dulu memang dikenal sebagai manusia yang mempunyai segudang kata-kata menusuk yang akan keluar dari mulutnya. Ayana memutuskan untuk tidak membalas chatingan jehan lagi, karena mendadak moodnya rusak.

Dia meletakkan handphone sembarangan dan kembali melanjutkan kerjaannya yang sepat tertunda.

Sedangkan jehan, dia tau jelas bagaimana sikap ayana saat ini. Melihat chattingan jehan tak kunjung mendapat balasan dari ayana, jehan langsung dapat mengetahui bahwa ayana benar-benar marah kepadanya kali ini.

"huuhhh rindu ayana" jehan bergumam sendirian sembari melihat indahnya pemandangan kota dari lantai 34 suatu gedung apartemen yang dikunjunginya. Saat jehan sedang mengatur beberapa properti pelengkap ruangan interior apartemen tersebut mendadak dia menerima panggilan telepon dari kaisar.

Beberapa hari yang lalu, saat jehan terlibat kesalahpahaman dengan kaisar. Dan untungnya masalah itu dapat terselesaikan dengan cepat, akhirnya kaisar memberikan solusi kepada jehan, jika dia ingin berkomunikasi dengan ayana lebih baik kaisar terlebih dahulu menghubungi jehan untuk menyampaikan berbagai hal yang akan disampaikan kepada ayana. Tugas selanjutnya jehan bertugas menyampaikan pesan tersebut kepada ayana. Ribet? Jelas iya. Tapi dengan cara seperti itulah, kesalah pahaman diantara suatu keluarga dapat di cegah sebelum terjadinya kesalah pahaman yang besar dan berujung pertengkaran.

Kaisar mengatakan kalau dia berniat untuk makan malam di rumah ayana dan jehan sekaligus untuk mengenal kaisar secara lebih dekat. Agar segala kesalahpahaman jehan dapat sepenuhnya hilang dan dia dapat memaafkan kaisar dengan hati yang tulus. 

__

"aku berhenti" ayana menyambut jehan dengan mengeluarkan kata-kata yang ambigu.

"hah.. berhenti apa sayang?" tanya kaisar sembari mengecup pelan pipi ayana, ayana merespon dengan mengerutkan dahi karena dia belum siap dan belum terbiasa.

"berhenti kerja.." jawab ayana sambil memberikan segelas air kepada jehan, sedangkan jehan menatap ayana seakan tidak percaya apa yang sudah di dengar oleh telinganya.

"serius? Kerjaan kamu itu bayarannya mahal lho ay... kamu itu konsultan bisnis ayana, klien kamu banyak lagi.." jehan menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena bingung dengan keputusan mendadak yang diambil oleh ayana tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengannya.

"jadi? Aku nggak perlu berhenti? Tapi aku gak mau kalau nanti kamu marah setiap hari sama aku" curhat ayana sambil mengikuti jehan yang berjalan ke arah kamar untuk berganti pakaian, mendengar kata-kata ayana mendadak jehan berhenti dan membuat ayana terkejut saat jehan berhenti tiba-tiba.

"marah?"

"farel udah cerita semua sama aku..."'

"dasar punya adik gak ada yang bisa diajak untuk jaga rahasia"

"aku nggak marah sama kamu.. asalkan kamu pergi kerja itu dandanya jangan berlebihan karena aku gak ada disisi kamu untuk ngelindungi kamu. Tapi kalau kamu pergi berdua sama jehan, jehan izinin kok kamu pake lipstik warna ungu, kalau orang-orang tanya siapa wanita gila itu jehan bilang aja, kalo wanita gila itu istri jehan..jadi gada yg bisa goda-goda kamu" jehan mengeluarkan cengiran mautnya "awww" jehan berteriak saat ayana mencubit hidungnya hingga memerah "wihhh dia KDRT sama suami" jehan meringis kesakitan

"serius.."

"haha iya-iya serius ini mah, kamu boleh kerja, asalkan ponselnya aktif 24 jam, pake baju harus yang ketutup dan gak membuat lawan jenis tertarik sama kamu. Dandan natural aja, jangan berlebihan yang terakhir parfum. Pake parrfum sekenanya aja jangan satu botol kamu abisin parfum itu. Gimana? Deal deal deal?"

"oke deal" ayana mengecup pipi jehan sekilas dan langsung berlari,

MENIPU DIRI SENDIRI (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang