Toufan kaget dan juga khawatir lelaki itu berlari dan berniat menggendong Tiffani, namun suara berat membuat langkahnya berhenti.
"Jangan sentuh anak saya!" Wira dan Jessi segera mendekati putrinya yang sedang tergeletak lemah di lantai.
"Pa, ayo cepetan bawa Tiffani ke rumah sakit!" Ujar Jessi dengan khawatir dengan keadaan putrinya. Wira dengan segera menggendong tubuh Tiffani ke mobil dan membawanya ke rumah sakit.
Wira dan juga Jessi tak henti-hentinya berdoa untuk keadaan Tiffani.
Sedangkan Toufan mematung di tempat. Tiffani terluka karena dirinya. Tiffani merasakan sakit karena dirinya. Dan dia menjadi lelaki terbodoh di dunia. "Boy, Tiffani... Ini semua gara-gara gue." Lirih Toufan, lelaki terduduk lemas di lantai.
"Berdiri," Marko membantu Toufan berdiri.
"Mending Lo pulang, kondisi Lo kacau." Saran Boy.
"Gak! Gue mau liat Tiffani di rumah sakit!" Toufan berusaha melepaskan rangkukan Boy dan juga Marko. "Dengerin gue! Papanya Tiffani ngeliatin Lo dengan benci, dan Lo mau liat Tiffani sekarang? Nanti ortu nya Tiffani malah benci sama Lo!"
"Terus gue harus gimana?!" Toufan mengacak rambutnya frustasi. Saat ini kekhawatirannya terhadap Tiffani sangat besar.
'BUKK!'
Tiba-tiba Hillary memukul kepala Toufan dengan tangannya. "Ini semua gara-gara Lo! Kalau Sampai sahabat gue kenapa-napa, abis riwayat Lo!" Ujar Hillary sambil mengangkat jari telunjuk nya di hadapan Toufan.
Hillary dan juga Fella mengajak Dito ke UKS untuk mengobati lukanya. Fella mengambil P3k dan mulai mengobati luka Dito. "Tadi pacarnya Tiffani?" Tanya Dito.
"Iya." Jawab Hillary.
"Dia cowok kasar ya? Udah berapa lama pacaran sama Tiffani?"
"Mungkin 2 bulan lebih. Toufan gak kasar kok, dia cuma gak suka ceweknya deket-deket sama cowok lain." Dito mengangguk mengerti atas penjelasan Hillary.
"Oh ya, lo kenapa pindah ke Jakarta?" Tanya Fella.
"Bokap dipindahin tugas, terus juga gue mau cari suasana baru."
"Dito Lo tau gak?"
"Enggak. Apa?"
"Lo tuh ganteng." Fella menatap Dito dengan nada berbinar, Dito hanya tersenyum kikuk. Hillary menepuk keningnya atas kelakuan sahabatnya yang kelewat memalukan.
"Malu gue punya temen kayak Lo." Dito tertawa.
"Luka lo masih sakit gak?" Tanya Fella dengan khawatir. Memang, sejak melihat Dito pertama kali di kantin Della langsung jatuh hati pada lelaki itu, makanya gadis itu bergabung di meja Tiffani tadi.
"Engga kok. Gue khawatir sama keadaannya Tiffani." Ujar Dito.
"Awas aja si Ketos, kalau sampai sahabat gue kenapa-napa bakalan gue kill dia!" Ujar Hillary dengan berapi-api.
"Kill Hil, jangan kasih kendor." Dito yang mendengar provokasi Fella langsung tertawa.
"Lo ternyata hobi ketawa ya, makin klepek klepek deh." Hillary bergidik jijik.
"Sumpah, lo bukan temen gue sekarang!" Ujar Hillary.
"Bodo amat, masih ada Dito kok." Hillary melotot kan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bad Girl [Completed]
Teen Fiction[#Teenfictionseries - 1] Rank : #1 posesif #1 possessive #4 teenfiction #5 sma #6 romance #7 remaja Tiffani Agustine, Bad Girl cantik dan banyak tingkah. Selalu mendapat hukuman dan juga peringatan dari guru. Gadis yang gak suka dikekang da...