Baekhyun mengantarkan Taeyoen menuju apartemennya. Perjalanan memang memakam waktu panjang, tapi begitu menyenangkan bagi baekhyun.
"Selamat malam" ucap Taeyoen tapi yang disindirinya hanya diam saja. Bukan diam, tapi sengaja untuk mengengok kanan-kiri ke apartemen Taeyoen.
"akhh laparnyaa, kau bisa masak? Tamu mu ini kelaparan!" Taeyoen tercengang, bisa-bisanya Baekhyun berkata seperti itu.
"Tak ada bahan untuk masak, lebih baik kau keluar!" Taeyoen tak sanggup lagi dengan tingkah Baekhyun.
"Kau pasti selalu stok Ramen, Gweancana! Aku bisa makan itu. Tolong bikinkan?" Baekhyun lalu pergi menuju ruang tengah.
Baekhyun hafal betul apartemen Taeyoen. Karena ini bukan pertama atau kedua kalinya. Semenjak Fany sah menjadi dengan Siwon, sepertinya Taeyoen kesepian. Terbukti dengan banyaknya botol minum, akh seperti nikmat ramen dengan minuman itu.
Baekhyun mengambil minumnya. Lalu kembali lagi menuju ruang tengah. Baekhyun tau betul bahwa dirinya tak kuat akan minuman berakhol ini, tapi membayangkannya minum bersama Taeyoen sepertinya menyenangkan.
Barkhyun menghabiskan setengah botol dan Taeyoenpun langsung mengambil botol tersebut.
"ini ramyoennya, minuman ini aku sita" Ucap Taeyoen, Taeyoenpun tak ingin repot jika Baekhyun mabuk berat.
"Garang, macam ka Ros" Baekhyun sendiri senang melihat upin-Ipin serial dari Malaysia tersebut. Karena dahulu temannya adalah asli orang sana.
"siapa Dia?" ucap Taeyoen Curiga.
"Wanita cantik, pintar masak Chiken, punya adik-adik yang cute" bukan Baekhyun jika tak jail bukan?
" Oh jadi kau juga sudah mengenal keluarganya?" Taeyoen makin panas dan sebal.
"De, aku juga sudah pernah ke halaman kampunya dan bertemu Haemoni" Baekhyun tau ini kebohongan, tapi entah mengapa Baekhyun menyukainya respon Taeyoen yang cemberut itu.
Lucu, jadi pengen cium
EH
__________ 💜____________💜__________
Siwon masih berada di pulau jeju, niatnya seblum pulang ia akan mampir untuk membelikan ibunya dan Fany oleb-oleh.
"Hey, kamu disini?" ucap Irene, yang kebetulan pula. Siwon hanya bisa terdiam, badannya kikuk entah harus bersikap seperti apa.
" Ah ya, saya kesana dulu" Siwon menunjuk pada bagian tas-tas. Dan langsung pergi dan meninggalkan irene.
" Saya pamit" ucap irene. Siwon hanya membalas dengan senyuman. Setelah kepergiannya Iren, badan Siwon terkulai lemas. Cinta pertama, sulit di hilangkan, prosesnya membutuhkan waktu lama.
Perpulangan Siwon di sambut dengan muka masam Fany, kenapa? Kerena selama perjalanan Siwon hanya tidur dan hpnya lupa di charger.
"ih kenapa mukanya masam begitu? Yakin ga kangen!" ucap Siwon. Fany yang mendengar ucapan Siwon langsung berjalan menuju kamar.
Siwon sungguh bingung, sehingga Siwon langsung membersihkan tubuhnya untuk menghilangkan rasa capenya.
Tapi, ketika Siwon sudah bersih dan terasa nyaman. Tiba-tiba terdengar suara tangisan Fany.
Bertambah bingung!
Apakah aku membuat kesalahn?Siwon mendekati Fany dan mengusap rambut Fany.
"gwenchana? Aku lelah sungguh, apakah aku boleh langsung istirahat?" ucap Siwon. Sebenarnya, ingin rasanya Siwon membujuk Fany, tapi badannya tak bisa di kompromi.
Fany sungguh kecewa, kenapa Siwon seperti ini? Mungkinkah Siwon sudah ga sayang lagi dengan dirinya.
Hingga tengah malampun tiba, Fany masih nyamam bersandar dikepala ranjang dengan fikiran entah kemana.
"ekmmmnnn" suara Siwon, yang entah mengapa rasanya mata ingin membuka lebar tapi hanya sayip-sayip.
"Hey, kok belum tidur sayang?" ucap Siwon masih dalam keadaan ngantuk.
"aku ingin ngambek sampai lusa!" Fany langsung menarik selimut sampaj atas kepalanya. Dan meninggalkan Siwon dengan penuh tanda tanya.
"Aku salah lagi?"
Gimna guys, memang cowok selalu salah?? Atau memang ceweknya yang selalu ....
Isi sendiri guys🤭
Selamat malam semuaa ...
Kalian juga harus istirahat, semoga bisa ketemu Siwon atau Fany yaaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
고마워
FanfictionGomawo Satu kata yang Tiffany berikan pada Siwon, karena itu kata yang pas untuk menggambarkan kehidupan yang di jalani sekarang, bukan nanti dan bukan pula dulu Semoga suka ceritanya🙏🏻