Bab 7

10.3K 1K 178
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, muncul lagi, nih!


***


Tubuh Jungkook bergetar total ketika pendengarannya mendengar perkataan Taehyung yang begitu dingin dan tajam. Elusan yang awalnya terasa hangat dan mesra kini berubah menjadi sebuah ancaman hebat padanya. Entah kenapa Jungkook merasa ini adalah sinyal yang berbahaya untuknya. Baginya ... Taehyung berubah saat ini.

Kekehan kecil yang menyeramkan terdengar memekikkan telinga, Jungkook benar-benar takut bahkan ia tak sanggup lagi memegang pisau yang dijadikan untuk mengolah sayuran untuk makan pagi kali ini. Dan ketika Taehyung membalikkan tubuhnya, di sana ia melihat netra Taehyung yang benar-benar memerah dengan deru napasnya yang kasar.

"Tae—"

"Aku bercanda, Sayang ...," Taehyung merengkuh Jungkook kembali dengan pelukannya. Dan berusaha untuk menenangkan perasaan Jungkook yang berkecamuk tinggi, Taehyung tahu bahwa Jungkook ketakutan dan Taehyung sangat suka dengan raut wajah Jungkook yang idiot itu.

"Aku hanya khawatir dengan semuanya, aku dan kau sebentar lagi menjadi orang tua dan itu—tanggung jawabnya sangat besar."

Lantas Jungkook tersenyum hangat dan berusaha kembali mengontrol debaran jantungnya yang terasa akan copot di tempatnya, Jungkook mengelus punggung kokoh milik Taehyung dengan lembut dari situ juga Jungkook mengerti dengan semuanya, Taehyung terlalu takut akan tanggung jawabnya.

"Ada aku di sini, jangan khawatir. Kita akan membesarkannya sama-sama, Taehyung ...,"

"Benarkah?" Taehyung melepaskan pelukannya dan berakhir menatap Jungkook dengan sendu. Ia menangkup wajah Jungkook dengan kehangatan yang ada, iya—hangat penuh dendam yang berakar sampai dirinya lelah berakting untuk memalsukan identitas yang sebenarnya.

Jungkook mengangguk dan memberikan ciuman pagi yang hangat pada Taehyung, "Jangan khawatir ...,"

Taehyung tersenyum lebih tepatnya menyeringai, itu artinya Jungkook akan menjadi budak untuknya selamanya yang ia mau. Jika Jungkook tak mampu lagi, ia akan membuang Jungkook layaknya sampah seperti Jungkook menghancurkan semua kehidupannya yang semakin berantakan ini.

"Aku mencintaimu, Sayang ...," Frasa Taehyung yang terungkap tidak membuat hati Jungkook terenyuh seperti kemarin-kemarin. Ada yang berbeda dengan gelagat Taehyung dan juga senyuman Taehyung yang cukup janggal di matanya kini. Entah kenapa semua perlakuan Taehyung pun berbeda, dari cara pelukannya, mengelus seluruh tubuhnya yang ia suka dan juga ... ciumannya kini. Penuh perbedaan, kasar dan tak peduli dengan keadaan Jungkook yang kehabisan napas.

Jungkook tak bisa menyeimbangkan ciuman Taehyung yang tak beraturan. Ini kali pertamanya Taehyung bersikap kasar dalam berciuman, sampai di mana bibirnya terasa perih ketika Taehyung mencecap lebih dalam dengan emutan dan gulatan lidah yang terlalu cepat. Jungkook tak mengerti lagi.

Painful ㅡ TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang