Bab 1

6.4K 630 54
                                    

Hai kakak aku balik lagi. Yuk kakak semuanya. Maafkan author kalo ceritanya masih gaje ya...

Budayakan tinggalkan jejak komentar dan votenya. Agar authornya semakin semangat dan jadi lebih baik lagi. Thank u all...

💐💐💐


Dimasa sekarang(masa imajinasinya author ya), Sekitar 1000 tahun, dimana Kota YunMeng sudah hancur dan tidak berpenghuni lagi, karena kebanyakan para penduduk yang selama ini tinggal di pinggiran Yunmeng. Di sebuah rumah yang bisa di katakan tidak layak, atap-atap pada bocor terlihat dua sosok orang tua pria dan wanita, Sementara di atas tempat tidur terdapat anak kecil berumur 7 tahun yang tampan dan imut.

"Nak, bangun yuk sudah pagi," ujar Shuny Liang nenek Wen Ning.

"Iya nek, Wen mau mandi dulu," ujar Wen Ning dari kamarnya.

Usia Wen Ning kini baru delapan tahun. Wen Ning di besarkan oleh kakek dan neneknya saja. Kedua orang tua Wen Ning meninggal di serang oleh serigala buas dan tidak tau lagi dimana jasad kedua orang tuanya.

"Shuny, aku pergi kekebun dulu ya. Kebun anggur kita akan panen. Mudah-mudahan hasilnya lumayan," ujar Han Lang.

"Kakek. Wen ikut kekebun ya, Wen bosan di rumah terus," ujar Wen Ning.

"Nenek juga akan ikut membantu kakek di kebun. Kamu boleh ikut tapi bantu kakek dan nenek ya, dan jangan nakal. Kamu mengerti Wen?" ujar Nenek, Shuny Liang.

"Wen mengerti nek," ujar Wen Ning.

Mereka pun langsung bersarapan. Kehidupan mereka yang sederhana dan apa adanya, tidak membuat mereka mengeluh. Mereka tetap bersyukur akan kondisi dan keadaan mereka saat ini. Sebenarnya jauh di dalam lubuk hati Han Lang dan Shuny Liang selalu merasa khawatir kalau Wen Ning tidak dapat tumbuh dengan baik. Karena selama ini Wen Ning hanya memakan singkong rebus. Sesekali bisa makan nasi saat hasil panen mereka lumayan banyak. Merekapun selesai dengan kegiatan sarapan mereka, kakek dan nenek pun bergegas mempersiapkan kebutuhan mereka untuk ke kebun.

"Wen Ning, sini kamu bawa ini ya, hati-hati jangan sampai tumpah,'' ujar Shuny Liang.

"Iya nek, Wen akan hati-hati membawanya," ujar Wen Ning.

Mereka pun pergi menuju ke perkebunan, Wen Ning yang begitu semangat membuat kakek dan neneknya kadang tertawa geli melihat tingkahnya. Mereka pun sampai di perkebunan dan mulai mengerjakan aktifitas mereka. Tanpa di sadari Wen Ning sudah tidak ada bersama mereka. Wen Ning sedang berlarian mengejar kupu-kupu yang indah.

"Nek, kupu-kupunya indah sekali," ujar Wen Ning.

"Jangan jauh-jauh ya nak, cepat kembalu kita akan makan siang," ujar nenek.

"Iya nek. Wen akan segera kembali,'' ujar Wen Ning. Wen Ning terus mengejar kupu-kupu itu hingga masuk kedalam hutan, bahkan lebih dalam dan tanpa disadari sepasang mata sedang mengawasinya.

"Eeh, kemana perginya kupu-kupu itu?" ujar Wen Ning. Wen Ning terus berjalan mencari kupu-kupu itu.

BRUUUUUK

Tanpa sengaja tubuh kecil Wen Ning menabrak sesuatu. Wen Ning mendongak dan melihat seekor serigala yang besar dan sedang menyeringai kepadanya. Namun bukannya takut justru Wen Ning mendekatinya, Wen Ning berjalan dan menyentuh bulu-bulu serigala itu. Serigala itu menyeringai dan mengeram tapi Wen Ning malah terkikik geli.

"Lakukan itu lagi ayo, kamu lucu sekali. Ppppfffff ," ujar Wen Ning. Serigala itu memiringkan kepalnya terheran-heran.

"Ayo, aku menunggu lakukan lagi," ujar Wen Ning. Karena serigala itu hanya diam menatap tajam kearah Wen Ning mendekati serigala itu dan menggelitik serigala itu. Sontak serigala kegelian akibat gelitikan dari Wen Ning.

"Sebagi serigala yang buas dan kejam, kok harga diriku jatuh di hadapan anak sialan ini?" gumam serigala itu.

Wen Ning terus bermain degan serigala itu. Bagi Wen Ning dia hanya segumpal bola bulu yang lembut dan hangat.

"Tapi anak ini lucu juga. Apa salahnya aku bermain dengannya? Lagi pula aku tidak berniat untuk memakannya. Hanya mengawasinya saja," gumam Serigala itu.

"Hei kenapa kamu diam saja? ayolah bermain denganku, Aku kesepian dan tidak punya teman bermain. Aku hanya punya kakek dan nenek saja," ujar Wen Ning. Serigala itu hanya mengangguk. Jujur saja serigala itu juga kesepian.

"Kyaaaaaa... Serigala aku mau pulang dulu ya, kakek sama nenek pasti menungguku. Ini untuk mu," ujar Wen Ning sambil memberikan sepotong roti untuk serigala itu.

Wen Ning pergi meninggalkan serigala yang menyeramkan itu. Serigala itu hanya menatap punggung anak kecil itu yang kian jauh dan menghilang. Serigala itu berubah menjadi sosok yang begitu tampan sambil memegang roti. Dia melihat roti itu dan tersenyum.

"Terimakasih," ujar serigala itu. Serigala itu adalah Yan Wushi yang di kutuk seorang peri cantik. Yan Wushi berjalan menatap nanar pemandangan sekitar...

Bersambung....

Hai maaf ya kalau ceritanya sedikit gaje. Harap maklum authornya masih baru. Hehehhehee

Jangan lupa vote dan komennya ya. Thank u...

[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang