Bab 9

2.9K 216 22
                                    

Hai balik lagi dengan Wen Ning dan Yan Wushi. Pasangan paling ehem....

Jangan lupa Vote dan Komennya ya guy... Lebih baik terlambat Vote dan komen dari pada tidak sama sekali. Thank u and happy reading and happy weekend guys .

🌹🌹🌹

Wen Ning menerima pembelajaran dari Yan Wushi dengan baik. Pada dasarnya Wen Ning adalah anak yang cerdas, pintar, cekatan, dan gampang menangkap semua pelajaran yang Yan Wushi berikan untuknya. Jangankan pelajaran academic, non academic pun dia mampu menyerapnya dengan baik.

"Kamu cepat sekali menangkap pelajaran yang aku berikan, kamu anak yang cerdas." ujar Yan Wushi.

"Ini semua berkat kak A-Shi yang mengajariku dengan sabar." ujar Wen Ning sambil tersenyum.

"Baiklah, sudah malam. Lebih baik kita tidur yuk sayang!" ujar Yan Wushi.

Yan Wushi menggendong Wen Ning ala bridal style, selalu seperti itu kalau Wen Ning masih ingin berlama-lama membaca buku atau tidak ingin cepat tidur. Tapi Yan Wushi punya cara untuk membuat Wen Ning menurut.

"Kak A-Shi turunkan, nanti jatuh." ujar Wen Ning.

"Aku akan memegangmu dengan kuat. Tenang saja tidak akan jatuh, dan jika kau tidak bergerak tidak akan jatuh." ujar Yan Wushi.

"Tapi tetap saja, kan A-Ning berat kak." ujar Wen Ning.

"Sudah jangan banyak bicara, atau aku akan menghukummu nanti." ujar Yan Wushi.

"Iya iya, aku akan diam saja dan tidak banyak bicara lagi." ujar Wen Ning.

"Ini kamu masih berbicara, baiklah aku akan menghukummu nanti." ujar Yan Wushi.

"Hukuman apa kak, jangan berat-berat A-Ning gak sanggup." ujar Wen Ning.

"Hukuman di tempat tidur!" ujar Yan Wushi.

"Hukuman macam apa itu? A-Ning lelah pengen tidur, kepala A-Ning pusing." ujar Wen Ning sambil tersenyum licik. Bukan tidak tau apa hukumannya, tapi dia berpura-pura tidak tau.

"Ya sudah, kita istirahat saja ya sayang. Badanmu juga panas!" ujar Yan Wushi mencemaskan kondisi Wen Ning.

Kini mereka sampai kamar mereka, Wen Ning di baringkan di kasur dan Yan Wushi berbaring di sebelahnya sambil menatap penuh was was miliknya itu.

"A-Ning tidak apa-apa kak. Mungkin hanya kelelahan karena latihan kali ini cukup menguras tenaga, di tambah lagi A-Ning menggunakan sihir baru yang A-Ning dapat dari kak A-Shi." ujar Wen Ning.

"Baiklah, tidurlah sayang. Aku akan menjagamu, untuk saat ini kamu memang harus melatih lebih dalam tentang kekuatanmu sayang. Agar di masa akan datang kamu dapat melindungi dirimu jika aku tidak ada." ujar Yan Wushi.

"Kak A-shi, berjanjilah padaku akan selalu bersamaku. A-Ning sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain kak A-Shi. Kakek dan nenek, mereka satu-satunya keluarga ku yang sudah mati di bunuh oleh orang-orang itu. Aku..." ujar Wen Ning.

Dia tidak sanggup menahan air matanya lagi saat mengingat kakek dan neneknya di bunuh oleh orang-orang yang kejam itu. Matanya menyaksikan langsung perbuatan keji orang-orang itu. Jika Wen Ning saat itu tidak bersembunyi, dia tidak akan bertemu dengan kak A-Shinya itu. Untung saja saat itu Yan Wushi menemukannya, saat melihat desa kecil dimana kekasih pujaan hatinya itu tinggal mengalami kebakaran hebat yang di sebabkan oleh orang-orang yang tidak berperikemanusiaan.

"Sssstttt. Jangan menangis sayang, aku tidak suka melihat air mata ini. Aku akan membalaskan semua, aku janji!" ujar Yan Wushi sambil mencium dan menghapus air mata Wen Ning.

"Terimakasih kak A-Shi,'' ujar Wen Ning.

"Baiklah, sekarang kita tidur ya. Besok aku akan mengajakmu jalan-jalan," ujar Yan Wushi.

Wen Ning hanya menggangguk lalu menyesap kedalam pelukan Yan Wushi. Sungguh sangat nyaman bagi Wen Ning, sedari kecil sampai sekarang pelukan hangat itu selalu ada untuknya. Betapa sedih dan hancur jika dia tidak bisa merasakan pelukan itu lagi.

Bagi Yan Wushi, Wen Ning masilah sama seperti saat dia masih kecil. Manja dan menggemaskan, meski kini dia sudah mulai beranjak dewasa. Betapa hancur hati Yan Wushi jika dia harus kehilangan miliknya dan cintanya ini. Bahkan Yan Wushi sendiri bersumpah akan membunuh siapa saja yang berani mengganggu kebahagiaan permaisurinya ini...


Bersambung.....

Jaaaaaaaaaa....

Maafkan kegajean aku....

Berikut adalah pic dari pembantu Yan Wushi, saat Yan Wushi terkena kutukan, mereka dengan setia menemani Yan Wushi. Nama tertera di photo, harap di teliti dengan baik... Thank u guys...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang