2. Benua Penuh Pesona

1.4K 179 29
                                    

Naruhina Fanfiction

Disclaimer Masashi Kishimoto Sensei
Story by nurryChan dan arthazulfana

Genre Rohani, Travel, History,Romance.

Typo Always, OOC, AU, gaya bahasa mungkin kurang ngena, dll.

Bismillah...

Happy Reading



" Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan" (QS.Al-Mulk(67):15)

Hinata mengeratkan genggaman tangannya pada koper ungu pucatnya. Ia baru tiba sekitar setengah jam yang lalu. Dari dingin dan padatnya bandara narita menuju mewahnya Aeropuerto Adolfo Suárez Madrid-Barajas*.

Eropa

Hinata tak menyangka jika Mikoto mengirimnya ke Benua penuh pesona itu setelah perdebatan panjang mereka kemarin. Hinata memang tak mempermasalahkan Mikoto mau mengirimnya kemana saja, toh ia cukup sering menemani Neji Nii-chan rapat dengan para pemegang saham di luar negeri.

Akan tetapi, titik masalahnya adalah kepergiannya kali ini yang sendirian.

Perasaan takut saat menjejak tanah Eropa ini, kembali merasuki nya. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Sebulan lebih berada disini, apakah dia mampu?

Sebenarnya kemarin ia juga sempat mengajukan permintaan pada Mikoto agar memberinya rekan.

Sayang, divisinya sedang kekurangan staff perempuan untuk waktu dekat ini. Kebanyakan dari mereka sedang mengambil cuti ataupun mengerjakan tugas yang sama di benua yang berbeda. Yang tersisa hanyalah para pria.

Ah, Lupakan tentang gagasan terakhir itu, karena jelas Hinata akan menolaknya

Bepergian keluar negeri dengan pria non mahram? Hinata rasa ia masih cukup waras untuk tidak menggadaikan akhiratnya demi khalwat.

"Allah bersamamu Hinata, Bismillah.."

Langkah kakinya terayun menjauh dari kerumunan orang-orang yang masih sibuk dengan urusan penerbangan lanjutan.

Sementara tangan kanannya menggeret koper berukuran besar, bahunya menopang ransel yang kini bertengger di punggungnya. Gamis biru mudanya bergerak lembut mengikuti gerak kaki hinata yang mulai terarah menuju curb*.

~~~~

Selagi Hinata duduk dalam keheningan taxi yang membelah jalan di sudut kota Madrid, jemarinya mulai menuliskan sebuah pesan digital untuk Mikoto.

Dengan notebook di pangkuannya, atensinya terbagi pada pemandangan yang tersaji diluar sana.

Madrid pada sore hari, dimana semburat persik mewarnai langit dan menumpahkan gurat kelabu dibalik bayang gedung-gedung tinggi yang menjulang.

Subhanallah, adakah yang lebih indah dari ciptaan Allah ini

Ting

Notifikasi dari notebook nya mengalihkan sejenak perhatian. Mata pucat hinata sepenuhnya terfokus pada deretan kata yang ditulis Mikoto di akhir pesannya

Besok pukul 10 pagi datanglah ke kantor redaksi de poitries, mereka akan membantumu dalam proyek ini

Hinata menghembuskan napas pelan, bekerjasama dengan media lokal eropa? Ia hanya berharap jika partner nya nanti bukanlah-

この世界の片隅に(Di Sudut Dunia Ini)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang