Naruhina Fanfiction
Disclaimer Masashi Kishimoto Sensei
Story by nurryChan dan arthazulfana.Genre Rohani, Travel, History,Romance.
Typo Always, OOC, AU, gaya bahasa mungkin kurang ngena, dll.
Tidak bermaksud menyinggung pihak manapun
Bismillah...
Happy Reading
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka"
[Qs. 'Āli 'Imrān:190 - 191]Naruto mengeratkan posisi jaketnya selagi langkahnya yang terbalut celana jeans terarah menuju pintu keluar Bandara International Tōkyō Kokusai Kukō malam itu. Tatapan sewarna samudranya menyapu riuh dan padat area yang kini hanya menyisakan sedikit tempat untuk bernafas, Ia kebingungan.
Baiklah katakan jika ia terlalu gegabah, tapi ia benar-benar tak mampu berpikir jernih saat nona Tsunade mengatakan jika gadis itu telah pergi. Naruto baru mengetahuinya setelah sempat menyalakan ponselnya yang hanya bertahan beberapa detik karena kehabisan baterai, dalam selang beberapa detik tersebut masuklah telepon dari Tsunade yang mengatakan
"Hinata tidak ada di Jepang, dia pergi---"
Lalu Ponselnya mati sepenuhnya.
Hinatanya pergi.
Frasa itu seperti menarik bagian terdalam dari pikiran dan sukmanya. Untuk sejenak, ia bahkan kehilangan sisa kewarasannya untuk mendengar secara penuh lokasi gadis itu.
Ia hanya tidak ingin kehilangannya secepat ini.
Entah untuk alasan yang se-sentimentil apa.
Tubuhnya bergerak menuju salah satu bangku panjang di area pelataran. Beberapa orang juga tengah menunggu dan mengistirahatkan tubuhnya barang sejenak. Lelahnya seperti bertumpuk-tumpuk. Ia memijit kening dan pangkal hidungnya.
Perjalanan menyebrang benua sungguh membuat punggungnya terasa pegal. Hampir 15 jam, dan Naruto merasa ia telah kehilangan separuh akal sehatnya.
Jemarinya beralih untuk meraih ponsel canggih di kantung yang sejak beberapa waktu yang lalu telah kehabisan dayanya. Tatapannya meredup mengawasi layar ponsel yang sepenuhnya gelap, tanpa ponselnya tentu ia tidak akan bisa berbuat apa-apa apalagi mencapai tempat Hinata kan?
"Are you okay?"
Suara tenang namun berwibawa itu sedikit menyentak kesadaran Naruto. Kepalanya mendongak menatap pada pria muda yang kini duduk di sampingnya. Ia sepertinya juga berasal dari penerbangan terakhir.
"Dalam artian yang buruk kurasa."
Pria itu tergelak pelan mendengar sahutan Naruto yang sarat kemelasan. Surainya yang gelap jatuh membingkai parasnya yang tampan. Tangannya menepuk-nepuk pundak Naruto.
"Mau minum kopi sebentar?"
Ada magnet yang tidak Naruto pahami tengah menariknya saat ini. Ajakan meminum kopi itu terdengar begitu menarik, entah karena sesaat ia teringat tidak menyentuh apapun sajian yang tadi pramugari siapkan
KAMU SEDANG MEMBACA
この世界の片隅に(Di Sudut Dunia Ini)[END]
Fanfiction"Bersamanya, kuarungi perjalanan hati menuju Cinta Ilahi." ~ Namikaze Naruto ~ "Di sudut dunia ini, kutemui apa yang kucari." ~ Hyuuga Hinata ~ Real ideas from @nurryChan dan @arthazulfana. Cover edit by @Rel_Rifda , thanks sista 😉😉👋 Fic kolabora...