21

459 8 0
                                    


"heh...jangan bengong" kaisar memecahkan lamunan aimee

"*ini kali kedua dia menolongku* antar aku ke cafe, aku akan mengambi mobilku" perintah aimee dengan nada yang sangat angkuh.

"baiklah" tanpa membantah kaisar memutar balik arah mobilnya dan kembali ke cafe tempat aimee meninggalkan mobilnya, sepanjang jalan kaisar terus tersenyum.

"jangan senyum-senyum, gue eneg kalo liat lo senyum"

"jangan marah-marah nanti cepat tua " ledek kaisar dengan tatapan yang masih fokus melihat ke arah depan

"hhuh" aimee menghela nafas kasar pertanda dia sudah sangat tidak tahan berada satu mobil dengan kaisar. "lagian gue heran sama lo, lo ngomong sama gue..tapi lo gak liat ke arah gue"

"saya gerah liat kamu.. orang tua kamu kaya kan.. kok kamu disuruh pakai baju adik kamu sih"

"dasar cowok gatau diri" murka aimee yang masih disambut dengan senyuman oleh kaisar. Kemudian aimee langsung turun dari mobil kaisar saat mobilnya sudah berhenti di depan cafe.

"sama-sama " teriak kaisar dari dalam mobil, berusaha meledek aimee karena dia tidak mengatakan apa-apa saat kaisar sudah menolongnya tadi.

___

-Natta's -

Takkan pernah terlintas tuk tinggalkan kamu jauh dariku kasihku, karena aku milikmu kamu milikku separuh nyawaku hidup bersamamu berdua kita lewati, meski hujan badai takkan berhenti sehidup semati, mentaripun tau kucinta padamu. Percaya aku takkan kemana—mana aku kan selalu ada temani hingga hari tua, percaya aku takkan kemana-mana setia akan kujaga kita teman bahagia.

Takkan pernah kulupa, kamu yang kucinta dari ujung kaki hingga ujung kepala aku ingin kamu, kamu yang kumau belahan jiwaku. Kkamu masa depanku

-jaz-teman bahagia-

-ayana-2015-

"AHAHAHAHAHAHAHA" jehan tertawa sangat keras hingga membuat ayana, ibu jehan, farel dan fari terkejut secara bersamaan hingga mereka melihat ke arah jehan dengan tatapan sinis.

"Wihh makin gila dia" sambung farel saat melihat abangnya itu tertawa sendiri saat melihat ke arah ponselnya.

"adekk.. kok gitu ngomongnya di depan kak aya.." tegur ibu jehan saat melihat farel berkata-kata kasar kepada jehan. Kemudian farel hanya tersenyum sambil melihat ke arah ayana dan ibu. "maaf ya ay.. farel kalau ketemu sama jehan emang begitu tingkahnya, mungkin karena perbedaan usia mereka yang Cuma 2 tahun, jadi si farel seenaknya sama jehan.."

"gak papa kok ma, aya udah tau jehan itu gimana.." ayana tersenyum sekilas sambil memotong beberapa kentang

Kemudian jehan menghampiri ayana yang sedang memasak di dapur, sedangkan ibu jehan shalat zhuhur, sekuat tenaga jehan menahan tawanya saat melihat ayana. Dia tidak menyangka ayana sangat menyukainya hingga bisa menulis kata-kata yang sepuitis itu, jehan terus memperhatikan ayana sambil senyum-senyum, ternyata ayana memang mempunyai sikap cuek dan gengsi yang akut, dia bukan tipe orang yang mengakui perasaan nya Cuma-Cuma di depan orang yang sangat dia cintai. Bahkan di awal pernikahan jehan berfikir kalau ayana sama sekali tidak menyukainya dan setelah buku itu ditemukan, jehan baru menyadari ternyata sudah sangat lama ayana berusaha memendam rasa sukanya kepada jehan agar diabisa terus berteman dan dekat dengan jehan.

"kenapa senyum-senyum sendiri.." tanya ayana jutek saat melihat jehan terus tersenyum saat memandang ke layar ponselnya.

"gak ada" jehan menggeleng dan kembali tersenyum

"minggir.. "ayana menyuruh jehan menyingkir dari hadapannya dan dia membawa beberapa lauk untuk disusun di meja makan, sembari menunggu ayah dan ibu jehan turun untuk makan siang. "tolong bawain gelas sama piring dong.." ayana meminta tolong kepada jehan, karena melihat jehan terus mengikuti ayana tanpa berniat untuk membantu. Tanpa bantahan jehan kemudian membawa beberapa piring dan gelas untuk di tata di atas meja makan.

"jutek banget ihh.. untung gue punya istri tu gak sejutek lo" sindir jehan kepada ayana

"biarin, lagian suami gue tu ganteng, romantis nggak kek elo senyum-senyum sendiri sama Handphone " ayana kembali menyindir jehan. Sedangkan jehan terus tersenyum dengan lebar saat ayana menyebutkan kata-kata "romantis" . saat mereka hampir saja bertengkar, orang tua jehan turun untuk makan siang, sehingga pertengkaran mereka dapat tertunda untuk sementara. Selama makan siang pembicaraan terus berjalan, mulai dari cerita liburan orang tua jehan yang diakhiri dengan yazid yang terlalu betah di luar negeri hingga sulit untuk diajak kembali. Hingga curhatan farel yang ditinggal sendiri dan tak terkecuali pembahasan masalah momongan ayana dan jehan.

Tetapi orang tua jehan memaklumi, karena mereka berfikir mungkin ayana masih membutuhkan waktu untuk membiasakan diri terlebih dahulu. Usia yang masih muda tentu tidak menjadi penghalang bagi ayana untuk memiliki keturunan tetapi semuanya tergantung kepada allah, jika sudah menjadi rezeki ayana untuk memiliki momongan dia pasti akan memilikinya. Ayana mulai risih saat orang tua jehan mulai membahas masalah momongan, pikirnya bagaimana bisa dia memiliki anak. Dia saja belum melakukan sesuatu yang lebih dengan jehan, padahal ini sudah memasuki usia 6 bulan pernikahan.

"kalian tidur disini ya.. 1 malam aja.. mama rindu banget sama kalian" rengek ibu jehan sambil memegang lengan jehan yang sedang menyendokkan nasi ke mulutnya.

"minggu depan aja deh ma.. jehan mau istirahat di rumah aja dulu malam ini" jehan menolak dengan lembut.

Ayana memutuskan untuk tidak berargumen di saat-saat seperti ini, kalaupun jehan memutuskan untuk menginap di rumah ibunya ayana akan dengan senang hati meng-iya-kan ajakan jehan.

"yaudahdeh.. mama gak maksa, tapi kamu janji ya.."

"janji" lanjut jehan. 

MENIPU DIRI SENDIRI (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang