Waktu berlalu dengan cepat, cepat untuk mempersiapka pernikahan yang tak di inginkan. Khususnya oleh Fany.
Gedung yang megah, kebaya yang mewah, makanan yang melimpah ruah dan undangan yang menunpuk. Menggambarkan suatu pernikahan yang diinginkan banyak wanita. Tak dipungkiri ini juga merupakan mimpi dari Fany. Tetapi yang Fany tak suka adalah ketika pendamping dirinya untuk selamanya yang menjadi masalah sekarang.
Sosok yang tampan, rupawan dan mapan adakah yang menolak pria idaman seperti Siwon?
Sayang, seribu sayang cinta sejati tak memandang apa yang dipandang atau diperlihatkan banyak orang. Cinta sejati itu abstrak yang hanya bisa dirasakan oleh hati. Derajat, kekuasaan dan ketampanan itu hanya semata. Itu menurut Fany, meyakinkan.
Sebentar lagi, Fany memiliki tanggung jawab yang bisa dengan mudah dilakukan. Adakalanya tanggung jawab tersebut berjalan jika keingiingin sendiri bukan karena paksaan.
" Kamu cantik sayang, seperti eomna dulu ketika dipwrsunting oleh appa" ujar Yuna
"eomma, apakah eomma bahagia?" tanya Fany, setikdaknya kebahagian ibunya menjadi prioritas utama. Bagaimanapun menjadi suatu kewajiban anak untuk membahagiakan orang tua bukan?
" eomma sangat bahagia, entah memgapa hati eomma yakin untuk menitipkan anak tersayang eomma kepada Siwon, dia baik" ucap eomma dan memeluk Fany.
"baik? Dari sisi mana eomma menilai Siwon? Bukankah tak ada kebaikan di dalam hisupnya" ucap hati Fany berteriak tak terima.
" hapuslah air matamu eomma, aku bahagia sekarang" ucap Fany untuk meyakinkan ibunya terutama hatinya.
" Iya, anakku. Ayo, sepertinya sudah banyak yang menunggu di luar sana melihat kecantikan putriku. Aku akan memamerkan pada semua orang! " senyuman Yuna merekah, walaupun hatinya merana. Putri satu-satunya sudah tidak menjadi tanggung jawab dirinya lagi.
" Let's Go"
Benar saja, apara tamu undangan sedah memenuhi gedung yang megah nan mewah. Siwon pun terlihat 100 kali lebih tampan dari biasanya.
Siwon tersenyum, melihat sosok seseorang yang ia dampakan akhirnya menjadi miliknya.
Pernikahan yang begitu mewah, telah usai. Kini hanya keluarga dan teman dekat yang ada.
"Jadi kalian akan bulan madu kemana? " tanya Yuna.
"Kita akan bulan madu ke Turky ya kan sayang" lengan Siwon melingkari pinggang Fany.
Fany sendiri sebenarnya sangat risih dengan perlakuan Siwon yang seenaknya.
"Kata siapa? Bukannya lusa kita ada rapat perusahaan! " Fany menjawab dengan melototkan matanya.
Semua keluarga yang mendengarnya hanya tertawa, menurut mereka semua pasangan ini akan utuh hingga akhir hayat.
"Fany, mari ikut saya" Ucap Angel menarik tangan Fany. Fany langsung mengikuti kemana arah Angel melangkah.
"eomma, mau bawa kemana istri ku. Jangan lama hehe" ucap Siwon.
"Berisik! Jika kau cerewet, malam ini eomma yang akan tidur dengan Fany! Diam disitu!" ucap Angel
Siwon yang mendengar hanya bisa pasrah. Padahal sungguh siwon ingin memeluk istri pujaannya.
Sah bukan? Hahahahaha
Suasana yang hangat memenuhi ruangan yang begitu glamour. Fany masih mengikuti langkah Angel dengan hati cemas.
"silahkan duduk, fany. Dan tunggu sebentar" ketika itu Fany menuruti dengan suasana hati yang menambah kegusaran hati.
Angel melangkah ke suatu tempat, dan kembali membawa sebuah kotak yang entah tak tau berisi apa. Angel lalu mendekat pada Fany dengan elusan lembut pada rambut Fany yang begitu indah di urai.
"Ini, ambillah! Sekarang milikmu" Angel menyerahkan sebuah jam tangan dan 1 lembar kertas yang menyatakan bahwa 35% saham perusahaan milik Fany.
"Eomma, kenapa menyerahkan ini padaku" Fany tak polos atau bego, Fany mengerti betul apa yang ada di fikiran Angel.
"Kau mengerti Fany, jadi jangan pura-pura tak tau" Angel hanya tersenyum manis.
"Fany, aku tau kau pantas mendapatkannya. Jam ini adalah peninggalan mertuaku, dan saham ini adalah milikmu bukan milikku lagi" jelas Angel
"Kenapa? "
"Jika kau sangutkan pada status barumu, boleh saja. Tapi ini menyangkut pada diriku dan ayah Siwon. Kita yakin, menyerkan pada seseorang yang tepat dan benar. Kita berdua pula ingin istirahat, dengan rutinas bisnis kita yang merintis dari nol" Angel, teringiang akan masa-masa bersama suaminya dan masa mudanya yang terlewatkan karena kerja kerasnya.
"Tapi eomma? " Fany tak ingin pula menerima, bukan karena tak ingin tapi tak pantas. Pantaskah Fany mendpaat hal seperti ketika status barunya hanya kepalsuan.
"Aku tak terima penolakanmu, apakah kau tak kasian pada diriku yang sudah tua ini masih kerja keras. Aku ingin traveling dan kembali pada mudaku yang terlewatkan"
"Fany, ini bukan karena kau seorang istri Siwon tp karena aku memilihmu dan kau pantas mendpaatkannya" ucap Angel.
Fany yang mendengar itu, langsung memeluk Angel. Mereka berdua meneteskan air mata dengan waktu yang tak sebentar.
"sudahlah, kembali pada anak nakal itu. Mungkin Siwon sudah tak sabar menunggu mu di kamar" Fany yang mendegar kalimat itu langsung malu dan wajahnya menjadi merah seketika.
" Cepat, kembaliah dan jangan menemuiku ketika kau belum memberi kabar baikmu untuk memberi cucu untukku" Fany langsunv melangkah keluar, Malu! Sungguh.
"Bercanda sayang!" teriak Angel.
Updatw guys, maaf m3nunggu lama. Votenya tolong berikan ✨ Sukses selaku untuk kalian 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
고마워
FanfictionGomawo Satu kata yang Tiffany berikan pada Siwon, karena itu kata yang pas untuk menggambarkan kehidupan yang di jalani sekarang, bukan nanti dan bukan pula dulu Semoga suka ceritanya🙏🏻