Haiiiii ini adalah Chapter terakhir....
Jangan lupa Vote dan komennya ya... Bye bye....
Sampai ketemu di cerita ku yang lain.....
❤️❤️❤️❤️
Semua sudah kembali kedalam keadaan semula. Istana, distrik, dan seluruh penduduk sudah kembali ke Yun Meng. Kota Yun Meng kini sangatlah indah bahkan jauh lebih indah dari sebelumnya. 1 tahun pasca pertempuran itu Yan Wushi dan Wen Ning pun sering berpergian mengunjungi istana Han Lang. Setelah dari Han Lang mereka memutuskan untuk berbulan madu. Bulan madu mereka sudah usai, mereka pun sudah kembali ke Yun Meng. Istana indah dan megah itu menambah kebahagian mereka.
"Kak, aku mual. Aku tidak berselera makan," ujar Wen Ning yang tiap kali melihat makanan rasanya mau muntah.
"Tapi kau harus makan sayang, kalau tidak nanti kau bisa sakit, kalau begitu aku akan menyuapi mu," ujar Yan Wushi.
Wen Ning hanya mengangguk dan menuruti Yan Wushi, baru saja masuk makanan itu, Wen Ning langsung muntah-muntah. Yan Wushi sangat khawatir akan keadaan Permaisurinya itu.
Wen Ning keluar dari kamar mandi, tapi rasa pusing teramat sangat membuat Wen Ning tidak sanggup dan langsung pingsan. Yan Wushi membawanya ke kamar dan tabib Lou Yen memeriksa keadaan Wen Ning. Tabib Lau Yen tersenyum gembira dan segera memberi kabar bahagia kepada Yan Wushi dan yang lainnya, Bahkan ada Ming Qio disana.
"Tabib bagaimana keadaan permaisuriku, apakah dia baik-baik saja?" ujar Yan Wushi sangat cemas.
"Yang mulia selamat, yang mulia permaisuri sedang mengandung," ujar Tabib Lau Yen berapi-api.
"Benarkah? Dia mengandung? Terimakasih dewa. Aku akan melihat keadaannya," ujar Yan Wushi gembira sangat gembira. Bahkan semua orang yang mendengarnya sangat gembira.
"Kak A-Shi.... Aku..." ujar Wen Ning terbata-bata.
"Jangan banyak bergerak sayang, kau.... Aaaah aku senang sekali," ujar Yan Wushi sambil mengusap perut Wen Ning.
Wen Ning hanya tersenyum malu-malu. Tidak terasa usia kehamilannya sudah mencapai 9 bulan lamanya, Yan Wushi tidak pernah meninggalkan Wen Ning sedetikpun. Dia selalu mencium perut permaisurinya itu.
"Kak A-Shi, aku senang melihatmu bahagia seperti ini," ujar Wen Ning.
"Aku sangat bahagia melihatmu juga bahagia sayang, terlebih kau sedang mengandung anakku. Aku sangat bahagia," ujar Yan Wushi. Tiba-tiba perut Wen Ning merasakan sakit dan mules, dia mau melahirkan anaknya.
"Kak, perutku. Aaargghhhh," ujar Wen Ning merintih kesakitan.
"Jangan-jangan ini...." Yan Wushi buru-buru menggendong Wen Ning ala bridal style dan membawanya ke kamar.
Tabib Lau Yen menolong proses persalinan Wen Ning. Authornya agak bingung laki-laki bisa lahiran? Dinia fantasy jadi bebas ya. Hahaha.
Yan Wushi, Ming Qio, Han Wen, Han Jinwen, Han Xinwen, Han Zen, Aliana, Leo Xuan, dan Lin Xinyuan menunggu diluar dengan gusar. Yan Wushi mondar mandir seperti setrikaan arang dan gelisah."Aaarrrgggh, kenapa lama sekali, aku khawatir A-Ningku, apakah dia baik-baik saja?" ujar Yan Wushi.
"Tenanglah, dia akan baik-baik saja..." ujar Ming Qio menenangkannya.
OOOOOOEEEEEEEKKK OOOOEEEEEKKKK
Terdengar suara tangisan bayi kemudian. Yan Wushi lemas dan bahagia.
"Anak ku lahir, anak ku..." ujar Yan Wushi gembira. Semua bernapas lega, mengingat waktu yabg sangat lama. Tabib Lau Yen keluar dari kamar dengan senyuman di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]- RED HOODED MEN & WOLF (END)
WerewolfMy Original Story... Di sebuah desa bernama Yunmeng hidup seorang pemuda tampan yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang kumuh jauh di katakan layak... " Wen Ning ,, antar kan dulu makan siang untuk kakekmu nak"...