Empat mobil sport memasuki area sekolah yang sepi karena sudah masuk jam pelajaran.
Mereka segera memarkirkan mobil mereka ke parkiran khusus donatur terbesar yang hanya muat 8 mobil.
Tetapi tempat mereka sudah di isi oleh mobil lain.Bahkan tempat yang khusus pemilik sekolah pun sudah di tempati.Yang pasti bukan David dan teman-temannya.
Nesa yang berada dibarisan paling depan menelfon salah satu anggota BS yang bersekolah disana untuk memindahkan empat mobil yang mengisi tempat mereka.
"Yes,queen.Ada masalah?"
"Parkiran donatur sekarang.15 menit"
"Baik,queen"
Nesa mematikan sambungan telfon.Seorang siswa berlari ke arah mobilnya.Dia segera keluar dan menghampiri siswa itu.
"Pindahkan empat mobil yang menempati tempatku.Dan parkirkan mobilku dan sahabatku"
"Siap,queen"
Nesa dan sahabatnya menyerahkan kunci mobilnya kepada Dino,salah satu anak BS yang sekolah disana.
Mereka berjalan beriringan ke ruang kepala sekolah.Bukan beriringan sih,Nesa berada didepan sementara tiga sahabatnya berada dibelakangnya.
Tidak susah bagi Nesa untuk mencari letak ruangan yang dituju.Hei,diakan pemilik sekolah ini,bagaimana dia tidak tau seluk beluk sekolahnya?
Mereka berhenti didepan pintu yang ada tulisan 'headmaster room'.Tangan Nesa yang akan mengetuk pintu terhenti saat mendengar sebuah percakapan didalam sana.
Dia merogoh ponsel yang ada di saku jas almamater miliknya dan merekam percakapan itu.
"Iya,sayang.Kita akan liburan ke Jerman minggu depan.Aku akan meminta uang pada si bodoh itu"
"Tentu saja.Apapun yang kamu inginkan akan kuturuti.Termasuk membelikan tas yang kamu inginkan itu"
"Yaudah,aku tutup telfonnya dulu.Nanti ada yang mendengar.Bye sayang.I love you"
Kira-kira seperti itulah yang disampaikan kepala sekolah itu.Nesa beserta sahabatnya mengeluarkan smirknya.
Nesa mengetuk pintu didepannya setelah memasukkan ponsel mahal miliknya ke saku jas.
Tok... tok... tok...
"Masuk!"
Nesa membuka pintu itu dan masuk ke ruangan yang cukup luas itu diikuti sahabatnya.Sang kepala sekolah yang bernama Bambang menatap mereka sinis.
"Oh,jadi kalian murid beasiswa itu?Huhh...Bagaimana bisa ketua yayasan memberikan beasiswa pada nerd seperti kalian?"
Nesa dan sahabatnya berdecih mendengar nada yang sarat akan kesombongan dan keangkuhan itu.
'Liat saja apa yang akan kami berikan untukmu,botak'Batin mereka sinis.
"Kelas kalian adalah 11 IPA 1.Cepat pergi dari sini.Saya tidak mau ruangan saya penuh dengan kuman karena keberadaan kalian.Cepat!"
Nesa segera keluar dari ruangan itu tanpa mengatakan apapun.Sama seperti sahabatnya yang masih setia mengikuti langkahnya.
Tok...tok...tok...
Nesa mengetuk pintu yang di atasnya terdapat tulisan 11 IPA 1.Seorang guru perempuan keluar dari dalam dengan senyuman yang melengkung indah dibibirnya.
"Oh,kalian anak baru itu?"
"Iya"Balas ketiga teman Nesa.
"Baiklah,perkenalkan nama ibu Ratna Sari.Kalian bisa memanggil saya bu Ratna.Saya mengajar bahasa Inggris sekaligus wali kelas kalian.Silahkan masuk"
"Terimakasih,bu"Ketiga teman Nesa mengucapkan terimakasih,namun tidak dengan Nesa yang sedari tadi memasang wajah datar nan dinginnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Mereka berempat memasuki kelas itu.Banyak yang memandang mereka sinis,tidak suka,benci dll.Kecuali empat siswa tampan yang duduk di pojokkan.Mereka memandang Nesa dan sahabatnya dengan senyuman tipis dan mata yang penuh binar cinta.
Oh,apakah aku sudah menulis kalau Nesa dkk itu kekasih David dkk?Kalau belum,maaf.Aku lupa😂😂.
Seperti biasa,Nesa dan sahabatnya memasang wajah datar dan tatapan dingin andalan mereka.Sama seperti David dan sahabatnya yang mempunyai tabiat yang sama seperti kekasih mereka.Datar dan dingin.
"Anak-anak,kita kedatangan teman baru.Silahkan perkenalkan diri kalian"
"Namaku Laily Putri F.Kalian bisa memanggilku Laily"
"Namaku Laila Fitri F.Aku kembaran Laily.Kalian bisa memanggilku Laila"
"Nancy Amanda B.Biasa dipanggil Nancy"
"Vannesa Alexandra P.B.Nesa"
Bu Ratna beserta murid di kelas itu melongo.
"Ehmm...Hanya itu?Baiklah kalian silahkan duduk di belakang David dan teman-temannya.Yang disebut silahkan angkat tangan"
Semua murid disana menahan nafas.Sementara Rio dan Fikri yang duduk disebelah David dan Rafa pindah kebelakang.
David menarik tangan Nesa, Rafa menarik tangan Laily,Rio menarik tangan Nancy dan Fikri menarik tangan Laila.
Jadi posisi duduknya saat ini:
David-Nesa
Rio-Nancy
Rafa-Laily
Fikri-LailaLagi,mereka yang melihatnya melongo sekaligus takjub.Sebuah keajaiban karena David juga sahabatnya mau didekati orang lain.Apalagi ini David dkk yang menarik Nesa dkk.
Dua siswi di kelas tersebut memandang tidak suka, sinis sekaligus benci kepada Nesa dkk.
***
Kring...kring...
Jam istirahat berbunyi.Hampir seluruh siswa siswi VIHS menghembuskan nafasnya lega karena terbebas dari materi yang membuat otak mereka serasa mau meledak.
Koridor sangat ramai akan siswa yang akan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.Sama halnya dengan DaNes dkk yang berjalan beriringan ke tempat yang sama,kantin.
Para siswi yang melihatnya menatap sinis dan benci ke arah Nesa dkk karena itu.Tapi bukan Nesa namanya bila tidak diacuhkan.
Sesampainya di kantin,mereka menghampiri meja kosong tepat ditengah-tengah kantin yang penuh itu.
Rafa dan Fikri memesan makanan,sementara yang lain sibuk dengan ponsel masing-masing.
"Pesanan datang!"Ujar Fikri setengah berteriak.
Dan itu berhasil menarik perhatian mereka.Kemudian mereka memakan pesanan yang dibawa Rafa dan Fikri dengan tenang.
Tapi ketenangan itu hancur seketika karena kedatangan empat siswi yang dandanannya menor abis.
Braak!!.
Salah satu dari mereka yang diyakini Nesa dkk sebagai ketuanya menggebrak meja.
"Heh nerd!!Pergi lo dari sini!!Ini itu tempat kita sama pacar kita!!Pergi lo!!" Bentak siswi yang menggebrak meja namun dihiraukan Nesa dkk membuatnya semakin marah.
Dia menjambak rambut Laily hingga rontok beberapa helai.
Srek!
Tak ada ringisan yang keluar dari bibir mungil Laily karena jambakan itu sama sekali tidak terasa membuat siswi yang menjambaknya semakin marah.
Plak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Fake Nerd Girl (END)
Teen FictionSeorang gadis yang dibuang keluarga kandungya sendiri karena kesalahpahaman. Membuat sifatnya berubah 180° dari sifat aslinya.Dulu dia adalah gadis yang ceria dan murah senyum. Tapi sekarang,jangankan tertawa.Senyumnya pun merupakan sebuah keajaiban...