❄16❄

49.4K 4K 140
                                    

Happy Reading...









Vote



Follow









Comment







Share

❄❄❄

Kyra membuka kelopak matanya yang terasa berat. Kepalanya sangat pusing saat ini. Ia mengedarkan pandangannya melihat sedang berada dimana ia sekarang, ternyata ruangan ini adalah ruangan pertama saat Kyra berada di Pancracio, ruang kesehatan.

Kyra merasakan tangannya digenggam oleh seseorang, dan ketika ia menoleh, ia tau orang itu adalah Arion, walaupun keadaan Arion tengah tertidur dengan kepalanya ditaruh ditangan Kyra.

Arion terbangun dari tidurnya merasakan pergerakan pada tangan Kyra, ketika ia mengangkat kepalanya, benar saja Kyra sudah siuman dan tengah menatapnya.

"Syukurlah kau sudah sadar Queen" Ucap Arion sambil memeluk tubuh mungil Kyra.

"Maafkan Kakak, kakak terlambat datang" Lanjutnya.

"Tak apa Kak" Jawab Kyra serak sembari tersenyum menenangkan.

"Apa kau ingin minum Queen?" Tanya Arion.

Kyra menanggapinya dengan mengangguk.

"Tunggu sebentar, kakak ambilkan" Arion melenggang pergi mengambil minum.

'Mah Pah, Queen sudah sadar' Mind-link Arion pada Orangtuanya.

'Baikalah, kita segera kesana Arion' Jawab sang Ibu.

"Ini Queen minumlah" Arion menyerahkan segelas air putih.

"Terimakasih Kak" Ucap Kyra serak.

Kyra meneguk air minumnya hingga tak tersisa.

Pintu ruangan kesehatan diketuk dan muncullah paman Gavin dan Bibi Rosalie.

"Kau sudah sadar sayang" Ucap Bibi Rosalie sambil memeluk Kyra.

Paman Gavin duduk disamping Arion dengan Bibi Rosalie duduk disebelah Kyra.

"Kekuatanmu ternyata sudah mulai mengendalikan dirimu Queen, untung saja tidak terjadi apa-apa pada Felysia" Paman Gavin menghembuskan nafasnya kasar.

"Maafkan Queen paman" Lirih Kyra.

"Jangan Khawatir sayang, itu baru permulaan, nanti kau pasti bisa mengendalikannya" Bibi Rosalie menenangkan.

"Oh ya Queen, berapa banyak kekuatan element yang telah keluar??" Tanya Paman Gavin.

"Eum Air, Angin, Tanah, dan Petir Paman" Jawab Kyra.

"Coba sini Paman Lihat ukiranmu" Perintah Paman Gavin.

Kyra mengangguk dan memberikan tangannya pada Paman Gavin.

"Ukiranmu sudah mulai menunjukan kekuatan Element yang kau punya, berhati-hatilah sayang, kendalikan amarah serta perasaanmu" Ucap Paman Gavin sembari tersenyum hangat.

Queensha JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang