4. Mezquita de Madrid

1.1K 153 29
                                    

Naruhina Fanfiction

Disclaimer Masashi Kishimoto Sensei
Story by nurryChan dan arthazulfana.

Genre Rohani, Travel, History,Romance.

Typo Always, OOC, AU, gaya bahasa mungkin kurang ngena, dll.

Tidak bermaksud menyinggung pihak manapun

Bismillah...

Happy Reading


"... oleh karena itu janganlah mereka itu menghampiri Masjidil Haram sesudah tahun ini." (QS. at-Taubah: 28)

Naruto merebahkan tubuhnya sejenak di sandaran sofa. Udara panas dari perapian di dekatnya membuat suhu tubuhnya jauh lebih manusiawi. Perjalanan hampir setengah hari tadi cukup membuatnya penat dan--

"Tidakkah kau pikir, kau cukup keterlaluan? "

Naruto menolehkan kepalanya, menghadap Karin yang kini tengah berkacak pinggang sambil menatapnya garang. Perempuan yang kini mengalungkan handuk muka ke lehernya itu juga terlihat lelah, tapi kenapa ia malah mengajak debat?

"Apa yang--"

"Haruskah aku mengingatkan kelakuanmu padanya? " tanya Karin sarkas

Naruto menyentak kepalanya ke belakang.
'Oh, ayolah!' batinnya menyeru lelah.

Ingatannya terlempar jauh ke beberapa jam sebelum mereka sampai di rumah ini. Di sebuah tempat bernama masjid, bersama dengan perempuan yang sedikit cerewet itu.

~~~~~~

Mereka baru saja mendengarkan penuturan narasumber yang mengatakan bermacam hal tentang islam di madrid. Mengatakan betapa agung nya islam sebenarnya dan betapa cahaya bahkan sudah menyentuh titik terdalam dari Eropa, juga-,-

Argh, Naruto merasa batinnya bergejolak setiap informasi mengenai islam mulai dijabarkan oleh orang-orang itu. Ada yang seolah menarik dirinya, secara tak kasat mata untuk terus mendekat?

Entah. Naruto masih terlalu fokus untuk mendebat perempuan di depannya ini dibandingkan mengurusi dirinya sendiri

"Bagaimana kau bisa yakin begitu saja dengan informasinya? Tidakkah kau mempertanyakan ke-valid-an sumbernya?"

Aku benar kan?

Sebagai seorang jurnalis berita mereka adalah representasi dari pikiran mereka. Berita itu bumerang. Mereka akan membawamu ke kasta tertinggi bila wartamu terbukti dan dipercaya. Dan sebaliknya

Ia akan menghempaskanmu ke jurang terdasar, andai beritamu hanya sekedar isapan jempol.

Setidaknya pemikiran pemikiran itulah yang terus memberondong Naruto untuk memojokkan partnernya kali ini. Dia tidak mau mempertaruhkan nama perusahaannya hanya karena satu berita yang tidak berdasar.

"Berita itu terbukti valid, tuan Namikaze. Mau anda membantah seperti apapun, bukankah buktinya sudah berada di hadapanku anda? "

Naruto mengikuti arah dagu perempuan itu yang menuju ke pelataran Masjid Agung Madrid.

"Tapi kau sendiri-"

"Sebenarnya anda mencari kebenaran atau pembenaran? " Hinata menyela pelan yang sukses membuat bibir Naruto terkatup. Kekehan kecil terdengar dari Karin yang kini sibuk menepuk pundak Naruto gemas.

この世界の片隅に(Di Sudut Dunia Ini)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang