Happy Reading...
Follow
Comment
Vote
Share
❄❄❄
"Mari kita mulai" Ucap Kyra semangat.
Pedang yang ada ditangannya bergerak mengikuti sang pemilik tangan.
Ia begitu lihai memainkan pedang dan menghunuskan nya kearah para Sheith.
Darah berceceran dimana-mana. Tepatnya darah dari para Sheith. Darah yang mereka miliki berbeda dengan orang pada umumnya, darah mereka berwarna hitam pekat.
Seragam Kyra sudah tidak terlihat lagi warnanya, yang ada hanya warna darah para Sheith.
Jubah yang ia miliki bergerak dengan anggunnya mengikuti sang pemilik.
Bukkk....bukkk......bukkkk
Kyra menangkis, memukul, meninju dan melakukan berbagai gerakan lainnya yang ia kuasai pada saat di dunia manusia.
Tak selamanya berjalan mulus, terkadang ia terkena sabetan pedang, pukulan, bahkan terkena kekuatan dari pasukan Sheith.
Seperti sekarang, Kyra belum sempat menghindar dan... setttt... sabetan pedang mengenai pipinya.
Darah mengalir diwajahnya, tetapi berkat Healing yang ia punya, sabetan tersebut bisa sembuh kembali dengan cepat.
Kyra menghela nafas kasar, kemarahan jelas sedang ia rasakan.
"Bagaimana?" Sindir seorang Sheith.
"Lumayan, tapi apa ini? Satu lawan berapa? Pengecut!" Sindir Kyra balik.
Kyra berteleportasi keatas, manik matanya sudah berubah total menjadi silver.
Ia memegang pedang dengan sangat kuat, dan mengalirkan api pada pedang tersebut.
"Apa itu adiknya Arion?" Tanya salah seorang kelas C.
Sontak pertanyaan itu membuat Leta dan Adele mengalihkan pandangannya kearah Kyra.
"Ky-kyra?" Kaget Adele.
"A-Api?" Timpal Leta.
Kyra segera melesat kebawah, dan..
Seett... seetttt.... seettttt...
Kyra menebas dan menghantam semua yang ada dihadapannya.
"Semua menghindar!" Teriak Leta.
"Ia bagaikan Monster" Ngeri salah seorang diantara mereka.
'Kak cepat! Kyra sudah tidak terkendali' Mind-Link Leta pada Kenzie.
'Apa? Baik kami kesana'
"Hahaha akan kuhabisi kalian semua" Teriak Kyra tidak terkendali.
Tepat setelah teriakan Kyra, Kenzie dan yang lain sampai disamping Leta dengan teleportasinya.
Ketika Arion, Kenzie dan Aiden hendak melangkahkan kakinya menuju Kyra, ucapan Ezra menahan mereka.
"Biarkan dulu, biarkan amarahnya keluar, kita tidak bisa berbuat apapun ketika sedang seperti ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha Jovanka
FantasíaKesepian yang selalu menemaninya. Ketakutan yang selalu menghantuinya. Beribu pertanyaan dan kebingungan yang selalu dipikirkannya. Ia adalah gadis bernama Kyra Queensha Jovanka. Masa lalu yang membuatnya sedingin es seperti sekarang. Rahasia besar...