Part 31

19.9K 769 42
                                    

Seminggu kemudian...

Seperti keinginan Nesa minggu lalu, Nesa kembali sekolah. Kali ini dia berdandan sesuai gaya aslinya.

Dengan sepasang seragam pas body tapi tidak ketat. Rok yang panjangnya 2 cm diatas lutut. Dengan menggunakan baby powder dan liptint untuk make up wajahnya. Sepatu putih dengan kaos kaki pendek, hanya sepanjang mata kaki. Dan jangan lupa dengan tas punggung kecil yang hanya berisi satu buku dan satu bolpoint.

David berdandan seperti biasa. Cindy juga sudah sekolah SD sesuai permintaan dari Cindy sendiri. Yang tentu saja akan dikabulkan oleh sang mommy aka Nesa. Ditambah lagi dengan kepintaran Cindy yang diatas rata-rata anak SD lainnya. Padahal umurnya baru 5 tahun.

Nesa dan David mengantar Cindy dulu. Kebetulan, sekolah Cindy dan Nesa hanya di batasi oleh Vannes International Junior High School.

Yaps, Cindy sekolah di cabang perusahaan Nesa. Vannes International Elementary School. Ada juga univesitas yang merupakan cabang perusahaan Nesa. International Vannes Univercity. Dan semua siswa lulusan dari berbagai sekolah Vannes sudah dipastikan dia orang cerdas.

Cindy masuk ke sekolah elit itu dengan Nesa dan David yang menggenggam kedua tangan mungilnya. Senyum manis Cindy tak pernah pudar hingga mereka sampai di depan ruang kepala sekolah.

Mereka bertiga masuk ke ruangan itu setelah mengetuk pintu bercat coklat itu.

Sang kepala sekolah menunduk hormat saat melihat Nesa. Dia menoleh ke arah David dan Cindy.

"Selamat datang, nona. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya kepala sekolah itu sopan.

"Putri saya ingin bersekolah disini"

"Putri anda?!!"

"Ya, lebih tepatnya putri angkat saya. Apakah bisa?"

"Oh tentu saja. Ada lagi?"

"Tidak. Hanya itu"

"Baiklah kalau begitu. Saya yang akan mengantarkan putri anda. Untuk surat-suratnya bisa anda isi disini ataupun di ruangan anda"

"Saya akan mengisinya disini aja"

"Ini formulirnya, nona"

Nesa mengisi formulir itu dengan cepat. David hanya menemani istrinya itu. Bahkan dia tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

Setelah selesai, mereka keluar dari ruangan itu. Dan bertepatan dengan itu, kepala sekolah kembali.

"Saya akan pergi sekarang"

"Oh baiklah, nona"

Nesa dan David berjalan meninggalkan sekolah Cindy karena mereka juga sudah telat ke sekolah.

Mereka berdua telat 20 menit. Satpam yang berjaga menghadang mobil yang ditumpangi. Namun segera membungkukan badannya hormat ketika tau siapa si pengemudi dan membiarkan mobil David memasuki area sekolah.

"Oh, selamat pagi,nona. Apakah nona sudah tidak menyamar lagi?"

"Selamat pagi juga, pak. Ah iya, saya sudah membuka jati diri saya, pak. Kalau begitu, bolehkah saya masuk?"

"Oh, tentu, nona. Silahkan"

David segera melajukan mobilnya ke arah parkiran biasanya. Dia segera turun dari mobil dan berlari ke sisi lain mobil untuk membukakan pintu penumpang.

Mereka berjalan santai ke arah kelas mereka. Tanpa mempedulikan kalau ada guru yang menegur.

Nesa mengetuk pintu kelasnya. Dan tak lama kemudian, seorang guru wanita keluar dan langsung mengembangkan senyumnya melihat siapa yang datang.

Cold Fake Nerd Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang