Happy reading...
Vote
Comment
Follow
Share
❄❄❄
Sesampainya diruang makan, Kyra dibuat tercengang karena tempat yang ia masuki begitu luas. Bayangkan saja, semua murid dari kelas A sampai D dan juga para guru turut hadir diruang makan.
Lagi dan lagi, Arion dan Kyra menjadi pusat perhatian semua orang. Tetapi Kyra dan Arion sama sekali tidak memperdulikannya.
"Mau duduk dimana Dek?" Tanya Arion
"Disana saja Kak, dekat jendela" Kyra menunjuk Meja dengan dua buah kursi saling berhadapan.
"Pilihan yang bagus. Ayo" Arion melangkah menuju meja yang akan mereka tempati.
Arion menekan sebuah tombol dimeja, kemudian keluarlah sebuah tablet yang digunakan untuk memesan menu yang akan ia santap.
"Mau pesen apa Dek?" Tanya Arion lagi.
"Nasi goreng dengan sosis bakar dan telur mata sapi ya kak, jangan Lupa dengan Cake coklat nya, dan minumannya Lemon tea" Jawab panjang lebar Kyra.
"Wow kau tetap belum berubah Queen, mendengar kata Coklat dan makanan saja kau bisa sangat antusias, mana sikap dingin mu itu?" Ucap Arion disertai kekehannya.
Kyra hanya memutar bola matanya malas.
"Ayo kak cepat pesankan""Iya udah kok Dek, sebentar lagi akan datang" Jawab Arion.
Tak berapa lama, Sebuah nampan terbang menghampiri setiap meja yang sudah memesan makanannya. Jangan takut jika nampan tersebut akan menabrak orang atau jatuh ditengah jalan. Karena, nampan tersebut sudah dilengkapi dengan sensor dan peralatan yang sangat canggih.
"Wow, di Bumi kenapa tidak ada seperti ini?" Guman Kyra yang masih bisa terdengar oleh Arion.
Arion hanya bisa geleng-geleng kepala melihat sikap Kyra. Wajar saja Kyra merasa takjub, karena didunia manusia tidak ada alat secanggih itu.
"Ayo cepat habiskan, nanti kakak akan mengantarkan mu kekamar" Ucap Arion.
Kyra menganggukan kepala sebagai jawaban.
❄❄❄
"Eum Kak?" Tanya Kyra
"Iya Dek?" Jawab Arion sambil menengok kearah Kyra.
Arion kini tengah mengantar Kyra kekamarnya sesuai yang tadi ia ucapkan diruang makan.
"Kakak tidak lupakan besok ulang tahun Kyra? Ketika segel itu terbuka, apa Kyra akan merasa kesakitan?" Tanya Kyra khawatir.
Pertanyaan yang Kyra tanyakan tidak akan terdengar ataupun diketahui orang lain, karena mereka kini sedang berada dikoridor yang sepi karena kebanyakan murid sudah berada dikamarnya masing-masing.
Lantas Arion langsung menghentikan langkahnya dan menghadap kearah Kyra yang kini tengah menatapnya.
"Kakak tidak akan pernah lupa ulang tahun adek kecil Kakak, buktinya kakak dulu pulangkan waktu ulang tahunmu yang ke enam belas?" Ucap lembut Arion.
"Dan tentang segel itu, kakak tidak tau. Maafkan kakak, tapi kakak berjanji, kakak akan selalu ada disisimu, kakak akan selalu melindungimu" Lanjut Arion sambil mengacak-acak rambut Kyra.
Kyra hanya tersenyum mendengar penjelasan dari kakaknya itu.
Dan tak membutuhkan waktu yang lama, kini mereka sudah berada didepan kamar Kyra.
"Terimakasih kak" Ucap Kyra tulus.
"Tidak masalah, yasudah kakak pergi dulu ya dek" Jawab Arion tak lupa mengacak-acak pucuk rambut Kyra.
Setelah punggung Arion tak terlihat lagi, Kyra memasuki kamarnya.
"Ah kau sudah pulang ternyata" Suara seorang gadis.
"Ya" Ucap acuh Kyra.
"Mau kemana?" Tanya gadis itu
"Mandi" Jawab Kyra sambil melenggang kekamar mandi.
"Es berjalan" Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya.
Setelah lima belas menit, Kyra keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama yang sangat imut.
Baru saja Kyra menyentuhkan bokongnya dikasur empuk miliknya. Tiba-tiba gadis itu duduk disamping Kyra dengan memamerkan sederet gigi putihnya.
"Namaku Edrea Leta Feodore, panggil saja Leta" Gadis itu memperkenalkan dirinya.
"Dan siapa namamu?" Lanjut gadis bernama Leta itu.
"Kyra Queensha" Jawab Kyra.
"Nama yang cantik, Queen" Puji Leta.
Kyra membulatkan matanya ketika mendengar nama berharga nya itu disebut oleh orang yang bahkan baru dikenalnya.
"Jangan panggil dengan nama itu" Ujar Kyra datar.
"Eumm baiklah, jadi Kyra? Sepertinya kita sekelas di B2, tapi aku tidak tau apakah kita seruangan atau tidak nya". Ucap Leta
"Memangnya ada berapa ruangan?" Tanya Kyra.
"Kira-kira kelas B2 sekitar ada lima belas ruangan, masing-masing ruangan bisa ada empat puluh siswa" Jawab Leta.
Kyra hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
"Kau mempunyai ukiran yang indah Kyra, dan wow kau mempunyainya dikedua tanganmu" Leta membulatkan matanya.
Kyra hanya memutar bola matanya mendengar ucapan yang dilontarkan Leta.
"Yasudah sana, aku mau tidur" Usir Kyra pada Leta.
Leta hanya mengerucutkan bibirnya kesal, dan melenggang pergi ketempat tidurnya.
"Oh ya, besok temani aku ketempat kepala sekolah" Ajak Kyra tanpa menghadap kearah Leta.
"Siappp" Leta berseru dengan antusias.
Tak berapa lama mereka pun terlelap menuju mimpi indahnya masing-masing.
❄❄❄
Ikuti terus kisah Kyra😘
Mohon dukungannya🙏
Dengan menekan tombol ⭐See you again❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha Jovanka
FantasyKesepian yang selalu menemaninya. Ketakutan yang selalu menghantuinya. Beribu pertanyaan dan kebingungan yang selalu dipikirkannya. Ia adalah gadis bernama Kyra Queensha Jovanka. Masa lalu yang membuatnya sedingin es seperti sekarang. Rahasia besar...