2

534 30 2
                                    

"Bangun lo, lo apain gue?" ucap gue sambil mengguncang tubuh pria yang masih tertidur di sebelah gue, keadaan kamar ini bener bener kacau. Semua pakaian yang gue pake kemarin berserakan di bawah. Saat bangun tidur tadi gue gak inget apa yang udah terjadi sama gue dan yang bikin gue kaget gue bangun tanpa sehelai benang pun.

Dia mengucek matanya terlebih dahulu sebelum ngeliat ke arah gue "Lo udah bangun?" tanyanya lalu merubah posisi menjadi duduk.

Gue ngelakuin hal yang sama dan gak lupa gue juga nutupin tubuh telanjang gue pake selimut.

"Gak usah basa basi, lo apain gue?" tanya gue natap dia dengan tajam.

"Menurut lo?" Dia malah balik nanya ke gue. Gue berusaha untuk gak berpikir aneh aneh dulu.

"Jangan bilang lo ngelakuin itu ke gue."

"Iya kita memang ngelakuin itu," Jawab dia dengan enteng seolah itu bukan masalah yang besar.

PLAK

"Bangsat lo! lo pikir gue cewek apaan. Lo udah ngerusak masa depan gue!!" ucap gue dengan mata yang sudah berkaca kaca, gue masih belum percaya semua ini terjadi sama gue. Gue gak tau apa yang bakal terjadi sama gue kalau Minhyun tau semua ini.

"Gue bakal tanggung jawab," ucapnya yang bikin gue tersenyum meremehkan.

"Apa lo pikir dengan tanggung jawab semua bisa selesai gitu aja," Sahut gue kesal. Gue ngambil pakaian dan masuk ke dalam kamar mandi masih hanya mengunakan selimut.

Saat gue keluar kamar mandi gue sempat kaget ngeliat pria ini berdiri di depan kamar mandi dengan bertelanjang dada memamerkan otot otot perutnya.

"Ini kartu nama gue."

"Gue gak butuh itu," sahut gue lalu berjalan ke luar.

"Tapi lo butuh ini," ucapnya yang ngebuat gue noleh kebelakang.

Shit.. kunci mobil gue.

"Ini kunci mobil lo, sini ambil."

Dengan terpaksa gue akhirnya nyamperin dia. Tapi saat gue mau ngambil kunci mobil gue, dia malah narik pinggang gue yang bikin gue natap dia dengan tajam.

"Lepasin tangan lo dari pinggang gue."

"Nama gue Oh Sehun, gue pikir lo harus tahu nama pria yang sudah mengambil keperawanan lo."

Gue gak nyangka dia bakal bilang kayak gitu sama gue. Dasar bajingan.

"Ini kartu nama gue, gue yakin lo bakal butuh ini dan ini kunci mobil lo," ucapnya lagi.

Gue ngambil keduanya dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

***

Akhirnya gue nyampe juga, gue turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

"Kok baru pulang dari mana aja, Na?" tanya Mama.

Mati gue, gue jawab apa nih?

"Kok diem, Mama lagi nanya sama kamu?"

"Vienna nginep di apartemennya Laura, Ma."

Semoga mama gak tau kalau gue bohong.

"Ya udah lain kali kalau kamu nginep disana lagi kasi tau Mama dong, biar mama gak khawatir."

Gue menghela napas lega, untung mama percaya.

"Kamu gak ke butik?"

"Ke butik kok, Ma. Kalau gitu Vienna ke kamar dulu mau siap siap mau ke butik."

Mama cuma nganggukin kepalanya sambil senyum, berasa dosa banget gue karena udah ngebohongin Mama.

***

Gue masuk ke butik dengan wajah datar "Akhirnya lo dateng juga, gue kira lo gak ke butik hari ini," ucap Melvi. Si Melvi ini sahabat gue juga sama kayak Laura.

"Kan gue yang punya butiknya jadi gak masalah kalau gue dateng telat," sahut gue dan duduk di sebelahnya.

"Contoh yang tidak patut untuk ditiru," balas Melvi sambil menggelengkan kepalanya.

"Sialan lo, lo kok kesini, Mel. Bukannya seharusnya lo di rumah sakit sekarang. Dokter apaan lo."

"Tadi gue lewat butik kalian sekalian aja mampir."

Laura yang tadinya masih melayani pelanggan sudah ikut bergabung.

"Ngomongin apaan si?" tanya Laura.

"Ngomongin lo yang kapan bakal punya pacar kayak kita," ledek Melvi karena diantara kita cuma Laura yang belum punya pacar.

"Masih mending gue gak punya pacar tapi bahagia, daripada Vienna punya pacar tapi menderita," ucap Laura menjulurkan lidahnya ke arah gue.

"Hahaha.. lo mah kalau ngomong suka bener, La," ucap Melvi.

"Kan yang ngomong Melvi kenapa gue yang kena, untung lo sahabat gue kalau enggak udah gue lakban tu mulut," sahut gue gak terima. Laura cuma cengengesan.

Ngomongin pacar kayak gini ngebuat gue  inget Minhyun, gimana nasib hubungan gue kalau Minhyun sampe tahu tentang gue sama cowok berengsek itu.

A Beautiful Mistake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang