24

279 16 3
                                    

Saat gue dan Sehun akan keluar rumah untuk kembali ke apartemen tiba-tiba Seira manggil Sehun.

"Kak nanti malem jangan lupa dateng ke pembukaan Barnya Chen dan lo juga harus ikut, Na."

"Iya kakak gak lupa kok," balas Sehun.

"Gue ikut Sehun aja," Jawab gue.

"Ciiee udah beneran cinta sekarang," sahut Seira.

Sehun menatap Seira tajam, Seira yang melihat itu langsung masuk ke dalam rumah. "Cuma bercanda kok," teriak Seira.

"Ayo sayang kita pulang gak usah peduliin Seira," ucap Sehun dan kita masuk ke dalam mobil.

***

Gue memperhatikan penampilan gue dari atas sampe bawah.

Setelah gue ngerasa penampilan gue udah oke gue keluar kamar untuk menemui suami gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah gue ngerasa penampilan gue udah oke gue keluar kamar untuk menemui suami gue.

Sehun melihat gue sambil tersenyum "Apa malam ini kita bertemakan hitam," ucapnya.

Malam ini Sehun pake kemeja warna hitam dan celana denim, dua kancing teratas kemejanya dibiarkan terbuka dan lengan kemejanya digulung sampe siku.

Gue mendekati Sehun dan mengaitkan satu kancing kemejanya. "Terlalu seksi jika membiarkan dua kancing terbuka."

Sehun melingkarkan kedua tangannya di pinggang gue dan menciumi ceruk leher gue. "Tapi kenapa aku ngerasa justru kamu yang kelihatan lebih seksi," balas Sehun.

Gue melingkarkan kedua tangan di leher Sehun "kita harus berangkat sekarang sayang."

***

Sesampainya gue dan Sehun di usaha Bar milik tunangan Seira. Seira melambaikan tangannya "Sebelah sini kak."

Gue dan Sehun langsung menghampiri Seira. "Wow luar biasa," ucap Seira.

"Apanya yang luar biasa?," tanya Sehun.

"Ya Kakak dan kam Vienna, kalian terlihat seksi dengan pakaian hitam."

"Apaan si lo, Ra," balas gue.

"Gue ngomong berdasarkan fakta."

"Chen mana?" tanya Sehun.

"Tu lagi jalan kesini."

"Thank you udah dateng ke pembukaan Bar gue," ucap Chen.

"Bar lo keren banget gue yakin Bar lo pasti bakal sukses," balas Sehun.

"Thanks, gue udah siapin tempat duduk untuk lo berdua. Disana juga ada Chanyeol sama Kai." sahut Chen.

Gue dan Sehun menuju ke tempat yang ditunjukkan oleh Chen. "Hai, Na. Wow gila cantik banget lo," ucap Melvi.

"Thank you tapi lo lebih cantik. Ternyata ada pasangan baru juga disini," ucap gue melihat ke arah Laura dan Chanyeol.

"Hai, Na," balas Chanyeol dan Laura.

Gue melihat ke sekeliling Bar, Bar mengingatkan gue sama pertemuan pertama gue dan Sehun.

"Apa kamu inget sesuatu?" tanya Sehun sambil mengambil jaket yang ada disampingnya untuk menutupi paha gue.

"Iya, Bar adalah tempat yang mempertemukan kita."

"Kalau boleh jujur aku gak nyesel karena aku udah ngelakuin itu sama kamu. Mungkin kalau aku gak melakukan itu kita gak bakal menikah," ucap Sehun.

"Jadi kamu udah merencanakan itu supaya bisa menikah sama aku."

"Mungkin," Jawab Sehun.

Gue mulai menatap Sehun tajam.

"Aku bercanda sayang, sumpah malem itu aku gak ada niat sama sekali ngelakuin itu sama kamu," ucap Sehun.

"Na, lo kan udah jujur terus gimana?" tanya Laura.

"Mereka udah tahu kalau kita bohong bahkan sebelum gue cerita," sahut gue.

"Hah!! Kok bisa?" tanya Melvi.

"Mama denger pembicaraan kita bertiga di kamar waktu itu," jawab gue.

"Gak bisa gue percaya jadi mereka cuma pura-pura padahal mereka tau semuanya," ucap Laura.

"Lagian lo berdua kalo mau bohong liat siapa dulu yang mau kalian bohongin. Gue yakin kalaupun Mama lo gak denger pembicaraan lo di kamar. Dia pasti bakal tahu kalau lo udah bohong, mana ada orang yang ngakunya cuma temen tiba-tiba mau menikah," sahut Kai.

"Gue gak sempat berpikiran kesana, udahlah yang penting sekarang gue udah jujur dan jadikan itu pembelajaran aja," ucap Sehun.

"Lo berdua kan udah saling cinta sekarang berarti udah making love dong," ucap Kai.

"Aduh sayang mulut kamu, gak usah dengerin omongan Kai dia kayaknya kebanyakan minum," ucap Melvi sambil menutupi mulut Kai dengan tangannya.

"Aku baru minum segelas doang sayang," balas Kai yang terdengar tidak begitu jelas karena mulutnya yang masih ditutup oleh Melvi.

"Gue sama Vienna belum ngelakuin itu, Vienna kan baru aja keguguran," sahut Sehun.

"Iya, tapi kan kondisinya Vienna udah pulih jadi gak masalah kalo kalian berhubungan intim, ya kan sayang," ucap Kai.

Melvi menganggukan kepala "Iya kalo Vienna-nya udah siap untuk berhubungan lagi kenapa enggak."

Sehun langsung natap gue.

"Kenapa kamu ngeliat aku kayak gitu?" tanya gue.

"Dia ngode ke elo, Na," ucap Chanyeol.

"Ngapain pake ngode sih kalo mau ngomong aja langsung," ucap gue.

Semua terkekeh mendengar apa yang gue omongin kecuali Sehun.

"Hahaha.. gue suka cewe kayak lo, Na. To the point banget," ucap Kai yang mendapat tatapan tajam dari Melvi.

Kai yang melihat itu memeluk Melvi "Maksud aku engga gitu sayang, aku cuma suka cara Vienna langsung to the point ngomong ke Sehun."

Gue menggelengkan kepala melihat cara Kai membuat Melvi luluh.

A Beautiful Mistake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang