Seorang gadis yang dibuang keluarga kandungya sendiri karena kesalahpahaman.
Membuat sifatnya berubah 180° dari sifat aslinya.Dulu dia adalah gadis yang ceria dan murah senyum.
Tapi sekarang,jangankan tertawa.Senyumnya pun merupakan sebuah keajaiban...
"Ehhmm!Perkenalkan ini putra kedua saya.Dia akan jadi CEO baru kalian"
"Nama saya Davidson Georgio Blaire.Harap kerjasamanya"
Wow..cool banget
Ih...sombong
Waahh...
Datar banget mukanya
Iya kaya triplek
Tapi ganteng
"Kalo begitu silahkan kalian bekerja kembali"Ucap papa.
"Tunggu!"Cegah gue.
Semua karyawan natap gue heran.
"Yang namanya Nariratih,kamu saya pecat karna tindakan tidak sopan kamu.Dan juga ini itu kantor bukan club jadi pakailah pakaian yang sedikit tertutup"
Ratih langsung menegang dan wajahnya jadi kayak mayat alias pucat.
"T-tapi pak-"
"Tidak ada tapi-tapian.Dan jangan panggil saya pak,saya lebih suka dipanggil mr.Mengerti?!"
"Mengerti!!"
"Baiklah.Kembali bekerja!"
"Baik,pak!"
Gue langsung pamit sama mama, papa, dan Christi.
"Ma, pa, Christi sayang, kakak latihan dulu ya"
"Iya.Jangan pulang sore"
"Oke.Bye"
"Bye,sayang/bunny/kakak"Ucap mama, papa, sama Christi.
Gue pergi ke parkiran buat ngambil motor.Dan langsung ke tempat dimana gue sama sohib gue biasa main basket.
***
Setelah sampai,gue parkirin motor gue di bawah pohon.
Disana ternyata udah ada sohib gue.Gue pun menghampiri mereka.
Skip
Matahari udah hampir tenggelam.Gue segera pulang.Tapi sebelum itu gue pamit sama mereka.
"Gue pulang"
"Gue juga deh"
Gue gak peduliin mereka.
20 menit kemudian
Gue udah sampe di mansion Blaire.Dan langsung parkirin motor gue digarasi.
Gue masuk dan saat lewat di ruang keluarga,ada papa sama Christi.Gue nyapa mereka.
"Hello"
"Hai,kak"
"Hai..udah pulang boy?"
"Iya.Aku ke atas dulu ya,pa.Mau mandi sama siap-siap"
"Iya"
Gue naik kekamar gue.Sesampainya di kamar, gue langsung mandi dan siap-siap.
Gue ngeliat jam tangan yang gue pakai.
18.55 WIB
Oh,udah jam 7 toh.Gue melotot saat sadar kalo gue masih dirumah.
Gue buru-buru keluar.
Brak!!
Tanpa sengaja gue banting pintu kamar gue.Untung aja kagak lepas.
Gue berjalan atau lebih tepatnya lari ke garasi mobil.Gue pakai mobil kesayangan gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue langsung gas full mobil gue.Jarak antara mansion Blaire sama mansion Pratama itu lumayan jauh.
40 menit kemudian
Gue udah sampe di mansion Pratama.Perjalanan yang harusnya 1 jam 15 menit, jadi 40 menit.Keren gak?
Tin...tin...
Satpam yang jaga gerbang langsung buka gerbang.
"Makasih,pak"
"Iya,den"
Gue parkirin mobil gue di samping mobil papa.Gue segera masuk ke dalam mansion.
Gue langsung ke ruang makan seperti kata mama.Dan gue ngeliat Christi sama cewek yang kemungkinan bakal jadi istri gue.
'Cantik'Batin gue.
"Ehhmm"
Gue berdehem karna gak ada yang nyadar kalo gue udah sampe disini.
Mereka langsung noleh ke arah gue.Dan Christi langsung heboh.
"Kakak!!!"Pekiknya senang.
Dia langsung lari ke gue.Kemudian loncat di depan gue dan langsung gue tangkep.
Gue berjalan ke arah meja makan dengan Christi dalam gendongan gue.Setelah gue duduk,Christi heboh lagi.
"Kakak cantik,ini kak David,kakaknya Christi"Ucap Christi senang.
"Benarkah?"
"Iya.Kak David,itu kak Nesa.Cantikkan?"
Mendengar kata Christi,gue langsung noleh kedepan.
Deg!
Tubuh gue menegang seketika.Tatapan itu...
Tatapan yang gue rindukan dan gue cari selama 10 tahun ini.
Tatapan milik...
'Esha?!'Batin gue.
"Esha/Gio"Ucap kita barengan.
Saat tubuh gue mulai rileks,gue minta ijin sama mama buat ngajak Esh-maksud gue Nesa ke taman deket sini.
"Ma,bolehkah aku membawanya ke taman sebentar?"Kata gue sambil natap Es-maksud gue Nesa.
"Eh...tapi setelah makan malam ya?"
"Baiklah"Jawab gue pasrah.
Setelah itu kita makan malam bersama.Saat makan, sesekali gue curi-curi pandang ke arah Nesa.
