HALO KEMBALI LAGI DENGAN PASANGAN YANG SWEET BANGET, YAN WUSHI DAN WEN NING.
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komennya ya... Terimakasih.
🌹🌹🌹
Yan Wushi sangat menyayangi Wen Ning, hari-hari telah berlalu tanpa di sadari kutukan itu perlahan-lahan mulai berkurang, bahkan wujud Yan Wushi lebih sering ke wujud manusianya. Liu Xinyuan, Leo Xuan, dan Aliana Lee merasakan hal yang sama. Peri cantik Liu Miao Xiang tersenyum melihat Yan Wushi yang sedang bermain dengan Wen Ning.
"Berbahagialah Yan Wushi, karena anak itu yang akan membantumu, melepaskan kutukan itu, bahkan anak itu akan membantumu memperbaiki keadaan." ujar Liu Miao Xiang dalam hati. Peri cantik itupun pergi meninggalkan istana itu. Yan Wushi yang sedang bermain dengan Wen Ning pun menyudahinya dan menyuruh Wen Ning mandi.
"Wen Ning, sudah sore mandilah dulu." ujar Yan Wushi.
"A-Ning mau mandi bareng kak A-Shi, bolehkan?" Ujar Wen Ning.
"Baiklah, ayo mandi..." Ujar Yan Wushi sambil mengangkat tubuh mungil Wen Ning.
Wen Ning menjerit kecil, Yan Wushi terus menggendongnya dan bahkan menggodanya. Mereka pun sampai kekamar mandi, Yan Wushi melepaskan semua pakaian miliknya. Wen Ning yang melihat itu langsung menutupi matanya dengan kedua tangannya. Yan Wushi yang melihat itu langsung terkikik geli sambil menggodanya.
"Kenapa kamu menutupi wajahmu, lihat saja tidak apa-apa. Kan kamu laki-laki." ujar Yan Wushi.
"Kakak, A-Ning Ngilu lihat itu kakak," ujar Wen Ning polos.
Yan Wushi langsung melirik adik kecilnya yang tanpa disadari sudah mengeras dan mengacung tegap perkasa. Buru-buru Yan Wushi menyeburkan dirinya ke Bethup.
"Kemarilah, sudah tidak terlihat kan?" ujar Yan Wushi.
Wen Ning pun melepas semua pakaiannya, terlihat jelas tubuh putih dan mulusnya. Yan Wushi yang melihat itu langsung mimisan.
"Tidak-tidak dia masih kecil, aku harus menahan hasratku dan menunggu dia sampai dewasa. Paling tidak 15 tahun usianya," ujar Yan Wushi dalam hati.
"Kakak, apa yang kakak pikirkan? Hidung kak A-Shi berdarah lagi." Ujar Wen Ning polos.
"Ah ini tidak apa-apa, udah tidak berdarah lagi." ujar Yan Wushi.
Yan Wushi menggosok punggung Wen Ning lembut, mereka pun melakukan aktifitas mandinya. Mereka selesai mandi dan berpakaian, Yan Wushi pun merapikan rambut Wen Ning dengan lembut. Yan Wushi pun sangat menyangi Wen Ning, Begitu juga sebaliknya Wen Ning pun sangat menyangi Yan Wushi...
Bertahun-tahun telah berlalu, kehidupan Yan Wushi sangat bahagia bersama Wen Ning. Tingkah Wen Ning yang selalu menggemaskan membuat Yan Wushi selalu tersenyum. Terlihat pula Wen Ning kini sedang bermain dengan Aliana Lee.
"Bibi, itukan punya A-Ning, balikin ih. Bibi kan udah tua masa masih main boneka," ujar Wen Ning kepada Aliana Lee.
"Apa? Hiiiish anak ini, bibi kan mau membersihkannya saja." ujar Aliana Lee.
"Aliana, kembalikan. Nanti saya buatkan yang baru," ujar Yan Wushi.
"Kaisar, saya mau membersihkannya. Bukan mau main boneka, lihatlah penuh dengan lumpur begini." ujar Aliana Lee.
"Hahahhaha, bibi lucu kalau lagi ngambek. Ya udah ah A-Ning mau main di taman aja," ujar Wen Ning. Yan Wushi yang melihatnya pergi ketaman pun mengikutinya dari belakang.
"Kak A-Shi kemarilah, lihat lucu sekali." ujar Wen Ning. Yan Wushi pun mendekat kepada Wen Ning. Tiba-tiba Yan Wushi pun berteriak dengan kencang.
"Aaaaaaaaarrrhhhhgggg, singkirkan hewan menjijikan itu. Syuh syuh." Teriak Yan Wushi yang takut dengan tikus.
"Kakak, ini kan lucu dia juga bersih. Aku ingin memeliharanya,bolehkan?" ujar Wen Ning.
"Tidak... Buang jauh-jauh, cari hewan peliharaan lain saja. Apapun asal jangan hewan pengerat itu," ujar Yan Wushi. Wen Ning yang jahil dan Resek terus menakut-nakuti Yan Wushi dengan tikus itu.
"Wen Niiiiiiiiiiiiiiiing..." ujar Yan Wushi kesal. Yan Wushi mendengus kasar sambil memanjat sebuah pohon sementara Wen Ning tertawa guling-guling melihat Yan Wushi ketakutan.
"Awas kamu ya... Sini kamu," ujar Yan Wushi.
"Oh tidak... Kejar A-Ning kalau bisa... Buuweeeeeek," ujar Wen Ning sambil menjulurkan lidahnya.
Yan Wushi mengejar Wen Ning, Wen Ning kecil yang lincah membuat Yan Wushi sedikit ngos-ngosan saat mengejarnya.
BRUUUUUK
Tubuh Wen Ning menabrak Yan Wushi. Wen Ning meringis dan ingin berlari namun bahunya sudah di cengkeram oleh Yan Wushi.
"Kena kamu... Ahahhahahah," ujar Yan Wushi sambil menggelitiki Wen Ning. Mereka bergelimpungan di rumput yang indah dan lembut.
"Aaaamppuun kak, hahahahhaa aaampuuun, A-Ning minta maaf. Ppppffff hahhahah," ujar Wen Ning yang tidak tahan Geli.
DEEEG
Tiba-tiba mata Yan Wushi bertemu pandang dengan mata Wen Ning, hasrat itu kembali muncul namun dia menahannya. Tiba-tiba Yan Wushi mencium bibir Wen Ning lagi.
"Kyaaaaaaaaaaa... Kakak menciumku lagi," ujar Wen Ning.
"Maaf aku, aku tidak berma...." ujar Yan Wushi. Dia tidak melanjutkan kata-katanya, karena Wen Ning kecil yang menciumnya kali ini.
"Kamu,kenapa kamu mencium ku?" ujar Yan Wushi.
"Habis kakak menciumku terus, ya sudah aku yang cium kakak lagi sekarang." ujar Wen Ning polos sambil nyengir.
"Kamu... Kamu masih kecil jangan aneh-aneh!" ujar Yan Wushi.
"Iya kak A-Shi. Tapi kakak suka kan?" ujar Wen Ning.
Yan Wushi hanya mendengus kasar mendengar kata-kata Wen Ning. Jauh di dalam lubuk hatinya benar dia menyukainya bahkan ingin mengulangi adegan itu lagi...
Bersambung....
Hai maaf ya aku cerita aku gaje. Jangan lupa vote dan komennya ya... Makasih sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)
WerewolfMy Original Story... Di sebuah desa bernama Yunmeng hidup seorang pemuda tampan yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang kumuh jauh di katakan layak... " Wen Ning ,, antar kan dulu makan siang untuk kakekmu nak"...