❄️33❄️

36.2K 2.8K 189
                                    

Happy Reading...





Follow






Comment







Vote






Share

❄️❄️❄️

"Bagaimana permainan tadi?"

"Sangat menyenangkan Ratu Allisya" Jawab mereka serempak. Kini mereka tengah menikmati makan malam bersama Raja dan Ratu Federline.

"Wah lain kali berkunjunglah kesini lagi ya"

"Pasti" Balas Ezra semangat.

"Namamu Kyra bukan?" Tanya Raja Rezvan.

Kyra menoleh lantas mengangguk. "Iya nama saya Kyra yang mulia"

"Apa kau baik-baik saja?"

"Iya saya tidak apa-apa. Ada apa yang mulia?" Tanya Kyra sopan.

"Bersiaplah, setelah ini kami akan melatihmu"

Kyra mengangguk patuh, sebenarnya setelah makan ia ingin tidur dan beristirahat, tapi rasanya tak sopan untuk menolak penawaran sang Raja.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Perang salju ternyata memakan banyak waktu, tetapi tetap menyenangkan.

Semuanya sudah beranjak ke kamar masing-masing, kecuali Kyra tentunya. Ia mengikuti Sang Raja dan Ratu Federline dari belakang.

"Kyra kekuatan apa yang telah muncul?" Pertanyaan yang sama seperti saat ia dilatih oleh Raja dan Ratu Demetrios kemarin.

"Air, Angin, Petir, tanah, healing dan api" Jawab Kyra sopan. Kini mereka tengah berada disebuah tempat mirip seperti lapangan untuk berlatih.

"Wah semua element dasar telah keluar" Ucap sang Ratu.

"Kami akan melatihmu element Angin dan Tanah" Sambung Raja Rezvan.

"Baik yang mulia"

"Jika kau menguasainya dengan baik, element angin bisa membunuh lawan dengan sangat cepat, bahkan tanpa ia sadari"

Sang Raja mengayunkan tangannya dan menghempas kedepan kearah sebuah pohon berdiri.

Angin berhembus sangat cepat menuju pohon tersebut, beberapa detik kemudian pohon itu tumbang.

"Bagaikan melempar pisau, angin pun persis seperti itu. Jika kecepatan angin sangat cepat ia bisa memotong apapun"

"Tapi terkadang, ia tidak bisa dikendalikan. Ia akan mengarah kemanapun tidak sesuai apa yang ditargetkan. Lingkungan sangat mempengaruhi"

Kyra termenung, apa ia bisa melakukannya.

Ratu Allisya yang melihat gelagat Kyra mendekat dan mengusap pelan rambut gadis itu. "Kami tidak akan memaksa kau harus mampu melakukannya sayang, kami tau teknik ini sulit, setidaknya kau tau caranya"

Raja Rezvan mengangguk. "Kau harus bisa memperkirakan keadaan lingkungan untuk melakukannya, dimana angin disekitarmu tidak berhembus kencang, karena mampu mengubah targetmu"

Queensha JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang