18

323 35 4
                                    

Terima kasih yang udah Vote dan Coment😘

Aku punya cerita baru, judulnya "Pergi, jika itu menyakitkan"

Ga kalah serunya sama cerita ini, jadi mampir yaa😘😘😘

Setelah urusannya selesai, Siwon langsung meninggalakan Rumah sakit. Setidaknya semua baik-baik saja. Siwon sendiri akan berkunjung lahi besok, memperkenalkan dirinya sebagai calon suami Tiffany.

Ya, niat baik tidak boleh ditunda bukan?

Bagaimanapun, Tiffany sudah menandatangani surat perjanjian tersebut. Dan Siwon sendiri yakin Tiffany tak akan bisa lepas darinya. Bagaimana tidak jika salah satu pihak membatalkan atau mengacaukan perjanjian tersebut maka akan dikenai denda sebesar 10M.

Kecil bagi Siwon, tapi besar dan sangat besar bagi Fany.

Keesokan harinya, Siwon kembali lagi di rumah sakit langsung memasuki ruang yang dihuni oleh Tiffany dan ibuny.

"sus, kalau boleh saya tahu siapa yang sudah membayar rumah sakit ini?" suster yang di beri pertnyaan tersebut sungguh bingung pasalnya dia hanya tahu seorang pria.

"emnn"

"Anyoeng haseo" ucap Siwon sopan dan menggenggap tangan ibu Fany.

Ibu Tiffany juga terheran-heran, siapa dia?

"akh saya lupa mempekenalkan diri, saya Siwon calon menantu ibu" Siwon tersenyum manis.

"akh ya, mas ini yang membayar semua administrasi, jadi saya pamit"ucap suster tersebut.

"Gomawa, makasih banyak. Fany kenapa kau tidak bilang mempunyai kekasih hah?" Yuna sangat senang akhirnya putri satu-satunya mempunyai kekasih. Dan semoga saja bisa memberi kebahagiaan untuk Fany.

"eomma, dia bukan kekasih ku. Dia bos ku di kantor!" Fany cukup kesal dengan Siwon yang tiba-tiba muncul.

"Hey, bukankah sudah ku bilang. Aku muak dengan backstreet." Siwon sangat padai berakting ternyata.

Backstreat darimannya! Sungguh Tiffany sangat kesal.

"Bos, ikut saya sebentar!" Fany langsung menggeret lengan Siwon. Siwon puny hanya pasrah dengan Fany. Setidaknya Siwon merasa beruntung dapat lepas dari pertanyaan Yuna.

Pasti kalian tahulah bagaimana, kekepoan seorang ibu-ibu

"Lepaskan! Aku masih bosmu" Siwon menghentakan tangan Fany.

"tepatnya akan menjadi mantan bosku, kenapa mantan bos disini?" Fany kesal dengan Siwon sekarang, awalnya Fany merasa beruntung untuk bekerja di salah satu perusahaan ternama tapi jika Bos di perusahaan tersebut bersifat arogant lebih baik Fany melamar di perusahaan lain.

"Saya hanya ingin memastikan harta saya aman dan tidak tertipu dengan kepolosan kamu!" sungguh Fany tak mengerti apa yang dibicarakan Siwon, siapa yang menipu dan tertipu?

"Maksud bos apa, saya tak mengerti" Fany benar-benar tak mengerti apa yang dikatakan bosnya itu.

"akh kau memang bodoh ternyata" Siwon menggeleng-gelengkan kepalanya.

Fany yang tak ingin rebut, lebih memilih untuk meninggalkan Siwon, dan menemui Yuna yang sedang sakit, Fany merindukannya.

"Fany! Kembalilah kemari" Fany yang merasa jengah dengan kelakuan Siwon tetap saja menuruti Siwon.

"Oke, saya ingin memberi tahu, karena di surat perjanjian yang kau tandatangani itu jika salah satu pihak melanggar akan dikenai sanksi sebesar 10M di tambah pula dengan biaya rumah sakit ini" Fany hanya bengong dengan ucapan Siwon. Siwon melewati Fany dengan kegagahannya.

"akhs sial! Dasar bos iblis" Fany sungguh mengucapkannya, bagaimana bisa Siwon menjebak dirinya dengan wajah yang tenang itu.

"eomma, ya bolehkah saya memanggilmu seperti itu?" Ucap Siwon pada Yuna, sungguh jika ini sebuah drama mungkin Siwon bisa menjadi pemeran utamanya.

"Ya tentu saja, kau calon mantukku bukan?" Yuna tersnyum senang, Fany yang melihat senyuman Yuna dari jauh pun akhirmya pasrah dengan kondisi seperti ini, secepatnya Yuna harus tahu kelakuan iblis Siwon.

"Hey, kenapa disitu, kemarilah sayang" Siwon, ya Siwon yang memanggil Fany untuk mendekat. Fany sendiri merasa jijik.

"Sayang, kalian belum sarapan bukan? Bagaimna jika kalian sarapan di kantin" Yuna, bermaksud untuk memberika waktu untuk mereka berdua.

"tidak eomma, Fany belum lapar. Fany disini aja ya?" Fany mencoba untuk menjaga jarak dengan Siwon.

"Permisi, waktunya sarapan dan jangan lupa ya obatnya di minum" ucap suster, dengan sigap Fany langsung menyuapi Yuna.

Siwon yang melihat semua itu, langsung tergerak untuk mendekati Yuna dan mengambil piring yang berisikan bubur dan menyuapinya.

"Gomawo" Yuna sangat senang, melihat Siwon yang begitu baik dan perhatian. Tetapi berbeda dengan Tiffany yang merasa kesal atas tindakan Siwon.

"nak apa boleh mennyakan sesuatu?" ucap Yuna.

"tentu saja" Siwon melirik Fany

"kenapa kau memlih Fany dan kapan kau akan menikaihinya?" Yuna sangat penasaran sungguh, selama ini Fany hanya memikirkan bagaimna dia hidup dan menghidupi keluarganya.

"eomma, yaks!" terikan Fany tak memberhentikan Yuna untuk mendapatkan jawaban dari Siwon. Setelah tak ada respon, Fany keluar meninggalkan ruangan.

Fany sendiri jengah dengan pembicaraan mereka berdua.

"saya suka Fany mulai dari matanya yang indah seperti bulan sabit, tetapi sangat rapuh sekaligus tegar makannya saya ingin melindunginya dan membahagiakannya" ucap Siwon dengan menawang jauh.

"eomma, kenapa kau meneteskan air mata, bukankah seharusnya kau bangga dikaruniakan anak seperti Fany?" Ya Yuna sangat bahagia mendengar jawaban dari Siwon sekaligus bangga dengan Fany.

"akh aku sangat senang sekarang, setidaknya aku akan tenang bila sudah tak di dunia ini lagi, karena eomma yakin kamu yang tetbaik untuk Fany" Siwon yang mendapat tanggapan baik langsung memeluk Yuna.

"saatnya minum obat" ucap Siwon senang. Tak lama kemudian setelah itu Yuna beristirahat dengan di selimuti oleh Siwon.

"Bos belum pulang?" tanya Tiffany yang membawa bungkusan plastik.

"Kamu mengusir saya?" ucap Siwon langsung mengambil kantong plastik yang di bawa Fany.

"Bos itu untuk saya, bos bisa beli di kantin!" ucap Fany kesal

"Kamu menyuruh saya, ckckck mantan karyawan ga punya sopan santun" tetap saja Siwon memakan makanan makannya, Tiffany yg liat itu langsung kesal dan duduk. Sebenarnya Fany juga sangat lapar karena belum ada asupan dalam tubuhnya semenjak kemarin.

"kau tak ingin makan? Lagian salah sendiri siapa suruh hanya membeli satu bungkus!" Siwon sangat lahap makannya.

Kruk kruk

Suara perut Fany yang berbunyi, Siwon yang mendengar itu hanya bisa tersenyum.

Tak lama Fany menggeser makanan yang Siwon makan dan mereka akhirnya makan berdua.

Yeay, makasih banyak yang udah vote dan Coment.

Saya harap kalian juga bisa baca cerita baru aku yang ga kalah serunya.

"Pergi, Jika itu menyakitkan"

See you next time😘😘😘😘

고마워Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang