21. Uhibbuki fillah ila Jannah, Zawjatii

1K 126 22
                                    

Naruhina Fanfiction
Disclaimer Masashi Kishimoto

Story by nurryChan dan arthazulfana

Genre Rohani, Travel, History, Jurnalistic, Romance.

Typo, gaje, dll.

Bismillah...

Happy Reading

💞💞💞

***

Sebelum baca,mohon do'anya dulu buat arthazulfana yang hari ini bakal USBN dan tanggal 25 akan UNBK. Semoga diberi kemudahan dlm mengerjakan, nilainya juga memuaskan.

Mari baca surat alfatihah bersama-sama... alfatihah ...

Aamiiin...

Ok ini dia 👇👇👇




وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا

"Mereka (para wanita itu) telah mengambil perjanjian yang kuat dari kalian." (QS. An-Nisa': 21)

Perempuan berhijab merah itu hanya mampu memandang geli punggung adik lelakinya yang nampak gelisah dengan segala persiapan pernikahannya. Sementara Naruto mondar-mandir dengan tangan memegang notes dan smartphone berada di antara telinga dan pundak, sulung Namikaze itu terus memperhatikannya sambil bersandar di ambang pintu kamar.

"Tidak bisakah kalian mengganti warnanya? Itu akan nampak mencolok nanti."

Pemuda bermata samudra itu masih terus berusaha menegosiasi pihak organizer. Netranya tidak menangkap kehadiran sang kakak yang kini sibuk menahan tawa. Memperhatikan adiknya -yang dulu tak pernah mau repot dan sekarang malah mengurusi hal-hal remeh- seperti ini ternyata seru juga.

"Iya kami tahu kalian telah berusaha, tapi ist-maksudku calon istriku tidak menyukai warna dengan tone yang terang seperti itu. Ia lebih suka yang berwarna lembut."

Ah, lihatlah Naruto sekarang Karin. Bahkan ia sempat-sempatnya bertingkah canggung hanya karena membahas keinginan Hinata. Dasar amatir, cibir Karin geli. Ia memutuskan beranjak dari sana dan mengambil alih notes yang dibawa-bawa oleh Naruto.

"Tak ada pilihan lain- eh kakak?"

Pria bermata samudra itu nampak terkejut dengan kehadiran kakaknya. Sejenak ia lupa masih tengah bertelepon dengan pihak organizer pernikahannya.

Iris ruby itu meneliti setiap aksara yang tertera disana, ia lantas menuliskan suatu kalimat dan menunjukkannya pada Naruto. Senyum sedikit jumawa menghiasi wajah istri Itachi itu.

"A-ah, begini saja Deidara-san. Bagaimana kalau kombinasikan saja warna ungu tuanya dengan warna-warna pastel? Kurasa itu akan sedikit menetralkan perpaduannya. "

Naruto nampak mengangguk sejenak mendengar jawaban dari sana. Tak lama senyum tiga jari itu terpampang di wajahnya, ia menatap Karin bahagia.

この世界の片隅に(Di Sudut Dunia Ini)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang