Hai balik lagi dengan A-Ning dan A-Shi... Jangan lupa Vote dan komennya ya guys.
Lebih baik telat Vote dan Komen dari pada tidak sama sekali....
Happy reading guys...
🌹🌹🌹🌹
Mereka pun sampai diruangan berlatih, disana terdapat beberapa senjata seperti pedang, panah, tombak, dan lain-lain. Yan Wushi pun memerintahkan kepada Wen Ning untuk memilih senjata yang akan dilatih oleh Yan Wushi.
"Sayang, pilihlah senjata yang akan kau gunakan kedepannya untuk melindungimu sendiri, aku akan mengajarinya nanti padamu." ujar Yan Wushi.
Wen Ning mengedarkan pandangannya, matanya terus mencari senjata yang pas untuknya. Namun pandangannya terhenti pada busur panah yang berwarna emas dan memiliki ukiran sulu-sulur berwana perak. Busur itu tersembunyi di balik tumpukan senjata yang telah rusak. Wen Ning pun berjalan menuju kebusur panah itu lalu dia mengambilnya. Yan Wushi yang melihat itu langsung bertanya.
"Kenapa kau memilih senjata yang telah rusak, letakkan itu kembali dan ambil yang lainnya sayang!" ujar Yan Wushi.
"Tapi aku suka busur panah ini, meski dia rusak aku bisa memperbaikinya. Aku tidak tau kenapa aku bisa tertarik dengan ini, tapi seolah-olah dia yang memanggilku untuk memilihnya!" ujar Wen Ning kepada Yan Wushi.
"Baiklah sayang, sini aku perbaiki dulu talinya. Tunggu disini sampai aku selesai memperbaikinya, kamu paham?" ujar Yan Wushi.
"Iya kakak ku sayang, eh kaisarku sayang, hihihihi." ujar Wen Ning. Yan Wushi pun pergi untuk memperbaiki tali busur itu. Yan Wushi kembali dan membawa busur serta anak panahnya.
"Ini sudah selesai, mari kita mulai latihannya." ujar Yan Wushi.
"Baiklah, ayo... Aku sudah tidak sabar ingin mencobanya." ujar Wen Ning. Tepat pada saat Wen Ning menyentuh busur panah itu, busur itu bercahaya keperakan. Yan Wushi yang melihat itu pun terkejut.
"Bagaimana mungkin itu...." ujar Yan Wushi.
"Aku juga tidak tau kak..." ujar Wen Ning.
"Busur itu hidup, dia menyatukan energinya kepadamu, dia memilihmu sayang. Dia akan menjadi senjatamu!" ujar Yan Wushi.
Wen Ning mengangguk, bahkan dia jauh lebih bersemangat untuk latihan. Mereka pun memulai latihannya, tidak disangka-sangka. Kemampuan memanah Wen Ning sangat hebat.
"Kamu hebat sekali, bahkan baru latihan kamu sudah semahir ini?" ujar Yan Wushi.
"Sebenarnya, sewaktu aku masih kecil, kakek sering mengajakku berburu dan memanah di hutan. Jadi ya beginilah kak," ujar Wen Ning sambil nyengir.
"Pantas saja sayang, aku akan mengajarkanmu bagaimana caranya kamu bisa menstransfer energimu agar panahanmu jauh lebih ganas dan mematikan." ujar Yan Wushi.
Wen Ning pun mengangguk tanda mengerti dan mulai berkonsentrasi dengan panahannya, Yan Wushi dengan sabar mengajari permaisurinya itu. Yan Wushi pun memandang takjub kepada apa yang Wen Ning lakukan. Kekuatannya pun berkembang pesat dan sangat luar biasa.
"Sayangku, hari mulai gelap, lebih baik kita udahan dulu ya." ujar Yan Wushi kepada Wen Ning.
"Iya kak A-Shi... A-Ning juga udah lelah kak. Mau cepat-cepat istirahat aja." ujar Wen Ning.
Yan Wushi tersenyum dan langsung mengangkat tubuh Wen Ning ala bridal Style. Mereka pun sampai di kamar mereka, Yan Wushi membaringkan tubuh Wen Ning yang sudah tertidur ke atas tempat tidur yang besar itu.
Yan Wushi sangat mencintai dan menyayangi permaisurinya itu, Yan Wushi pun berbaring di samping Wen Ning sambil memeluk tubuh Wen Ning. Mencium bibir Wen Ning, mencium kedua mata Wen Ning dan puncak kepala Wen Ning. Setelah melakukan itu Yan Wushi pun ikut tertidur pulas....
Bersambung.....
Jaaaaaaaaaa.... Maaf ya chapternya dikit. Aku lagi kehabisan ide. Idenya di bagi-bagi soalnya wkkwkwkwkwk...
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)
WerewolfMy Original Story... Di sebuah desa bernama Yunmeng hidup seorang pemuda tampan yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang kumuh jauh di katakan layak... " Wen Ning ,, antar kan dulu makan siang untuk kakekmu nak"...