❄28❄

37.3K 3.2K 166
                                    

Happy Reading...












Follow












Comment












Vote












Share


❄❄❄

Kyra menggunakan teleportasinya untuk sampai dikamar yang telah disediakan untuknya.

Ia berjalan dan memutuskan untuk duduk disisi tempat tidur Big Size nya itu. Helaan nafas kini terdengar lebih normal dari pada saat ia melakukan latihan.

"Gaun ini sangat mengganggu. Hemm aku lebih menyukai baju diduniaku". Keluhnya sembari membaringkan badan.

"Eh duniaku didunia manusia atau didunia yang sekarang?". Bingungnya pada ucapannya sendiri. "Ah lebih baik membersihkan badan lebih dulu".

Sebelum mandi, ia lebih dulu membongkar belanjaan serta bawaannya.
"Aku tidak sadar, banyak juga belanjaannya".

Setelah hampir satu jam ia mandi dan berendam untuk menyegarkan badannya, kini Kyra sudah sangat imut dengat Piyama yang ia pakai.

'Kak? Kau dimana?' Kyra Memind-link Arion.

'Dikamar, kenapa Queen?'

'Boleh aku kesana?'

'Kenapa tidak boleh? Kemari saja'

Kyra pun memutus Mind-linknya dengan Arion dan segera menuju kamar sang kakak dengan teleportasi. Walaupun Kyra tidak tahu kamar Arion, tetapi ia dapat berteleportasi dimana Arion berada. Ia hanya membayangkan sang Kakak, dan Wushh hilang begitu saja.

Hanya beberap detik, hingga Kyra dapat sampai didekat Arion, dan ternyata...

"Kenapa tidak memberitahuku jika semua berkumpul disini?" Seru Kyra pada Arion. Alasannya jelas, karena ia menggunakan Piyama imut, sandal berbulu, dan bando dikepalanya yang membuatnya semakin imut.

"Karena kau tidak bertanya, lagipula tadinya Adele dan Leta akan menjemputmu, tetapi kau lebih dulu memind-link kakak"

"Sudah tidak apa Kyra, kau sangat imut seperti itu". Ucap Leta yang diberi acungan jempol oleh Adele. "Dan tampilan itu bukannya sudah sering kami lihat? Kenapa kau harus kaget?"

"Karena kalian sudah terbiasa, berbeda dengan anak lelaki selain Kak Arion". Rajuk Kyra. Bukannya kasihan, teman-temannya malah tertawa gemas oleh tingkah lucunya itu.

"Sifat manjamu sudah aktif lagi ternyata". Gemas Arion disertai kekehannya. "Sudah-sudah ayo duduk".

"Dasar anak kecil". Ledek Kenzie yang hampir tidak terdengar.

"APA KAU BILANG?" Teriak Kyra yang membuat semua orang terdiam.

"Apa?" Yang ditunjuk hanya memamerkan wajah tanpa dosanya.

"Kenapa Dek?" Tanya Arion menengahi.

"Dia meledekku anak kecil".

"Sudahlah Queen, mungkin kau salah dengar. Walaupun memang benar ya tak usah didengar, biarkan saja si Rambut merah yang satu itu".

Kyra mengangguk terpaksa dan duduk disebelah Arion dengan Kenzie dihadapannya.

"Dasar tukang Adu". Ledek Kenzie lagi.

Queensha JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang