Gomawo untuk vote dan comentnya😘
Maaf update lama, karena harus magang dan kalian tau berangkat pagi pulang malam.
Artinya sebelum matahari terbit udah harus berangkat begitupun saat matahari terbenam harus pulang.
Saat libur?
Sungguh bersyukur bisa melihat sunrise di kos2an bahagianya minta ampun😁
Setelah acara makan, Siwon pamit untuk meninggalkan Tiffany dan Yuna. Biasa panggilan penting dari kantor.
Boss mah bebas!
Dengan berat hati Fany, mengantar kepergian Siwon. Hah berat hati? Mungkin Fany sedang berhalusinasi.
"sudah pulang kekasihmu, Fany? Yuna senang menggoda putrinya sekarang. Bagaikan warna baru yang diberikan Siwon terhadap keluarga mereka.
"Eomma! Dia bukan kekasihku?" Fany merengek kesal saat ibunya selalu penasaran dengan kisah asmara Fany.
"sudahlah itu tidak penting, yang eomma tau Kau pantas dengan Bos mu itu, serasi" ibu jari Yuna menyentil hidung Fany dan langsung menggapai selimutnya, tentunya mengabaikan Fany yang cemberut.
"eomma, Siwon itu bos besar. Sedangkan aku? Haha aku hanya seorang miskin yang tentunya tak pantas bersanding dengan Siwon" Ya, Yuna mendengar apa yang diucapkan Fany. Sungguh hatinya sakit, mendengar keluhan Fany.
Fany sendiri setelah berucap seperti itu langsung meninggakan ruangan Yuna. Fany disini, di sebuah taman rumah sakit melihat pemandangan yang menyenangkan.
Anak kecil berlarian, sepasang kakek-nenek bermesraan tapi seorang anak sedang duduk dan termenung.
"Hai adik manis, nama kamu siapa. Hey,kenapa sedih" tanya Fany dengan senyuman manisnya.
"Nama aku hiks Vira, Bundaaa" Vira bingunb dengan Vira yang langsung memeluk Fany sambil menangis.
"Hey jangan menangis, kemana bunda kamu?" Fany mencoba untuk menengkannya.
"bunda lagi operasi, darahnya banyak hiks,,hiks" Fany mencerna omongan Vira lumayan lama. Ah, Vira ini cadel.
"Vira udah makan?" Virapun menggeleng, Fany mencoba untuk menghibur Vira dan membawanya ke kantin sekalian menunggu bundanya Vira selesai operasi.
"Ayo makan dlu sama eonni yuk, sambil kita nunggu operasi bunda. Vira pasti laper" Vira mengangguk, dan mengikuti langkah Fany menuju kantin.
Di dalam kantin, Vira dengan lahap. Rasanya kasian dengan Vira, lalu kemana pula keluarganya.
"Sayang, nak" seseorang lelaki sepertinya memanggil Vira.
"Ayaaahhh" Vira yang sedang makan berhambur memeluk sang ayah.
"Ayah, Bunda mana?" Vira hampir meneteskan air mata.
"Yang sabar ya Sayang, itu bukan salah Vira. Vira anak yang baik, ayo sekarang kita nunggu bunda di sana" Vira hanya mengangguk.
"oh ya, saya minho ayahnya Vira. Maaf merepotkan"
"ah saya Fany" Minhopun langsung melangkah pergi bersama Vira.
Aihss memyebalkan.
Fanny pun meninggalkan kantin menuju ruangan Yuna. Kesal masih bersarang di benaknya tapi apa boleh buat? Yuna menjadi harta yang paling berharga untuknya. Apapun akan Fany lakukkan untuk kebahagiaan ibuny.
"permisi, waktunya minun obat" ucap suster membawa obat untuk Yuna.
"terima kasih sus" suster tersebut pun mendorong tempat obat dan menlanjutkan pekerjaannya.
"eomma, bangunlah! Fany tau kau pura-pura tidur" Fany mengetahui kebiasaan Yuna sangat benci dengan obat! Walaupun sudah berumur, jika kata obat di ucapkan, maka semua badannya tiba-tiba bergetar, merinding.
"aku tak suka obat Fany!" Yuna kesal, mau bagaimna lagi. Memang tidak suka! Semua orang berbeda jadi jangan disamakan.
"apa eomma tak bosan, disini terus? Tidak penasaran dengan Bos besar?" entahlah tak ada angin dan hujan, kenapa Fany berucap seperti itu.
"tentu, eomma penasaran!" Yuna langsung mengambil obat dan meminumnya dari tangan Fany!
Ajaib
Emak-emak penasaran!No coment guys
See u😘
KAMU SEDANG MEMBACA
고마워
FanfictionGomawo Satu kata yang Tiffany berikan pada Siwon, karena itu kata yang pas untuk menggambarkan kehidupan yang di jalani sekarang, bukan nanti dan bukan pula dulu Semoga suka ceritanya🙏🏻