Part 32

19.2K 727 28
                                    

"Mati lo, bitch!" Suara bass milik David terdengar sangat mengerikan.

Ditambah aura yang sangat gelap membuat para siswa disana seperti tercekik. Mata tajam David kini lebih tajam. Membuat siapa saja tidak ada yang berani menatapnya, kecuali si istri aka Nesa yang mempunyai tatapan lebih tajam dari suaminya itu. Bahkan aura yang dikeluarkan Nesa dapat membuat orang yang berada dalam radius lima meter darinya pingsan seketika. Hebat bukan?

Tangan Nesa terkepal kuat.  Mungkin dia masih bisa menerima bila dibully, tapi dia tidak akan tinggal diam bila itu membahayakan calon baby-nya. Tidak akan pernah.

Dia dengan langkah santai mendekati Dinda yang masih diam di tempatnya. Dan...

Plak! Plak! Plak! Bugh!

Nesa menampar pipi Nesa tiga kali dan di akhiri dengan tendangan kuat di perutnya. Dinda terkapar dilantai kantin dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Tapi tidak ada yang berani membantunya.

Jangankan membantu, menggerakkan tubuh mereka saja mereka tidak berani. Belum cukup dengan aura mengerikan David, kini bertambah dengan aura yang lebih mengerikan lagi.

Dan jika kubilang, bila ini hanya separuh aura mengerikan milik Nesa, apa kalian akan percaya?

"Buat bangkrut keluarganya dan blacklist seluruh keluarganya di semua perusahaan, baik itu besar maupun kecil sekalipun" Ucap Nesa entah pada siapa.

Mereka mengernyitkan wajahnya, namun salah seorang siswa menjawab ucapan Nesa.

"Baik, nona"

Siswa itu segera pergi untuk melaksanakan tugasnya.

"Aku akan terima bila kau membully-ku. Tapi tidak bila itu membahayakan baby-ku"

Semua murid disana terkejut. 'Nesa hamil?!' Itulah yang mereka pikirkan

"Ya, aku hamil" Ucap Nesa setelah membaca pikiran siswa lain.

"Cih! Dasar jalang!! Lo hamil diluar nikah! Gue yakin anak lo itu anak haram" Hina Dinda.

"Diam!! Dia anak gue, bukan anak haram. Jangan pernah ngatain istri gue sama anak gue atau lo mati saat itu juga. Ngerti lo?!!!" Bentak David tak terima saat anak dan istrinya dihina.

Semua siswa disana membolakan matanya.

Nesa pergi dari sana lagi-lagi dengan wajah memerah karena marah dan juga kesal. Tentu dengan David yang mengekor dibelakangnya.

Sahabat Nesa melirik sinis ke arah Dinda yang masih terdiam. Dia sangat terkejut dengan apa yang diucapkan David.

"Cih! Dasar gak tau malu!" Ucap Nancy dengan senyum sinis dan tatapan merendahkan.

"Jangan coba-coba jadi pelakor hubungan David sama Nesa kalau lo masih sayang sama nyawa lo!" Ucap Laila dan Laily kompak.

"Bitch!" Ucap Rio.

"Jalang!" Ucap Fikri.

"Murahan!" Ucap Rafa.

Mereka segera meninggalkan kantin. Tidak ada yang membantu Dinda.

Mereka bahkan menatap Dinda dengan pandangan sinis dan mengejek. Tidak ada pandangan kasihan sama sekali.

***

Nesa melangkah dengan cepat tanpa mempedulikan teriakan David juga sahabatnya di belakang sana.

Satu tujuannya, yaitu Vernan. Yaps, dia akan pergi ke apartement Marchel dan Vernan.

Cold Fake Nerd Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang