"Sayang sini masakan aku udah jadi," teriak Sehun saat gue lagi asyik menonton tv.
Gue nyamperin Sehun dan dia masih mengunakan celemeknya.
"Mau aku bantuin ngelepas celemeknya nggak."
Sehun terkekeh pelan lalu merentangkan kedua tangannya agar gue lebih mudah untuk melepas celemeknya.
"Kamu mau ngelepas celemek atau mau meluk aku ni?" tanya Sehun.
"Dua-duanya."
Sehun mengacak rambut gue. "Aku udah buatin pasta buat kamu."
"Wihh pasta.. aku gak tau kalo kamu bisa masak, bener kata Laura kamu itu suami idaman banget."
"Laura bilang gitu? Kalo gitu aku nikah sama Laura aja."
"Jangan!" ucap gue natap Sehun tajam.
"Hahaha.. aku cuma bercanda sayang lagian Laura kan udah sama Chanyeol."
"Udah sama Chanyeol? Emang mereka udah pacaran?"
"Makan dulu itu baru aku kasi tau."
"Cuma satu, kamu enggak ikut makan."
"Enggak, aku udah kenyang."
"Masa cuma aku yang makan, aku suapin kamu ya."
Sehun membuka mulut dan gue langsung menyuapi Sehun.
"Masakan aku selalu enak," ucapnya.
"Dasar muji diri sendiri," ucap gue sambil memakan pasta buatan Sehun dan ini bener-bener enak.
"Gimana? enak kan."
Gue gak bisa bilang apa-apa gue cuma menganggukan kepala karena saking enaknya.
"Pelan-pelan makannya sayang."
"Kamu jangan minta lagi ya ini buat aku aja."
Sehun nyubit hidung gue "Untung istri."
Setelah selesai makan gue membawa peralatan makan ke wastafel dan mencucinya. Gue nyamperin Sehun yang lagi duduk di sofa sambil bermain handphone.
Saat gue udah duduk di samping Sehun, Sehun langsung berbaring dan menaruh kepalanya di atas paha gue.
"Na, aku mau nanya sama kamu."
"Nanya apa sayang?" tanya gue sambil mengelus kepala Sehun.
"Sejak kapan kamu mulai suka sama aku?"
Gue berpikir sebentar sebelum menjawab "Mungkin saat kita bulan madu ke bali, aku udah mulai nyaman sama kamu. Tapi gak tau kenapa aku selalu menyangkal perasaan itu."
"Pantes kamu mau aku cium waktu itu."
"Kalo kamu sejak kapan mulai suka aku?" tanya gue.
"Saat kita pertama kali ketemu di Bar." Jawab Sehun santai.
"Seriously?"
"Kenapa reaksi kamu kayak gitu?"
"Gimana bisa kamu suka sama orang yang pertama kali kamu temui Sehun?"
"Aku juga gak tau, satu-satunya hal yang menarik perhatian aku malem itu cuma kamu. Cewek yang memilih minuman untuk melupakan masalahnya."
Mendengar itu tanpa sadar air mata gue jatuh membasahi pipi gue.
Sehun yang melihat itu langsung merubah posisi menjadi duduk "Sayang kamu nangis? Kenapa?" tanyanya dan menghapus air mata gue.
"Maafin aku Hun, maaf karena aku pernah bilang kalau aku cuma nganggap kamu sebagai orang asing, maaf atas semua sikap aku selama ini ke kamu. Maafin aku."
Sehun mengecup puncak kepala gue lalu memeluk gue erat "Sayang kamu gak perlu minta maaf kayak gini yang penting sekarang kita saling mencintai."
Sehun menangkup kedua pipi gue dia mulai mendekat dan akan mencium bibir gue tapi tiba-tiba terdenger suara bel berbunyi.
"Ada yang dateng," ucap gue.
"Kenapa selalu aja ada yang ngeganggu kita!" ucap Sehun merasa frustasi.
Gue mengecup bibir Sehun lalu beranjak dari sana untuk membuka pintu.
"Hai Vienna," ucap Laura saat gue sudah membuka pintu. Dia engga sendiri karena disini juga ada Chanyeol, Melvi dan Kai.
Laura langsung memeluk gue "Maaf, Na. Gue engga sempat ngejenguk lo waktu di rumah sakit jadi gue kesini deh, gue bener-bener engga habis pikir bisa-bisanya Minhyun ngelakuin itu sama lo."
"Masuk dulu yuk kita bicara di dalem," ucap gue.
"Muka lo kenapa di tekuk gitu Bro," ucap Kai dan duduk di sebelah Sehun.
Sehun melihat ke arah gue, gue mengisyaratkan dia untuk tersenyum. Sehun pun menurut walaupun terlihat tersenyum terpaksa.
Gue mengambil beberapa potong cake dan juga minuman untuk mereka.
"Mumpung kita lagi ngumpul gini gue mau ngasi tau sesuatu sama kalian," ujar Chanyeol.
"Ngasi tau apa?" tanya Kai sambil memakan cakenya.
"Ngasi tahu kalo gue sama Laura udah jadian."
Seketika semua orang melihat ke arah Laura yang tersenyum malu kecuali Sehun, pasti dia udah tau makanya reaksinya biasanya aja.
"Ciee sahabat gue udah gak jomblo lagi," ucap Melvi.
"Pantes auranya beda banget hari ini ternyata lagi jatuh cinta," sahut gue.
"Tuh kan yang mereka ngeledekin aku," ucap Laura yang mengadu kepada Chanyeol.
Gue sama Melvi langsung terkekeh dan melakukan high five.
"Lo berdua jangan gitu dong kan kasian pacar gue," ucap Chanyeol.
Sehun dan Kai menggelengkan kepalanya sambil tersenyum ngeliat tingkah gue dan Melvi.
Gue menghampiri Sehun dan duduk di sebelahnya, Sehun mencium pipi gue "Sayang kamu jahil banget."
"Istri lo kan emang jahil Hun sama kayak pacar gue," sahut Kai sambil memainkan rambut Melvi.
"Tapi jahil-jahil gini kamu cinta kan," ucap Melvi.
"Bukan cinta lagi tapi udah cinta mati sayang," balas Kai yang mendapat lemparan bantal dari Chanyeol.
"Lo jangan ngegombal disini," ucap Chanyeol.
"Sirik aja lo," balas Kai sambil melempar kembali bantal yang tadi di lempar Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Beautiful Mistake ✔
Fanfictionbecause mistakes do not always have to be regretted #1 - Mistake 23.11.18