❄️56❄️

23.8K 2.2K 790
                                    

Happy Reading...





Comment





Follow





Share





Vote

❄️❄️❄️

Menjelang sore, Kyra tengah berada didalam kamarnya. Leta masih latihan dan belum waktu nya jam pulang.

"Aku akan memberitahu nya lewat memo saja" Kyra beranjak dari duduk nya dan menuliskan isi memo tersebut.

Aku akan pergi bersama kakak mu, jadi jangan menunggu dan mengkhawatirkan ku.
Aku tak akan lama.

Setelah selesai, ia menyimpannya di meja dekat tempat tidur Leta.

'Apa kau sudah siap?'

Kyra menerima Mind-link Kenzie. Ia melirik keseluruhan tubuhnya lewat cermin didepannya.

'Iya'

'Aku akan menjemputmu'

Kyra menarik nafasnya pelan, ia berjalan menuju ruang tengah kamarnya.

"Sudah lama menunggu ku?" Tanya Kenzie tiba-tiba yang tengah duduk bersantai di atas sofa.

Kyra terperanjat kaget. "Tidak sopan jika masuk kedalam kamar seseorang tanpa izin"

"Aku kan sudah meminta izin padamu"

"Kapan?"

"Aku akan menjemputmu" Kenzie mengucapkan ulang Mind-link nya.

Mata Kyra berkedut kesal. "Itu bukan__. Ish terserah kau saja" Ia lelah berdebat dengan Kenzie.

Kenzie beranjak menghampiri Kyra. "Bagaimana dengan luka-luka mu?"

Kyra memegang pinggangnya yang terkena tusukan pedang. "Yah seperti yang kau lihat, aku tidak apa-apa"

"Bagaimana dengan mu?" Tanya Kyra balik.

"Aku juga sudah tidak apa-apa" Balas Kenzie.

"Karena melihat mu baik-baik saja" Sambung Kenzie dalam hatinya.

"Ayo" Ajak Kyra.

Kenzie menaikkan sebelah alisnya. "Memangnya kau tahu tempatnya?"

Kyra terdiam, ia pun tersenyum seperti orang bodoh.

"Aku tidak tahu. Kalau begitu__" Kyra menjulurkan tangannya pada Kenzie.

"Apa?" Tanya Kenzie bingung.

"Aku tidak tahu tempatnya, jadi bukannya kau yang harus membawaku ke sana?"

"Bilang saja jika kau ingin bergenggaman tangan denganku. Padahal kau tahu menyentuh kepala, atau bahu mu saja kita bisa pergi"

Kyra menarik tangannya lagi yang sedari tadi masih menadah kearah Kenzie. "Aku menyesal menawari tangan ku yang berharga pada orang seperti mu"

Kenzie terkekeh geli. "Aku hanya bercanda" Ia menarik tangan Kyra dan menggenggam nya.

Queensha JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang