Part 34(End)

24.4K 786 37
                                    

Nesa sedang duduk manis di kursi kantin dengan bibir maju ke depan dan pipi gembilnya menggembung penuh makanan.

Jangan lupakan perutnya yang sudah sangat besar itu. Kandungannya sudah berusia 8 bulan lebih.

Semua orang terdekatnya sudah melarang Nesa untuk sekolah. Tapi bukan Nesa namanya jika tidak keras kepala.

Yaah, seperti ini akhirnya, dia masih berkeliaran di sekolah dengan perut besarnya. Semua siswa sangat menjaganya.

Mereka selalu ada di sekitarnya. Setidaknya ada 10 orang. Mereka juga terlihat protectiv pada Nesa.

Bila mereka melihat Nesa akan melakukan hal aneh, mereka langsung menghubungi David bila ada waktu.

Pernah sekali, salah satu siswa melihat Nesa akan memakan nanas yang entah dia dapat darimana. Yang mereka tau, nanas dapat membuat orang hamil keguguran.

Dua orang siswi langsung berlari ke arahnya dan merebut buah itu dan menyembunyikannya. Mereka langsung memesan makanan sehat.

Dengan muka cemberut, Nesa akhirnya memakan makanan itu di hadapan dua siswi yang memperhatikannya.

"Akh! Akh! Arrgggghhh!! Sakithh!! David!! Hah! Hah! Perutkuhh!! Arrgghh.. David!!

Tiba-tiba Nesa merintih kesakitan sambil meremas perutnya yang bulat itu.

Sontak semua siswa dan siswi mengerubunginya. 2 orang siswa segera menghubungi David yang ada di toilet.

Mendengar istrinya kesakitan, David berlari secepat yang dia bisa menuju kantin.

Begitu sampai di hadapan Nesa, dia langsung mengangkat tubuh Nesa.

David membawa Nesa ke rumah sakit. Darah segar bercampur dengan air ketuban mengotori jok mobilnya.

Tapi dia tidak peduli lagi. Nesa terus merintih kesakitan dengan tangan yang memegang perutnya.

Mobil David sudah memasuki area rumah sakit. Dia langsung turun dan menggendong Nesa tanpa mau repot memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.

Dia melemparkan kunci mobilnya pada satpam yang berada di dekatnya.

"Dokter!! Istri saya mau melahirkan!!"

Dokter yang mendengar teriakan David langsung menyiapkan brankar dan membawa Nesa ke ruang bersalin.

David menemani Nesa dan menggenggam tangan istrinya. Sesekali mengelap keringat yang mengalir di wajah Nesa yang memerah total.

Cengkraman Nesa pun tak main-main. David merasa tangannya akan remuk.

Hingga...

Oekk!! Oeeekk!! Oeekkk!!

Suara tangisan bayi terdengar begitu keras memenuhi ruangan itu.

Nesa tersenyum pada David. Begitu juga sebaliknya. David mengecup kening Nesa dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Tapi tak lama setelahnya Nesa kembali merintih kesakitan. Dokter dan suster kembali memberi intruksi pada Nesa.

Dan....

Oeekk!! Oeekk!!

Mereka menangis haru. Mereka tidak menyangka kalau baby mereka akan kembar seperti ini. Bahkan hasil USG aja hanya ada satu baby.

Keluarga mereka tersenyum senang. Akhirnya anggota keluarga mereka bertambah. Dua sekaligus. Itu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Yang penting mereka selamat dan sehat.

***

Keluarga besar Nesa mengadakan pesta mewah untuk menyambut kehadiran anggota baru keluarga mereka.

Bukan hanya kalangan atas saja yang di undang, tapi beberapa panti asuhan juga turut di undang dengan pakaian yang sudah disiapkan.

Semua murid VIHS juga di undang membuat suasana semakin ramai dan meriah. Tak lupa juga seluruh karyawan di perusahaan masing-masing.

Sungguh sangat meriah sekali. Mereka menyewa sebuah lapangan yang sangat luas. Sebenarnya tidak bisa dikatakan menyewa karena lapangan luas itu adalah milik Nesa.

Mereka mendekor dan membuat banyak sekali tenda di lahan luas itu. Tidak akan ada yang berani menyelinap karena area itu di jaga sangat ketat sehingga bila ada seseorang yang mempunyai niat buruk maka nyawanya akan melayang.

Prinsip anak BS dan BB "keluarga queen dan king mereka adalah nyawa mereka. Berani mengusik salah satunya, maka nyawa yang akan jadi taruhannya"

Pada saat pertengahan pesta, suasana disana sempat menegang ketika dengan penuh percaya diri Marchel melamar Vernan.

Banyak yang mencibir dan tak suka. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan. Sisanya adalah pasangan pengusaha yang berniat menjodohkan putri mereka dengan Marchel.

Salah seorang pengusaha dengan beraninya menganyatakan ketidaksetujuannya pada apa yang dilakukan oleh Marchel.

"Tuan Pratama, anda itu tampan. Tapi sayang, kau adalah seorang gay" Ucapnya.

"Lalu kenapa kalau dia gay? Itu sama sekali bukan urusan anda, tuan. Anda disini hanya sebagai tamu, jadi anda tidak berhak memberi suara sama sekali disini"

Bukan Marchel yang menjawab. Juga bukan Nesa, David apalagi Vernan. Itu adalah suara dari Reyhan.

Mereka yang memang mengetahui siapa sosok Reyhan, langsung pucat. Apalagi pria tua itu. Tubuhnya bahkan gemetaran.

"Saya tau apa yang ada dalam otak anda. Anda ingin mengacaukan hubungan mereka lalu anda akan menjodohkan putri anda dengan Marchel. Bukankah begitu, tuan Focz?"

Pria tua itu semakin memucat saat rencananya telah di ketahui oleh orang yang bersangkutan.

"Heh... Jangan harap aku akan tinggal diam saat kau mengacaukan kebahagiaan keluarga mereka" Ucap Reyhan dingin.

Dengan wajah memerah karena kesal, marah dan malu, pria tua itu berjalan meninggalkan pesta itu.

Dan acara itu terus berlangsung dengan baik. Tidak ada satupun hambatan yang terjadi.

***

End

Cold Fake Nerd Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang