Bab 24

5.1K 515 52
                                    

Tungkai jenjang melangkah angkuh pada rumah sakit mewah di kawasan Seoul, ternama dan juga terbaik di Kota sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tungkai jenjang melangkah angkuh pada rumah sakit mewah di kawasan Seoul, ternama dan juga terbaik di Kota sana. Semilir angin yang lembut berhasil menerpa kulit putihnya yang bersih, bersama anak rambut yang melambai-lambai halus, menambah kesan aura yang elegan dan cantik. Mereka yang melihatnya tak bisa mengedipkan matanya sedetik pun, karena sosok tersebut begitu cantik melebihi ekspektasi manusia. Meski tangan mulusnya menggendong seorang bayi mungil yang masih memerlukan kasih sayang yang penuh dengan cinta.

Beberapa lelaki memandang kecewa padanya, sosok cantik tersebut ternyata telah memiliki tambatan hati, bahkan mempunyai buah hati yang masih mungil tanpa dosa, bayinya sangatlah putih, bersih dan bersinar, bahkan gemuk yang terlihat begitu sehat. Ia tersenyum ramah kepada semua orang, sayangnya dalam hatinya tersenyum miring penuh dendam. Kini, langkah menuju dendamnya kembali dimulai, tak boleh gagal barang sedikitpun.

"Hai, Taehyun." Sosok pria itu menoleh dengan raut wajah terkejut. Melihat sesosok wanita yang jauh berbeda dari sebelumnya, bahkan wajahnya menjadi jauh lebih cantik. Ia tak percaya dengan sosok yang di hadapannya kini, bahkan tangan putihnya menggendong bayi mungil yang amatlah imut dan juga tengah tertidur pulas digendongannya. Meski telah memiliki bayi, tubuhnya sangatlah terawat, begitu mulus tanpa cela.

"K-kau—"

"Kenapa? Terkejut, Sayang?" Ia melangkah mendekat Taehyun yang kini tubuhnya sedikit bergetar, suara sepatu high heelsnya menambah kesan dramatis untuk Taehyun seorang. Sosok itu tersenyum miring, bahagia dengan kemunculannya yang begitu tiba-tiba.

"Aku masih hidup, 'kan? Merindukanku?"

"Jauhi keluargaku, atau kau—"

"Hei ... adikmu itu—Kim Taehyung—sangat membutuhkanku, lho. Aku adalah istrinya. Maksudku, istri keduanya." Tangan kanannya menyentuh dagu lancip Taehyun yang menawan, begitu disukainya yang membuatnya berdebar tak karuan. Taehyun semakin menawan dengan kumis tipis yang benar-benar membuatnya gila. Bahkan, Taehyun semakin seksi saja di matanya kini.

Pintu kamar Taehyung terbuka tiba-tiba, memunculkan sesosok makhluk yang tengah menderita hatinya untuk kesekian kalinya, dia—Jungkook, menatap kaget melihat sang istri kedua suaminya kini telah di hadapannya kini, dan tentu bersama bonusnya, yaitu bayi mungil di gendongannya.

"Nayeon ...,"

"Hai, Jungkook. Apa kabar?" ia melangkah mendekat pada Jungkook dan memeluknya hangat, hangat bukan berarti menandakan sebuah hubungan persabahatan, melainkan kehangatan dalam permulaan peperangan.

"Aku—baik,"

"Syukurlah. Apa aku terlambat? Aku tepat waktu, 'kan?"

Lantas Taehyun geram melihat raut wajah Nayeon yang penuh dengan kepalsuan, ia tak tahu mengapa Nayeon masih bisa hidup dan kini kehidupannya malah lebih baik lagi dari pada yang ia kira. Bahkan bayi itu—bayi sialan yang sangatlah sehat, ia yakin, Nayeon merencanakan sesuatu bagi keluarganya, termasuk rumah tangga adiknya.

Painful ㅡ TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang