.
.
.
Langit senja beserta matahari yang kian menenggelamkan diri, mengalihkan dunia pada gelapnya malam dalam keheningan yang berpijak pada kehijauan rindangnya alam.
Kim Taehyung memandang rembulan yang begitu cantik untuk dipandang, meski rembulan tersebut begitu lemah untuk menghadirkan cahaya yang meniatkan diri menggantikan sinar matahari.
Jungkook menggenggam tangan Taehyung erat, menyalurkan kekuatan yang mungkin takkan pernah cukup baginya. Karena untuk saat ini Taehyung butuh perlindungan, dukungan atas kehidupan yang runyam.
Kilas balik kehidupan membuat Taehyung sejenak terhenyak pada napasnya yang tersendat, air matanya mengalir setetes demi setetes, membuat Jungkook terdiam memandangnya khawatir. Jungkook semakin menggenggam tangannya mana kala Taehyung menangis dengan ratapan hati yang perih.
Tangisannya tak ada suara, namun menggambarkan sejauh mana luka itu berada, begitu dalam dan susah untuk disatukan kembali. Rasa dengki dan juga amarah akhir-akhir ini timbul kembali, ingin memarahi takdir, ingin memarahi orang lain, namun ia tak bisa.
Mungkin ini namanya keegoisan, tak ingin disalahkan padahal dirinya benar-benar sangat salah. "Jungkook...." Taehyung memanggilnya dengan penuh serak, genggaman Taehyung pada Jungkook begitu lemah, sangat lemah, sampai-sampai Jungkook tak berani untuk melepaskan tautan di antara mereka.
"Ya?"
"Kau telah memaafkan kesalahanku, 'kan?"
Pertanyaan itu terlontar begitu saja mana kala rasa sakitnya begitu menyeruak pada ulu hatinya, rasa sakit itu muncul kembali ketika runtutan memori kelamnya masa lalu bersama Jungkook terputar buruk pada ingatannya.
Jungkook termenung, menunduk dengan penuh ragu. Jawaban yang susah untuk menjabarkan hatinya saat ini. Sungguh luka yang diberikan Taehyung sangatlah banyak, bukan hanya sekali dua kali dan itu sangatlah membekas pada hatinya dan jiwanya. "Aku telah memaafkanmu, Taehyung Hyung." Jungkook menggigit bibir bawahnya, karena ia meragukan perkataannya yang membuat dirinya begitu terhenyak penuh kesakitan.
"Matamu tak berkata itu, Jungkook." Jungkook terhenyak, detik itu juga ia memandang Taehyung dengan penuh keseriusan. Bola mata Taehyung menggelap, penuh emosi dan amarah, serta kedengkian yang muncul tiba-tiba. Jungkook merasakan perubahan Taehyung yang amat sangat.
"Aku tahu kau belum memaafkanku sampai detik ini. Karena itulah takdirku selalu diberikan karma dan permasalahan yang amat pelik karena kau, Jungkook!"
"A-apa maksudmu, Taehyung?" Jungkook bertanya dengan penuh kecewa, lagi-lagi hatinya merasa tersakiti kembali mana kala Taehyung melontarkan kalimat terpedih yang pernah ia dengar. Dirinya selalu berdiri di sampingnya, tetapi kenapa Taehyung masih menyakitinya? Masih menyalahkannya? Padahal dia yang salah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful ㅡ Taekook
Teen FictionKisah cinta suci seorang Jeon Jungkook kepada sang suami tercinta. Start from : 04 November 2018 ㅡ ? PG - 17 (AMAN) | SAD STORY | Genre akan berubah