Part 21

21.2K 800 4
                                    

Nesa duduk manis di salah satu cafe yang cukup terkenal di Busan.Dia menunggu seseorang.

Nesa memakai pakaian yang tidak terlalu mencolok.Baju baby blue lengan panjang,jeans hitam,sepatu hitam.Jangan lupakan masker dark blue yang menutupi separuh wajahnya serta kacamata yang bertengger manis di atas kepalanya.

Tring!

Bel pintu masuk cafe berbunyi menandakan ada seseorang yang memasuki cafe.Nesa menoleh ke sumber suara.

Senyumnya mengembang membuat matanya tenggelam oleh kelopak.Sangat mempesona.Yeah,meskipun tertutupi masker yang terpasang diwajahnya.

Pria tampan yang baru saja memasuki cafe mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe.Matanya berhenti pada meja no.16 yang kini di duduki Nesa dan menghampirinya.

Tangan si pria yang tak lain adalah David terangkat sebagai tanda memanggil pelayan.Tak lama kemudian datanglah seorang pelayan wanita ke arah mereka.

"Permisi tuan,nona...Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya pesan ice americano satu"

"Ada lagi?"

"Tidak"

"Baiklah.Silahkan tunggu lima menit"

Lima menit diisi dengan keheningan hingga si pelayan tadi kembali dengan sebuah nampan ditangannya.Setelahnya si pelayan pergi.

Nesa fokus pada hp-nya.Hingga David akhirnya buka suara.

"Ekhem... Jadi?"

"Hm?"

"Apa yang ingin anda sampaikan,nona?"

"Ah...Disini terlalu ramai,sebaiknya kita pergi ke tempat sepi.Kau tau?Ini sangatlah privasi"

Deg!

"Terserahmu saja"

"Ikut aku"

Nesa bangkit dari duduknya diikuti David.Dia berjalan ke arah lift yang dikhususkan untuk pemilik cafe.

Sebelum memasuki lift,dia membisikkan sesuatu kepada seseorang yang David tebak sebagai manager cafe.

Orang itu menganggukkan kepalanya dan membungkuk sopan sebelum pergi.

Nesa kembali berjalan ke arah lift dan tentu diikuti David yang mengekor dibelakangnya.

Mereka memasuki lift.Nesa memencet tombol yang ada di lift tersebut.1 menit kemudian pintu lift terbuka.Menampilkan lorong panjang yang sangat sepi.

Nesa berjalan santai keluar dari lift.David yang mengikuti Nesa memperhatikan punggung sempit perempuan didepannya yang terasa familiar.

Mereka berhenti didepan sebuah pintu.Nesa menempelkan jari telunjuknya pada alat pendeteksi yang ada disamping pintu

Pintu itu terbuka.Didalamnya adalah ruangan bercat hitam dan putih.Mereka memasukinya.

Nesa menutup pintu yang akan terkunci secara otomatis.Berjalan menghampiri sofa yang ada disana.

"Silahkan duduk,king..."

"Ah...terimaksih,queen.Jadi?"

"Hahaha...kau to the point sekali"

"Hm"

"Baiklah.Aku ingin bekerja sama denganmu untuk memusnahkan pembunuh kakak perempuanmu yang bernama Farensca Adinda Brown"David tersentak saat nama kakak perempuan kesayangannya disebut.

"Ka-kau!B-bagaimana kau tau aku punya kakak?"

"Tentu saja.Aku tahu semua tentangmu.Kau pikir aku tidak bisa menyelidiki tentangmu dan keluargamu?"

Cold Fake Nerd Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang