Bab 18

1.9K 152 10
                                    

HAI BALIK LAGI SAMA WEN NING DAN YAN WUSHI...

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN KRITSARNYA YA..

HAPPY READING GUYS...

🌹🌹🌹

Di lain tempat, Yan Wushi merasa resah dan gelisah. Akhirnya Yan Wushi memutuskan untuk pulang ke istana, Yan Wushi meninggalkan balai kota dan langsung menunggangi kudanya di ikuti oleh kedua pengawalnya Han Jinwen dan Han Xinwen. Belum sampai di istana mereka bertemu dengan Han Zen dan Han Wen yang sedang terluka parah.

"Ada apa dengan kalian, dimana Permaisuriku, dimana dia?" ujar Yan Wushi cemas.

"Yan mulia, maafkan kami. Kami tiba-tiba diserang oleh pasukan kaisar Wei Fenggang dan, uhuuuk uhuuuuuuk..." ujar Han Zen, mulutnya mengeluarkan seteguk darah.

"Dan yang mulia Wen Ning di culik oleh kaisar Wei Fenggang...." ujar Han Wen lalu dia pun pingsan.

"Kepaaaaraaaaat... Han Jinwen dan Han Xinwen, bawa Han Wen dan Han Zen ke istana, berikan pengobatan terbaik." ujar Yan Wushi memerintahkan.

"Tapi yang mulia anda? Lebih baik bawa pasukan kesana yang mulia..." ujar Han Jinwen.

"Tidak perlu, cepat bawa mereka!" bentak Yan Wushi.

"Siaap yang mulia..." ujar mereka serentak.

Han Jinwen dan Han Xinwen membawa Han Zen dan Han Wen ke istana, sementara Yan Wushi berjalan menuju istana YinLing untuk merebut kembali Permaisurinya itu. Han wen, Han Zen, Han Jinwen, dan Han Xinwen sampai ke istana, Leo Xuan yang melihat mereka langsung menolongnya.

"Aliana, cepat panggilkan tabib Ling Chen." perintah Leo Xuan.

"Baik tuan..." ujar Aliana. Aliana pun merasa khawatir akan keadan Han Wen, perasaannya  kepada Han Wen yang membuatnya panik.

"Permisi, tabib Ling Chen mohon bantuannya, panglima Han Wen dan Han Zen terluka parah." ujar Aliana.

"Baiklah ayo kita kesana." ujar Tabib itu. Mereka pun sampai di ruangan dimana Han Wen dan Han Zen terbaring. Tabib itu mengobati luka-luka mereka, pengobatan pun selesai.

"Lukanya akan sembuh dalam waktu 1 minggu, dan mereka akan segera sadar." ujar Tabib itu. Aliana, Leo Xuan, dan Lin Xinyuan mengangguk.

~°~°~°~°~

Di lain tempat, tepatnya di distrik YinLing Wen Ning sudah berada didalam istana, kakinya dirantai dan dikurung didalam bilik milik Wei Fenggang. Panglima Zhou Yunlang menghampiri Wen Ning atas suruhan Wei Fenggang.

"Apa kabar calon yang mulia permaisuri. Makanlah, anda belum ada makan sedari tadi." ujar Zhao Yunlang.

"Ciiiiih, siapa yang akan menjadi permaisuri kaisarmu? Aku...? Tidak akan." ujar Wen Ning acuh tak acuh.

"Tapi begitulah kenyataannya," ujar Zhao Yunlang tenang.

"Kalau memang aku akan menjadi permaisurinya kenapa dia merantaiku? Aku tidak akan makan dalam keadaan dirantai seperti ini. Bilang kepada kaisarmu buka rantainya, aku tidak akan lari." ujar Wen Ning santai, walau sebenarnya dia takut dan dendam dengan orang ini.

"Baiklah, saya akan bilang ke kaisar Wei Fenggang." ujar Zhao Yunlang. Zhao Yunlang pergi meninggalkan Wen Ning di bilik itu sendirian.

"Kak A-Shi tolong aku, aku takut..." gumam Wen Ning dalam hati.

"Yang mulia kaisar, saya kemari atas perintah dari yang mulia Wen Ning, agar anda melepaskan rantainya, dan dia tidak akan lari." ujar Zhao Yunlang.

[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang