2. The boy next door

1.9K 548 148
                                    

Hyunjin melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Sekarang ia mulai memikirkan hal yang menakutkan di kepalanya. Hyunjin memang cukup overthinking, sama seperti (y/n). Namun sepertinya pria lebih mudah menyembunyikannya.

"Aish, tidak, tidak mungkin!" katanya sendiri sambil tetap melajukan motornya. Di kepalanya, ia sudah membayangkan adegan-adegan yang sering ia tonton di film thriller sedang terjadi di kos (y/n).

Hanya butuh waktu 15 menit untuk Hyunjin sampai tepat di depan gedung kos milik sahabatnya itu. Ia segera memarkirkan motornya sembarangan, lalu segera masuk ke dalam gedung itu.

Ia menaiki tangga secepat kilat, hingga akhirnya ia sampai di lantai 3, lantai kamar kos sahabatnya itu. Ia mulai mendekat ke kamar (y/n), jantungnya juga sudah berdebar tidak beraturan karena kamar itu sangat sunyi. Ia takut apa yang dipikirkannya telah terjadi.

Tok tok

Hyunjin mengetuk pintu kamar itu dengan hati-hati.

"(Y/n), ini aku," kata Hyunjin lagi.

Seketika, pintu kamar itu terbuka dan memunculkan wajah (y/n) yang tampak panik dan ketakutan.

"Sykurlah kau disini," (y/n) menghela napasnya lega. Mereka berdua langsung lega, sangat lega.

"Ada apa dengan kamar ini?" tanya Hyunjin sambil menunjuk kamar sebelah (y/n) yang terlihat tenang-tenang saja itu.

"Kamar itu kosong sejak satu tahun yang lalu. Namun tadi aku mendengar suara orang ber-aktifitas disitu, pada jam 3 pagi. Menyeramkan sekali, kan? Lalu.. aku juga mendengar seseorang mengetuk pintu kamarku, saat kau masih diperjalana.."

"Stop, biarkan aku masuk dan duduk dulu," potong Hyunjin.

"Masuk ke kamarku?" tanya (y/n).

Hyunjin mengehela napasnya, "Lalu kau mau aku meninggalkanmu sekarang?"

"Ani, hm, kau boleh masuk," (y/n) mempersilahkan sahabatnya itu untuk masuk ke kamarnya. Ia tahu, tidak seharusnya pria dan wanita berada di satu kamar yang sama. Namun sekarang keadaannya berbeda, ia sangat takut jika harus ditinggal sendirian lagi.

"Aku berbaring ya," tanpa menunggu persetujuan (y/n), Hyunjin langsung membaringkan tubuhnya di tempat tidur milik sahabatnya itu.

"Yaa!"

"Ini, kau bisa tidur disini," Hyunjin menggeser tubuhnya, lalu mempersilahkan (y/n) untuk ikut berbaring disampingnya.

"Kau gila?!" bentak (y/n). Bagaimana mungkin ia akan berbaring disebelah pria itu? BIG NO. Itu karena usia mereka memang tidak seharusnya seperti itu. Dan mereka hanya sebatas sahabat, tidak lebih dari itu.

"Baiklah, sekarang ceritakan lagi," katanya sambil tetap berbaring. Sedangkan (y/n) memilih untuk duduk di kursi meja belajarnya.

"Jadi kamar itu kosong, lalu.."

"Tiba-tiba saja ada suara ribut, lalu mengetuk pintu kamarmu. Nah lalu?" potong Hyunjin yang merasa apa yang akan dijelaskan (y/n) sudah pernah didengarnya.

"Ya aku tidak membukanya! Lalu kau datang! Sudah begitu saja! END!" (y/n) langsung emosi.

Hyunjin terkekeh, lalu bangkit dari tempat tidur itu.

"Yaa, kau mau kemana? Mian," (y/n) yang masih takut jika ditinggal Hyunjin itu langsung merasa bersalah.

"Aku ingin memastikan ke kamar itu," jawabnya sok berani.

"Jangan cari masa..." (y/n) berhenti karena tiba-tiba saja tubuhnya menabrak tubuh Hyunjin yang tiba-tiba saja berbalik kearahnya.

(Y/n) segera melangkah mundur. Walau ia bersahabat dengan pria ini, tetap saja ia tidak pernah melakukan skinship karena entah kenapa Hyunjin memang tidak terlalu suka menyentuh. Berbeda dengan Han yang sangat touchable itu.

BEST FRIEND (SK & you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang