Bab 29

4.8K 415 48
                                    

AYO VOTE!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AYO VOTE!!!!

.

.

.

.

.

.

.


Jungkook mencengkram kerah Taehyung dengan kuat dengan urat leher yang menonjol erat. Ia sangat-sangat ingin menghancurkan Taehyung dengan tangannya sendiri, kecewa, marah, dan segala hal lainnya menjadi satu. Rasanya—dunia tak pernah adil bersamanya. Mengapa?


"Kau dan orangtuamu sama-sama pengecut, pendusta, pengkhianat, pendosa! Kalian semua benar-benar berhasil memporak-porandakan keluargaku. Selamat Taehyung, selamat!"


"Jungkook, maaf—"


"Aku tak butuh maafmu! Sekarang antarkan aku pulang atau aku akan pergi dari sini sendiri detik ini juga!"


"Tidak!"


Jungkook mendeci benci, dengan respon Taehyung yang tak pernah diduganya, ternyata Taehyung masih keras kepala, egois, dan otoriter. "Tidak untuk saat ini, Jungkook. Mengertilah?"


"Apa kau gila, Taehyung? Kau memintaku mengerti, sedangkan kau tak pernah mencoba untuk mengerti diriku? Kau gila, Taehyung! Dasar pembunuh!"



BUGHH——


Jungkook memukul telak rahang Taehyung dan membuat tubuh Taehyung menubruk meja di sana. Taehyung tersungkur dengan susah payah, karena mau bagaimana pun Jungkook memiliki kekuatan yang sama banding dengannya. "Bajingan!"


BUGHHH—


"Aku membencimu, Taehyung! Sangat-sangat membencimu!" Taehyung tersungkur kembali lebih parah dari yang sebelumnya, dadanya sesak dan dirinya terbatuk-batuk mengeluarkan darah. Dan Jungkook sama sekali tak peduli dengan keadaan Taehyung untuk saat ini. Ia menginjakkan perut Taehyung berkali-kali oleh kakinya, mencekik leher Taehyung dengan kuat sampai di mana Taehyung sangat kesusahan untuk menghirup napasnya sendiri. Jungkook semakin gila, menendang kaki Taehyung berkali-kali sembari menangis tanpa suara. Iya, menangis tanpa suara dengan tatapan dinginnya yang menusuk.


"Jungkook—"



Painful ㅡ TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang