26

261 6 1
                                    

Juli 2014

"han kok lo putus dengan aimee?" tanya salah seorang teman ku yang begitu tertarik dengan kisah asmara jehan. Dan jehan kelemahannya adalah, sangat mudah menceritakan hal-hal pribadi kepada orang-orang. Bahkan dengan orang yang baru sehari dia kenal. Dengan santainya dia duduk di sampingku dengan senyum yang masih melekat di wajah tampannya.

"hah, jadi gini.. dia tu enggak banget.. aku muak pacaran sama dia. Kemana-mana harus up insta story, makan up instastory. Gue muak harus hidup apa-apa harus sesuai dengan kemauan orang, ngelakuin apapun Cuma demi like dan kepuasan orang lain. Gue gak sanggup.. makanya gue putusin dia. Lagian yang mau pacaran kan dia aja, guemah ogah deket-deketan sama dia" jehan menjelaskannya dengan ekspresi yang sangat lucu membuatku tidak pernah berhenti untuk tidak menatapnya, aku terus menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun karena memang tidak ada yang perlu aku tanyakan kepada jehan tentang urusan pribadinya lagian aku juga tidak begitu dekat dengan jehan hingga harus kepo dengan urusan pribadinya.

Tanpa sadar jehan sudah menatapku dan dia menyentuh tanganku, sontak aku terkejut bukan main, secepat mungkin aku menormalkan ekspresiku dan berkata " jangan pegang-pegang gue " sedangkan jehan dia hanya terkekeh dengan sikap ku yang bisa dibilang tidak bersahabat dan super jutek.

"ay.. nanti gue sarananin lo cari calon suami yang kaya yang ganteng yang punya mobil ay.. " jehan tertawa terbahak-bahak dengan lelucon yang dikarang sendiri olehnya sedangkan kedua temanku mereka seakan tidak paham dengan apa yang dikatakan jehan. Terlihat dari ekspresi datar yang ditunjukkan oleh mereka.

Aku memutar bola mata dengan malas saat mendengar jehan mengeluarkan leluconnya itu dan berkata " lo kira gue cewe matre"

Dan jujur saat itu sebenarnya aku sangat gugup berada di samping jehan dahiku basah dengan keringat dingin 2 lembar tisu sudah aku habiskan untuk menyeka keringat yang tidak berhenti mengalir di dahiku, bukan karena cuaca yang panas, penyebabnya adalah jehan. Pesonanya mengalahkan terik panas matahari apalagi dengan jarak yang kurang dari 1 meter, saat itu aku bisa saja melihat wajahnya dengan puas dengan waktu yang lama. Tapi aku takut jika aku melihatnya terlalu lama dan aku akan sangat jatuh cinta dengannya.

Flashback end

"heh buk..." teriak jehan memecahkan lamunan ayana " ngelamunin apasih cintaku" jehan mengelus lembut rambut ayana

"hmmm engga ada.. aku bosan, bingung mau ngapain" jawab ayana sambil merebahkan kepalanya di pangkuan jehan

"ibu tadi telfon, katanya handphone kamu gak aktif, emang kemana handphone kamu? Rusak lagi " tanya jehan, karena dia sudah mengetahui kebiasaan ayana yang tidak bisa menjaga barang, setiap barang yang dipegang ayana pasti rusak tidak terkecuali.

"oh iya.. aku lupa, terakhir kali aku pegang hp waktu kita ngedate han dan ituuuu...." ayana memikir dan itu butuh waktu yang sangat lama

"3 minggu yang lalu" sambung jehan

"oh iya.... dan aku letakkan diiiiiiiiii......." sungguh membutuhkan waktu yang lama untuk ayana mengingat sesuatu

"atas lemari?"

"bukan"

"dibawah kasur"

"bukan"

"diiiii dalam kantong jaket jeans jehan "

"bukan-bukannnn, coba jehan ingat deh, hari itu kita pake baju apa terus kita ada kemana?"

"di laci meja rias"

"bukan"

"di dalammm..."

"aduhh iya di dalam tas kecil itu lho" ayana kemudian berlari untuk mengambil tas yang dimaksud. Setibanya di kamar ayana mencari tas tersebut dan akhirnya menemukan ponselnya "*maafin aya ibu, seandainya ibu tau selama ini aya pake hp untuk jehan, untuk stalking jehan, untuk kepoin mantan-mantan jehan, sekarang jehan udah sama aya, jadi aya lupa sama hp ini bu*" ucap ayana di dalam hati.

MENIPU DIRI SENDIRI (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang