Syarat

326 36 2
                                    

"Fany bangun, kau tak bekerja?" Yuna mengedor-gedor pintu.

"Ya eoamma, sudah siap. Sarapan apa kita hari ini?" Yuna bingung dengan tingkah laku anaknya. Saat kejadian malam kemarin Yuna sudah pasrah akan mendapatkan diam oleh anaknya. Tapi semuanya itu musnah saat Fany sangat ceria hari ini.

"Jangan melamun eomma, aku hari ini senang. Akh mungkin karena sepatu baru ini" Fany menunjukan sepatu baru miliknya. Sangat cocok dengan pakaiannya yang berwarna merah pula.

Fany hanya menyembunyikan rasa kekecewaannya. Bagaimana pun harus Fany fikirkan bagaimana melunasi utang tersebut.

"Eoamma, aku berangkat dlu. Cup" Fany mengecup pipi Yuna. Yuna sendiri merasa bersalah yang amat besar. Bagaimana pun Yuna juga harus bekerja untuk melunasi hutang tersebut.

Fany pergi dengan ceria di wajahnya tapi hatinya? Entahlah.

"Akh mungkin aku mulai melihat lowongan pekerja di internet" Yuna lalu mengambil smartphonenya dan membuka lowongan pekerjaan.

Seleksi demi seleksi Yuna pekerjaan yang cocok baginya dan jam kerja yang jangan sampai diketahui Fany.

Eits jangan lupa pula gaji yang di tawarkan. Itu lebih penting dari segalanya.

"Sepertinya asisten rumah tangga cocok, apalagi jamnya dari pagi hingga sore. Fany sore kan belum pulang. Oke kita liat gajinya" sungguh! Yuna terkejut yang gaji yang di tawarkan.

Yuna langsung mendial nomor yang tertera di internet itu.

"Ya selamat pagi, kediaman Choi Siwon disini. Ada yang perlu di bantu?" Pantas saja keluarga Choi.

"Akh yaa saya melihat di internet, membutuhkan asisten rumah tangga. Apa masih ada lowongan tersebut?" Dalam hati Yuna sangat berharap.

"Ya masih, jika berkenan langsung saja menuju alamatnya" Yuna bisa bernafas lega dengan begitu.

"Ya terima kasih, saya akan datang satu jam lagi" Yuna berkata seperti itu wajar saja. Jangan sampai kesempatannya terbuang sia-sia.

Lain halnya dengan Yuna, Fany sesekali menabrak sesuatu di depannya.
Fikirannya melayang jauh menuju kenangan masa kuliah yang begitu indah tapi tersadar bahwa itu pilihan yang buruk.

Bruuukkk

"Mianne, saya tak sengaja" ucap Fany sambil menunduk, dia merasa bersalah makannya tak ingin tahu siapa di depannya.

"Dasar ceroboh" Fany sangat mengenal suaranya. Fany seketika itu pula melihat siapa yang di tabrak.

"Gawat CEO lagi dan lagi. Mampus!" Berharap jangan ada lanjutan yang membuat Fany frustrasi.

Siwon tanpa sadar tersenyum, saat melihat Fany memakai sepatu yang diberikannya.

Cantik

"Kau ikut saya menuju ruangan!"titah Siwon tak ingin di bantah. Daripada Fany terkena masalah?

Fany mengikuti Siwon di belakangnya.

"Pagi bos" taeyon menunduk dengan hormat.

Teayoen melirik Fany yang mengikuti Siwon dari belkang. Fany yang sadar pun hanya memohon doa supaya tak ada hal yang mengerikan, taeyoen pun awalnya merasa aneh. Tapi akhirnya mengerti.

Akh otaknya lama mencerna kedekatan mereka.

Sesampainya mereka di ruangan Siwon, Siwon menyerahkan kertas pada Fany.

Fany langsung membacanya, saat membaca judulnya aja sudah membuat Fany bingung.

"Saya Tau kau butuh uang banyak, dan saya butuh pendamping cepat. Kita simbiosis mutualisme" dari mana Siwon Tau bahwa Fany membutuhkan uang banyak.

"Maaf Pak, maksudnya apa ya?" Tidak ada salahnya kan bertanya. Malu bertanya sesat di jalan.

"Hanya kita berdua yang tahu" Siwon memberikan Bolpoin pada Fany. Sedangkan Fany sendiri masih bingung.

"Saya mau kau membantuku untuk Men cari pendamping, dan kertas itu akan ditulis berapa uangn yang kau butuhkan. Akh ya satu lagi, jika orang lain tahu maka uang yg saya berikan adalah hutang!"

Fany paham sekarang, tapi harus kan Fany menyetujui?

"Dalam hitungan ketiga setuju atau tidak selamanya!" Siwon sungguh kejam, bagaimana mungkin kesepakatan ini hanya dalam hitungan detik.

"1,,,2,,tig" Fany bingung sangat bingung.

"Oke saya setuju Pak!" Siwon tersenyum jahat. Fany langsung menandatangani perjanjian tersebut.

"Oke kriteria dari saya mudah kok, hanya cerdas, pintar masak, keibuan, cantik, tubuh proposional, humbel, dan bebet bobot nya jelas itu saja!" Fany hanya bengong saat bos nya menyebutkan kriteria.

"Dari mana mudahnya, itu mah calon idaman banget, sial!" Gerutu Fany dalam hati.

"Dan ingat waktu kamu hanya lima belas hari untuk mendapatkan wanita ku, jika tidak di perjanjian itu kau harus membalikkan uang yang saya kasih!" Fany gelagap, Fany sungguh bingung apakah seperti itu perjanjiannya? Memangnya mencari calon bos mudah seperti membeli kacang rebus?

Fany kembali pada kertas yang di pegang ya, apakah benar semua itu? Sial kenapa pula dia tidak membaca dengan teliti.

Yap, benar di perjanjian itu tertulis jelas bahwa dia hanya di beri waktu lima belas hari untuk mendapatkan pendamping bos.

Siwon mengeluarkan cek dan menyerahkan pada Fany.

Fany menghembuskan nafas dengan sangat berat. Harus dimana dia mencarinya?

"Jika sudah, silahkan keluar!" Hanya memandang Siwon dengan tatapan miris.

Manusia jahat!

Oke makasih teman-teman yang sudah Vote dan coment.

Jadi Kira2 siapa nih yg akan jadi calon untuk Siwon?

Tunggu Part selanjutnya, oke?

고마워Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang