Bab 13

2.3K 184 81
                                    

Hai balik lagi. Mood lagi bagus ini, besok gak tau deh ya...

Jangan lupa Vote dan Komennta guys. Biar aku lebih semangat nulisnya. Akhir ini Author suka galau jadi suka lama upnya. Huhuhuhu

🌹🌶️🌹🌶️🌹

Pagi kini menjelang dan matahari pun mulai menyingsing. Yan Wushi dan Wen Ning kini sama-sama sudah bangun. Yan Wushi dan Wen Ning kini bergegas mandi dan mereka pun selesai dengan aktifitas mandinya. Namun Yan Wushi masih terlihat malas dan manja kepada Wen Ning.

"Kak A-Shi kenapa? Semangat kak, jangan seperti itu." ujar Wen Ning.

"Aku malas sekali bertemu dengan pengkhianat itu. Aku yakin dia hanya ingin memastikan aku keluar dari persembunyianku!" ujar Yan Wushi sambil memeluk tubuh  Wen Ning dari belakang.
Wen Ning membalikkan tubuhnya dan kini mereka saling berhadapan, tangan Wen Ning melingkar di leher Yan Wushi.

"Kak, Walaupun demikian kita harus tetap kesana, agar kita tau apa maksud dan tujuannya. Aku akan ikut bersamamu, lebih baik kita siap-siap dan sarapan dulu." ujar Wen Ning menenangkan Yan Wushi.

"Baiklah sayang, aku akan pergi. Ya sudah ayo kita sarapan dulu," ujar Yan Wushi. Sebelum memulai sarapan, Yan Wushi memanggil Han Wen dan Han Zen.

"Han Wen dan Han Zen, aku mau kalian menjaga istana ini, kalau ada apa-apa lakukan saja dan gunakan semua kekuatan kalian dari sekarang, bunuh saja mereka yang berusaha memberontak!" ujar Yan Wushi.

"Baiklah yang muli, kami akan melaksanakan perintah yang mulia." ujar Han Wen. Yan Wushi mengangguk dan dia melihat interaksi antara Aliana dan Han Wen.

"Kalian pacaran, hmm?" ujar Yan Wushi penuh selidik.

"Eh, yang mulia maaf, kamu tidak..." ujar Aliana gelagapan. Wajahnya pun memerah.

"Bi Aliana kenapa, demam? Kok wajahnya memerah gitu?" ujar Wen Ning.

"Yang mulia permaisuri saya..." ujar Aliana gerogi.

"Han Wen, kau menyukai Aliana kan?" goda Wen Ning.

"Yang mulia anda... Ssssaya.." ujar Han Wen. Belum sempat melanjutkan kata-katanya, Wen Ning langsung membalas kata-katanya lagi.

"Hahahahhaha, kalian tidak perlu malu... Aku akan sangat setuju jika Aliana bersamamu. Dia gadis yang baik Han Wen," ujar Wen Ning.

Aliana terlihat malu-malu, wajahnya kini merah padam dia pun pergi meninggalkan meja makan dan berjalan ke arah dapur.

"Kenapa dia Han Wen? Kejar sana... Jangan sampai dia di ambil orang." ujar Yan Wushi.

"Saya undur diri dulu yang mulia..." ujar Han Wen. Han Wen pun mengejar Aliana yang merasa malu sejak tadi.

"Aliana, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu malu seperti ini." ujar Han Wen.

"Aku... Aku tidak apa-apa tuan." ujar Aliana.

"Kau terlihat sangat cantik saat bersemu merah." ujar Han Wen. Aliana yang mendengar ucapan Han Wen semakin malu dan mendadak pingsan...

•√•√•

Dilain tempat, Yan Wushi dan Wen Ning pun bergegas untuk sarapan, sarapan pun selesai Yan Wushi dan Wen Ning beserta 2 panglimanya Han Jinwen dan Han Xinwen pergi ke balai kota yang berada di pusat distrik Yin Ling untuk menghadiri pertemuan itu. Yan Wushi, Wen Ning, Han Xinwen, dan Han Jinwen sampai di balai kota. Sesampainya mereka disana semua mata terkejut akan kemunculan Yan Wushi, bahkan semua pengawalpun takut akan kehadiran Yan Wushi.

[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang