Hai maafkan aku ya, udah lama upnya. Karena file ku hilang jadi aku ketik ulang lagi...
Budayakan tinggalkan jejak vote dan komennya ya teman-teman...
🌹🌹🌹🌹🌹
Yan Wushi dan Wen Ning pun bangun dari tidurnya, dia meliahat Wen Ning masih memeluk erat tubuhnya. Yan Wushi membelai lembut wajah Wen Ning yang tampak begitu menawan dan cantik.
"Sayangku, bangun ayo kita mandi, katanya ingin menjenguk Han Wen Dan Han Zen?" ujar Yan Wushi membangunkan Wen Ning lembut.
"Iya kak A-Shi, maaf aku terlalu lama tidur, tubuhku lelah kak." ujar Wen Ning.
"Apa kau masih ingin tidur sayang? Kalau iya istirahatlah dulu aku akan menemanimu disini." ujar Yan Wushi.
"Tidak kak, mau mandi saja, mungkin setelah mandi akan lebih enakan," ujar Wen Ning.
"Baiklah, aku akan menggendongmu ketempat mandi." ujar Yan Wushi sambil mencium Wen Ning. Wen Ning hanya mengangguk tanda mengerti, cuaca dingin diluar akibat salju yang sudah tiba sekarang membuat Wen Ning malas untuk bergerak.
"Kenapa kamu malas sekali sekarang? Tapi tidak apa-apa aku suka kau seperti ini," ujar Yan Wushi lagi-lagi mengecup bibir merah Wen Ning.
"Kak A-Shi, buruan mandinya ya, aku ingin menjenguk Han Wen dan Han Zen, setelah itu aku ingin keluar istana dan bertemu dengan rakyat-rakyat kita. Aku dengar dari Han Wen kalau mereka ingin bertemu denganku. Mereka ingin berterimakasih kepadaku," ujar Wen Ning.
"Benarkah? Baiklah kalau begitu, aku juga ingin memberikan hadiah sebagai bentuk rasa perduliku kepada rakyat kita sayang. Aku akan memberikan 5 keping koin emas untuk setiap warga," ujar Yan Wushi kepada Wen Ning.
"Kalau begitu aku akan menambahkan 5 keping koin emas lagi untuk mereka dari milikku pribadi, bolehkan kak A-Shi?" ujar Wen Ning memohon kepada Yan Wushi.
"Boleh sayang, asalkan itu hal yang positif, aku akan selalu mendukungmu," ujar Yan Wushi sambil tersenyum. Wen Ning memeluk erat tubuh Yan Wushi sebagai rasa senangnya. Mereka pun pergi bergegas menuju ke tempat Han Wen dan Han Zen di rawat. Wen Ning dan Yan Wushi berjalan keluar kamar disambut oleh Leo Xuan dan Lin Xinyuan, Yan Wushi dan Wen Ning tersenyum kearah mereka.
"Selamat pagi yang mulia kaisar dan permaisuri," ujar Lin Xinyuan.
"Selamat pagi bibi, oh iya bagaimana kabarmu? Dan Han Wen juga Han Zen bagaimana, apa mereka baik-baik saja?" ujar Wen Ning.
"Saya baik yang mulia, kalau Han Wen dan Han Zen mereka sudah mendingan yang mulia," ujar Lin Xinyuan.
"Ya sudah kalau begitu, aku akan menjenguk mereka bersama kak A-Shi," ujar Wen Ning.
Lin Xinyuan dan Leo Xuan hanya mengangguk dan mengikuti mereka dari belakang, terlihat jelas dimata mereka tangan Yan Wushi yang selalu menggandeng tangan Wen Ning. Leo Xuan dan Lin Xinyuan tersenyum bahagia melihat pemandangan itu. Mereka pun sampai di mana Han Zen dan Han Wen dirawat. Mereka melihat kaisar dan permaisurinya segera bangkit dan ingin memberi hormat, tapi buru-buru di cegah oleh Yan Wushi.
"Kalian tidak perlu melakukan itu, istirahat saja dan jangan turun dari tempat tidur kalian," ujar Yan Wushi. Han Wen dan Han Zen hanya mengangguk menuruti perintah kaisarnya.
"Aliana bagaimana keadaan Han Wen? Aku melihat kau merawatnya dengan baik," ujar Wen Ning kepada Aliana, Aliana tampak malu-malu saat mendengar ucapan Wen Ning.
"Yang mulia permaisuri, tuan Han Wen sudah membaik dan tidak separah kemarin," ujar Aliana malu-malu, terlihat rona merah dipipinya yang putih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)
WerewolfMy Original Story... Di sebuah desa bernama Yunmeng hidup seorang pemuda tampan yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang kumuh jauh di katakan layak... " Wen Ning ,, antar kan dulu makan siang untuk kakekmu nak"...