Bab 4

10.9K 1.2K 109
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan tidak rela, Jungkook tidak sebaik yang mereka kira. Bahwa hatinya sangat kecewa dengan suaminya sebenarnya dan butuh waktu untuk menenangkan diri. Dan kini hanya berakhir Taehyung meninggalkan dirinya tanpa ada alasan jelas bahkan sang suaminya enggan untuk menatapnya kembali. Jungkook semakin kecewa saja.

Hubungan Jungkook dan Taehyung akhir-akhir ini cukup merenggang, tidak ada sapaan manis dan tidak ada pembelaan ketika Nayeon memberikan hujatan kepadanya. Taehyung hanya memerhatikan ulah Nayeon dan berakhir meninggalkan mereka berdua.

Jungkook tak mengerti bahwa pilihan dia menjadi sefatal ini, karena ia pikir Taehyung akan mengerti dengan keadaannya. Ternyata tidak. Meskipun ia tahu bahwa Taehyung tidak mengetahui kronologi dirinya menolak untuk berhubungan, namun ada kalanya Taehyung harus mengetahui keadaan dirinya. Jungkook lelah, Jungkook butuh istirahat setelah Nayeon memberikan pekerjaan banyak. Tidak bisakah ia protes?

Semakin hari hubungan Nayeon dan Taehyung semakin romantis, dan Taehyung tak segan-segan untuk memberikan barang-barang mewah dari brand terkenal beserta mobil keluaran terbaru hanya untuk Nayeon.

Publik pun langsung memberikan apresiasi dengan sikap Taehyung terhadap Nayeon yang selalu memanjakannya, memberikan fasilitas yang wah. Tidak, Jungkook tidak iri dengan itu semua, namun Jungkook hanya mempertanyakan di mana suaminya yang dahulu ia cinta? Apakah menghilang? Atau enggan untuk bersanding kembali?

Pagi ini Jungkook akan meminta penjelasan pada Taehyung dengan sikap dingin Taehyung semenjak dirinya menolak untuk melakukan hubungan. Ia akan menyelesaikan itu semua demi kebaikan rumah tangganya.

Biasanya, di pagi hari Taehyung akan duduk di ruang keluarga ditemani secangkir teh manis dan juga koran terkini. Sayangnya, pagi ini tidak seperti itu. Taehyung dan Nayeon berciuman panas di depan matanya, dan Jungkook dengan sekuat tenaga untuk menahan gejolak cemburunya demi kebaikan semua.

Ia tak mau memperkeruh suasana.

Lantas Jungkook memutuskan pergi ke kamar kembali, menyegarkan pikirannya yang bertambah runyam dan tak henti-hentinya menusuk hatinya. Namun suara panggilan yang bernada dingin itu memanggilnya dengan cukup lantang, "Jungkook mau kemana?"

Jungkook menoleh, menatap Taehyung dengan ragu-ragu, tatapan mereka bertemu namun kesan yang Jungkook dapatkan adalah sepertinya Taehyung telah membencinya. Jungkook tak tahu, "A-ada apa Tuan?" Nayeon memberikan senyuman miring kepadanya, meremehkan derajatnya yang sepertinya pantas untuk diinjak-injak.

"Jangan lupa, bereskan rumah ini termasuk kamar kami. Kami akan pergi ke Hawaii untuk dua minggu ke depan." Taehyung berkata dengan tatapan datarnya. Dilihatnya, Nayeon semakin mengeratkan pelukan pada Taehyung, menyampirkan tangannya pada leher Taehyung dengan tatapan mengejeknya. Jungkook muak, sungguh.

"Oh, tentu saja, Tuan. Saya akan membersihkannya."

"Ingat. Jika tidak bersih kau akan dipecat." Jungkook tak bisa untuk tak terkejut, bukan karena ia takut dipecat, melainkan dirinya tak kuat apabila tidak bersama Taehyung.

Painful ㅡ TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang