Bab 3

11.7K 1.2K 78
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepergian Taehyung untuk mencari nafkah membuat Jungkook cukup leluasa untuk berada di rumah, tidak ada desahan laknat, tidak ada kesedihan, dan juga tidak ada kemesraan antara Nayeon dan Taehyung. Meski Nayeonlah yang terlihat memaksa untuk bersikap romantis ketimbang Taehyung yang sangat kaku dan tak terbiasa dengan keadaan Nayeon.

Setelah mencuci piring, Jungkook memutuskan untuk beristirahat di kamarnya, karena rasanya tubuhnya remuk dikarenakan kemarin adalah pesta yang sangat besar, yaitu pernikahan Nayeon dan Taehyung. Dan tentu saja, Jungkook menjadi pembantu di sana, bukan menjadi istri pertama Taehyung. Bahkan ... Jungkook sama sekali tak menggunakan tuxedo yang orang lain pakai, ia hanya memakai pakaian seadanya karena ia berperan di bidang dapur.

Tak apa, Jungkook bahagia jika orang lain bahagia.

Ia bergegas untuk pergi ke kamarnya, tak kuasa menahan pegal linu di sekujur tubuhnya. Namun Nayeon berdiri dengan angkuh sembari melipatkan tangannya di dadanya, memberikan tatapan tajam yang menghunus telak tepat di hatinya, "Nayeon?"

"Apa? Kau menyebut namaku? Tak sopan sekali! Nyonya Kim, babu!'

"A-ah ... Nyonya Kim, maaf."

Dengan tak senonohnya, Nayeon melemparkan pakaian kotor tepat di wajahnya sangat banyak dan bau keringat tak jelas, lantas Jungkook mengernyit tak suka dengan baunya, serta dia juga melihat kemeja Taehyung yang dipenuhi lipstick merah di sekujur area kerah, Jungkook lagi-lagi merasakan sakit luar biasa di dalam hatinya.

"Bersihkan, cepat! Aku tak mau kau hanya berdiam seperti patung dan hanya menunggu gaji dari suamiku. Cepat! Ayo!" Nayeon mengguncangkan tubuh Jungkook dan menyeret Jungkook ke tempat kamar mandi belakang taman. Yeah ... Jungkook tahu, kamar mandi ini sudah lama tak terpakai, mungkin semenjak enam tahun yang lalu, dan Nayeon entah ingin membodohi Jungkook atau apa mengajak Jungkook ke sana dengan setumpuk pakaian kotor.

"Ingat! Cuci yang bersih, jangan sampai kotor! Baju-bajuku mahal. Mengerti?"

"Tapi, Nyonya—"

"Oh ...," Nayeon menjengut rambut Jungkook kasar sampai kepala Jungkook mendongak ke belakang, rasa pening yang menjalar kepalanya sangat terasa sampai Jungkook mengernyit tak karuan. "—kau ingin dipecat olehku, huh? Iya?"

"Ti-tidak, Nyonya ... Maafkan saya,"

"Bagus." Nayeon melepaskan rambut Jungkook dari tangannya kemudian mendorong Jungkook untuk masuk ke dalam kamar mandi yang penuh dengan lumut dan kotor, "Ingat, kau harus mencuci dengan bersih dan jangan pernah mengambil air menggunakan mesin! Harus menggunakan ember! Mengerti?"

"Mengerti." jawab Jungkook lirih.

Nayeon pergi bergitu saja meninggalkan Jungkook seorang, Jungkook menatap setumpuk baju yang ia peluk dan ia tak mungkin mencuci baju sebanyak ini dengan keadaan kamar mandi kotor dan penuh dengan lumut. Jungkook harus mencari cara untuk membersihkan baju-baju ini tanpa terkombinasi dengan kotoran yang ada di kamar mandi. Jungkook menghela napasnya berat, baru saja satu hari bersama Nayeon rasanya sudah seperti jutaan tahun. Terlalu mengejutkan karena Nayeon yang ia ketahui sebelum menikah dengan Taehyung itu sangat baik dan juga ramah terhadap sesama, nyatanya ... itu topeng semata untuk menutupi semua kebusukannya.

Painful ㅡ TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang