❄24❄

42.2K 3.4K 180
                                    

Happy Reading...










Follow









Comment









Vote











Share

❄❄❄

"Ah sampai juga" Ucap Kenzie.

"Dimana yang lainnya?" Tanya Kyra.

"Hem mungkin di aula, kacau sekali disini" Kenzie melirik tangannya yang masih menggenggam tangan Kyra. "Tidak dilepas nih?" Godanya.

"Eh? Kau yang menggenggam, ayo lepas!" Kyra menarik tangannya.

"Perhatian untuk seluruh murid agar segera berkumpul di Aula"

Kenzie melirik sekilas dan menyeret Kyra yang sedang berusaha melepaskan tangannya "Tidak mau, ayo ke Aula".

❄❄❄

Sementara ditempat lain, ditempat Azura berada.

"Sial! Semua pasukan yang kukerahkan semuanya kalah?" Teriaknya.

"Iya yang mulia" Jawab seorang Pria.

"Ah sudahlah, akan kutambah pasukan ku nanti, kau kembali saja, aku ingin mendinginkan pikiran, untuk rencana selanjutnya biar aku yang pikirkan" Perintahnya.

"Baik yang mulia"

❄❄❄

"Ish lepas Rambut Berapi!" Kyra terus memberontak, tapi tetap Kenzie tidak melepaskannya. "Ah aku punya Ide".

Kyra mengalirkan arus petir kecil ditangannya.

"Ah dasar kau ini" Gerutu Kenzie.

"Terlepas" Kyra menunjukkan kedua tangannya didepan Kenzie.

"Kyraaaaaaaa" Teriak Adele dan Leta bersamaan.
"Kau ini membuat kami khawatir tau".

"Maafkan aku" Ucap Kyra.

"Yang penting kau tidak apa-apa" Balas Leta sembari memeluk Kyra yang disusul Adele.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Aiden.

"Seperti yang kau Lihat" Tunjuk Kyra pada dirinya sendiri.
"Eh Kak Arion mana?"

"Sedang di toilet tadi" Balas Ezra.

Kyra mengangguk lantas melihat kesekeliling, sangat kacau gumamnya. Ketika ia melihat lagi kedepan, Arion sudah ada didepannya dengan kedua tangan bersidekap didada.

"Ada yang ingin kau katakan Queensha?" Ucap Arion dingin. Kata Queensha menyiratkan bahwa Arion tengah marah pada Kyra.

"Apa?" Tanya Kyra dengan polosnya.

"Kenapa tadi tidak kekamar hem?"

"A-Aku lapar kak" Jawab Kyra kikuk.

Queensha JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang