Cold Fake Nerd Girl (END)

prolog

Disebuah taman,ada seorang anak perempuan yang tengah kebingungan mencari sosok kakaknya.Matanya terlihat berkaca-kaca,siap untuk menumpahkan airmatanya kapan saja.

"Abang....Abang dimana?Nesa takut bang..."

"Hiks...hiks...Abang hiks jangan tinggalin hiks Nesa..."Isak tangis yang sedari tadi ia tahan pun pecah.

Tak lama kemudian,seorang anak laki-laki menghampirinya.

"Hei,kenapa kau menangis?"

"Siapa kau?"Ucapnya dengan suara serak.

"Namaku Davidson Georgio Blaire.Siapa namamu?"

"Aku Vannesa Alexandra Anderson"

"Kenapa kau menangis?"Tanya David

"Aku takut disini sendirian"Kata Nesa

"Lalu kau kesini bersama siapa?"

"Aku kesini bersama kakak ku tapi aku tidak tau dimana dia sekarang"

"Mau ku temani?"

"Tentu.Tapi apa tidak merepotkan?"

"Tentu saja tidak.Kita sekarang teman,bukan?"

"Iya Gio.Mulai sekarang kita berteman"

"Gio?"

"Iya.Itu panggilan dariku untukmu.Hanya aku yang boleh memanggilmu seperti itu.Ok?"

"Baiklah kalau begitu aku akan memanggilmu Echa.Gimana?"

"Echa?Bagus sekali"

"Ayo bermain!"

"Ayo!!"

Merekapun bermain hingga seorang anak laki-laki datang.Keringat membasahi seluruh tubuhnya.Terlihat dengan jelas bahwa dia sangat kelelahan.Nafasnya pun masih belum teratur.

"Nesa!!!Darimana saja kau?!Kau tau betapa paniknya aku saat kau menghilang?!"Teriak sang kakak.

"Kakak!!Maafkan aku.Aku janji takkan pergi tanpa ijin lagi"Ucap Nesa menyesal.

"Syukurlah kau baik-baik saja?"

"Echa..."Panggil David.

"Siapa dia Nesa?"Tanya Rafa,kakak Nesa.

"Dia Davidson Georgio Blaire.Dia yang nemenin aku tadi"

"Owh...Kenalkan Rafael kakaknya Nesa"Ucap Rafa sambil menjulurkan tangan.

"Aku Davidson"Jawab David dan membalas uluran tangan Rafa.

"Terimakasih telah menemani adikku"

"Tak apa.Aku juga senang bisa bermain dengan Echa"

"Echa?"

"Iya.Itu panggilan dariku untuk adikmu"

"Ah begitu...Baiklah kami pulang dulu ya?"

"Oh baiklah.Kalau begitu aku juga akan pulang"

"Bye"

"Bye"

Sejak saat itu,David dan Nesa selalu bermain bersama.Keduanya selalu pergi bersama.Dimana ada Nesa disitu pula ada David begitupun sebaliknya.

Hingga suatu hari,Nesa pergi tanpa kabar.David mencoba mencari keberadaan sang pujaan hati.Ya David menyimpan perasaan lebih kepada Nesa.Entah bagaimana anak sekecil itu tau hal itu.

Namun nihil,Nesa menghilang tanpa jejak.Bagaikan ditelan bumi.Dan David berjanji bahwa dia akan menjaga cintanya pada Nesa.