41

198 5 0
                                    

Tayangan pertandingan basket telah usai. Jehan berniat mencari ayana yang tidak kunjung selesai berbenah, padahal dia sudah berbenah hampir 1 jam lamanya. Dengan menggendong bayi mereka, jehan berjalan menuju arah kamar tidur utama. Tempat ayana sedang berbenah, mengatur pakaian mereka dan merapikan beberapa hal yang harus dirapikan oleh ayana sendiri.

"Knock knock knock" ucap jehan semangat karena ayana sangat menyukai lelucon ala-ala barat seperti ini. "Who's there" sambung jehan kembali, karena ayana tidak kunjung menjawab. Melihat bayinya tertarik dengan kegiatan jehan akhirnya fokus jehan tidak lagi kepada ayana yang tidak kunjung menjawab panggilannya. Tapi jehan melanjutkan candaannya dengan bayi kecil yang sedang digendongnya. "Sonny". "Sonny who?". " your son honey".. dan kemudian jehan terkekeh dengan candaan garingnya.  *maaf reader.. beneran garing soalnya🙁*

Cklek

Pintu terbuka, mereka saling bertatapan selama beberapa detik. Mata ayana terlihat memerah dan ada sisa-sisa air mata di pipinya.

"Nangis? Kenapa?" Tanya jehan dengan kening berkerut.

Tanpa pikir panjang. Ayana langsung mendekati jehan dan memeluknya. Bukan pelukan yang erat karena ada bayi yang ada diantara mereka.

"Ay.." panggil jehan dengan suara teduhnya saat merasakan goncangan di bahu ayana pertanda dia kembali menangis. "Ay jangan nangis di depan jehan junior dong.. nanti dia ikutan sedih.  Kenapa sih ay.. coba2 berhenti dulu.. minum air putih dulu biar tenang" jehan sama sekali tidak bisa bergerak sekarang, karena tubuhnya di peluk oleh ayana dan dia sedang menggendong bayi.

"Kok jehan jahat banget sih sama aya.." ucap ayana dalam posisi masih memeluk jehan. Kemudian ayana melepaskan pelukannya kepada jehan dan menghapus air matanya dengan punggung tangannya. Kemudian dia meminta jehan untuk menyerahkan bayi yg dalam gendongannya kepada ayana.

"Jahat kenapa.. coba jelasin" rayu jehan dengan suara yang super lembut. Mereka bertiga sekarang sedang berbaring diatas kasur. Jehan mengelus lembut surai rambut ayana dan membujuknya. Sedangkan ayana dia sungguh tidak tau ingin mengatakan apa kepada jehan karena dia sangat gugup sekarang. Jantungnya terus berdetak sangat cepat untuk jehan, apalagi saat dia mengetahui segala sesuatu yang tidak pernah diharapkan terjadi tapi telah terjadi sebelum dia mengharapkannya akan terjadi. *mamam lo pusing kan*

Iya, jehan telah menyukainya sejak lama. Padahal ayana pernah mengatakan. Jika dia hanya ingin menyukai jehan tanpa jehan harus menyukainya juga.

Ayana kemudian mengambil buku jurnal lusuhnya yang diletakkan di bawah bantal. Kemudian dia memperlihatkan buku itu kepada jehan.

Reaksi jehan, dia menutup mata sambil melipat bibirnya kedalam. Menahan senyum, seperti anak-anak yang ketahuan sengaja mengotori karpet dengan lelehan coklat, seperti itulah wajah jehan sekarang. Imut? Banget

"Maaf.." ucap jehan dengan wajah yang penuh penyesalan tapi masih terlihat konyol.

" hampir Setahun lho hilangnya ini buku.." marah ayana, dengan jantung yang degdegan pastinya.

"Ya maaf.. lagian udah di kodein dari dulu jual mahal sih" goda jehan "malah curhatnya di buku.. kan gada yang baca.. gada yang paham sama hati kamu sayang" jehan menatap mata ayana dengan dalam " aku suka sama kamu, gimanapun bentuk kamu, gimanapun sikap kamu.. aku suka kamu karena itu kamu ayana.. ayana model begini ni gak akan pernah ada di orang lain tau" lagi lagi jehan menggoda ayana.

"Halah gombal.." ayana menepis tangan jehan yang sedari tadi mengelus surai rambutnya.

"Ngambek? Lagi? Gara-gara apa.. iya aku tau aku salah karena sembunyiin dan baca buku harian kamu itu.. atau aku harus minta maaf sama semua pertanyaaan kamu yang aku jawab itu? Masih untung aku jawab pake bahasa indonesia lho ay.. coba kalo aku jawab pake bahasa arab.. mungkin kamu nangisnya tahun-tahun depan hahaha" ledek jehan.

Ayana tersenyum simpul, karena dia mengaku jika masalah bahasa dan tulisan arab, jehan jagoannya. Biarpun mereka sama-sama menempuh pendidikan di universitas islam negeri. Tapi background jehan tentang pengetahuan agama apalagi bahasa arab masih lebih mantap dibandingkan ayana.

"Janganlah gitu.. "rengek ayana kepada jehan.

"Apalagi, malu? Lagian 6 tahun simpan semuanya sendiri. Sok-sok an bilang gamau sama jehan.. maunya yang serupa setipe sama jehan tapi bukan jehan. Sampe kapan sih ay mau nipu diri sendiri. "

"Sampe kamu sadar.. cuma aku yang mau nungguin kamuselama ini. Cuma aku yang bisa sediain kamu bahu buat bersandar setiap hari. Cuma aku yang ada disini untuk kamu"

"Maaf ya.. aku telat samperin kamu"

"Bodo amat.. kalo kamu cepat samperin aku.  Mungkin kamu cuma singgah sebentar di hati aku. Ga berniat untuk menetap"

"Ih tolol.. kan kita misalnya sadar dari jauh-jauh hari kalo kitatu saling suka. Kan bisa pacaran dulu aya"

"Bodo a m a t.. aya gasuka pacaran"

"Intinya apa? Berdebat sampe maghrib ga bakal selesai ni.. kalo gini ceritanya"

"Kan jehan tu gapernah berubah tau.. tadi sweet banget ngomongnya..lama dikit aku bisa potong kaki ni -diabetes- sekarang gitu.. ah malas ah malas"

"Ya lord ngambek lagi.. "

"Bismillah aku terima nikahnya ayana binti ngambeknya, jahatnya, kasarnya, baiknya, jeleknya, malasnya, rajinnya dan bodohnya dibayar dengan ikhlas dari hati yang paling dalam" sambung jehan.

"Ih apaan sih.. jangan manis2 gitu.. nanti aya gatega kalo harus cubit jehan sampe biru-biru kalo marah"

"Ada niat buat cubit jehan sampe biru kalo marah?" Tanyajehan dengan tatapan mautnya.

"Engga."

"Lah kenapa engga? Tadi ngomongnya gitu"

"Enggalah.. kan aya sayang banget sama jehan.. masa iya ayana tega sakitin jehan.. gamau 😍"

-------------------------------the end---------------------------------------

Katanya tidak mau mengungkapkan perasaan agar tidak menghancurkan pertemanan yang sudah terjalin sejak lama. Nyatanya pertemanan itu memang sudah dihancurkan, jika seseorang itu tidak ditakdirkan berteman denganmu atau jika seseorang itu memang tidak berminat untuk berteman denganmu. Alih-alih jika perasaan itu terungkap maka pertemanan kalian akan terancam.

Lain halnya dengan pertemanan diantara dua orang lawan jenis  yang lambat laun akan muncul perasaan yang berlebih. Mungkin diantara keduanya dan dapat dipastikan salah satu dari mereka pasti memendam perasaan yang lebih. Jalan keluarnya ada banyak, salah satunya dengan mengungkapkan perasaan yang terpendam itu. Mungkin dia akan menerima perasaan kamu dengan tulus..jika kamu sepihak yang  menyukai dia. Dan mungkin dia akan sangat menghargai segala sesuatu yang kamu ungkapkan itu kepadanya, karena siapa tau dia juga memiliki rasa yang sama tapi bingung bagaimana caranya untuk mengatakan perasaan itu kepada kamu.

END




HABIS YA.. PART TERAKHIR... KALO BANYAK YG MAU AUTHOR BISA BUAT SEQUELNYA. ATAUNGGAK MAU PART LEBIH.. REQUEST AJA.

DAN PESAN AUTHOR. SEHAT-SEHAT YA KALIAN. SEMOGA KALIAN DAN KELUARGA DILINDUNGI OLEH ALLAH DAN JANGAN BANDEL KELUAR-KELUAR RUMAH. JANGAN NONGKRONG DULU. PASTI BERAT KAN YANG BIASANYA KELUAR NGOPI DISURUH STAY DIRUMAH MANTENGIN TEMBOK SAMA TV YANG ISINYA COVID-19.

KUOTA LEBIH BANYAK HABIS KARENA DI PAKE BUAT STREAMING ATAU DOWNLOAD DRAKOR. AUTHOR PENGEN DEH HIDUP AMAN-AMAN LAGI KEK SEBELUMNYA😓...SEMANGAT BUAT KITA.




MENIPU DIRI SENDIRI (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang