Bab 22

1.7K 142 1
                                    

Hai balik lagi.. maaf jika lama, jangan lupa Vote dan Komennya ya guys...

Happy reading.....

🦄🦄🦄🦄



Mereka sampai di istana, Yan Wushi segera memanggil tabib Liu untuk memeriksa keadaan Ming Qio. Tabib Liu langsung mengobati kaisar Ming Qio, setelah selsai tabib Liu menjelaskan kepada Wen Ning dan Yan Wushi.

"Yang mulia, dia mengalami luka parah dan cukup serius. Meridian nya rusak dan butuh waktu lama untuk memulihkannya," ujar tabib Liu.

"Apa yang terjadi, kenapa bisa seperti ini? Kak A-Shi, mungkinkah dia...?" ujar Wen Ning sedikit curiga dengan keadaan Ming Qio.

"Aku juga merasa seperti itu, tapi untuk lebih jelasnya kita tanyakan langsung ke kaisar Ming Qio, apa yang terjadi?" ujar Yan Wushi. Wen Ning mengangguk tanda mengerti, Wen Ning merasa sedih melihat Ming Qio seperti ini.

"Han Jinwen dan Han Xinwen, kalian pergi ke Han Lang, lihat apa yang terjadi disana. Dan segera kembali jika sudah mendapatkan informasi. Kalian hati-hati jangan sampai ketahuan oleh Wei Fenggang!" Yan Wushi memerintahkan kesdua pengawalnya yang handal itu.

"Baik yang mulia, kami permisi dulu!" ujar Kedua pengawal itu. Mereka pergi meninggalkan istana Yun Meng menuju ke Han Lang. Yan Wushi kembali masuk kedalam ruangan dimana kaisar Ming Qio di rawat, terlihat pergerakan kecil dari Ming Qio.

"Permaisuriku, lihat Ming Qio sadar sayang." ujar Yan Wishi sambil memeluk Wen Ning sebelumnya.

"Kak A-Qio, apa yang terjadi? Katakan padaku kak," ujar Wen Ning. Ming Qio berusaha bangkit, tapi Wen Ning melarangnya dan menyuruh Ming Qio untuk tetap tidur.

"A-Ning, adik ku. Maafkan kakak tidak bisa menjaga Han Lang untukmu. Uhuk uhuk... Han Lang sudah hancur di sebabkan oleh Wei Fenggang," ujar Ming Qio menjelaskan.

"Ming Qio, katakan kepadaku. Apa motif dia melakukan ini?" ujar Yan Wushi, Ming Qio diam sejenak matanya menerawang langit-langit ruangan yang terukir dengan indah.

Flashback...

Saat itu, tepatnya sewaktu Ming Qio kembali dari istana milik Yan Wushi dan adiknya Wen Ning. Ming Qio memutuskan untuk singgah ke istana kaisar Fenghun yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Ming Qio berjalan menyusuri jalan menuju ke istana Dixing-Hen.

"Saudaraku, ada apa? Kenapa wajahmu terlihat gelisah?" ujar Fenghun.

"Kaisar Fenghun, aku sudah bertemu dengan adikku, aku sangat senang. Tetapi di satu sisi aku sangat khawatir jika adik ku akan jatuh ketangan Wei Fenggang." ujar Ming Qio.

"Ini berita bagus, siapa, dan dimana sekarang adikmu itu?" ujar Fenghun.

"Dia adalah permaisuri Kaisar Yan Wushi, Wen Ning namanya. Meski aku senang dia berada di sisi Yan Wushi yang kuat, tapi aku juga tau orang macam apa Wei Fenggang itu. A-Ning sempat di culik oleh Wei Fenggang," ujar Ming Qio.

"Benarkah? Aku tidak menyangka itu. Pria tampan dan cantik yang di bawa Yan Wushi waktu itu di pertemuan?" ujar Shio Lang yang sedari tadi diam.

"Iya benar, dia adikku... Baiklah aku harus segera kembali ke Han Lang, firasatku tidak enak." ujar Ming Qio.

"Baiklah, hati-hati. Jika kau butuh apa-apa kemarilah, jangan sungkan." ujar FengHun.

Ming Qio pergi meninggalkan istana Dixing-Hen.. Ming Qio terus berjalan menyusuri hutan yang lebat dan lembab. Samar-samar dia mencium aroma karat khas darah, suara teriakan yang memilukan pun dia dengar.

Matanya terbelalak lebar saat melihat kondisi distriknya kacau balau. Orang-orang bergelimpungan, berserekan kemana-mana. Merahnya darah menyirami tanah dan permukaan. Orang-orang banyak yang mati, Ming Qio langsung bergegas ke Istananya. Dilihatnya Wei Fenggang tengah duduk disinggah sanah milik Ming Qio.

"Keparaaat, apa yang kau lakukan dengan orang-orang ku, ha?" ujar Ming Qio kesal.

"Ahahhahaha, apa kau lupa Ming Qio, kau sudah menjual distrikmu kepadaku. Jadi wajar jika aku membumi hanguskan distrikmu ini," ujar Wei Fenggang tanpa rasa bersalah.  Dia melanjutkan lagi.
"Asal kau tau Ming Qio, aku akan membangun distrik ku disini. Dan kau akan menjadi budak ku," ujar Wei fenggang lagi.

"Ciiiiiih, lebih baik aku mati dari pada aku harus jadi budakmu... Enyahlah kau Fenggang." ujar Ming Qio mulai geram.

Ming Qio menyerang Wei Fenggang tiba-tiba, tapi Wei Fenggang masih berdiri kokoh disana. Kekuatan Wei Fenggang sangat mengerikan.

WWWUUUUUSSSHHH
BRAAAAAAAK

Wei fenggang balik menyerang Ming Qio, Ming Qio terpental jauh, dia berusaha bangkit dan menyerang lagi.

DUUUUUUUAAAAARRRRRR CEEETAAAAAAAS

Serangan dari Ming Qio di tepis oleh Wei Fenggang.

SREEEEEEK SREEEEEEK KREEEEEEEK

Wei Fenggang kembali menyerang Ming Qio hingga terluka parah.

"Sudah ku bilang, kau tidak akan mampu melawanku Ming Qio. Kau hanyalah sampah yang tidak berguna," ujar Wei Fenggang. Wei Fenggang membakar seluruh distrik bahkan istana Han Lang.

Saat Wei Fenggang meninggalkan Han Lang, Ming Qio berhasil kabur sebelum api habis melalap seluruh distriknya itu.

Flashback end....

"Begitulah ceritanya, aku tidak mampu melawan kekuatan Fenggang, dia adalah iblis yang kejam. Adikku, maafkan aku...." ujar Ming Qio.

"Tidak apa-apa kak A-Qio, yang penting kakak selamat aku sudah senang. Kakak jangan khawatir, kita pasti bisa merebut Han Lang kembali." ujar Wen Ning.

"Kau jangan risau, aku dan orang-orang ku juga akan membantumu, kau adalah keluargaku sekarang. Jadi sudah sewajarnya aku membantu," ujaf Yan Wushi.

"Terimakasih A-Shi, tapi kkau harus berhati-hati karena dia adalah orang yang sangat licik. Bisa saja kau di jebak olehnya. Dan satu lagi, dia mengincar Wen Ning untuk dijadikan permaisurinya. Adik ku, kau berhati-hatilah jangan sampai kau tertangkap olehnya..." ujar Ming Qio.

"Aku akan berhati-hati lagi kakak. Sekarang kakak istirahatlah dulu hari sudah malam, aku dan kak A-Shi akan menjagamu disini." ujar Wen Ning. Ming Qio mengangguk, Yan Wushi sudah sibuk menyusun tempat untuk mereka beristirahat.

Mereka langsung bergegas tidur, dalam hati Wen Ning selalu berdoa dan berharap akan ada keajaiban di hari esok...


Bersamnung.....






Bersamnung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang