21 : Kantin

17.5K 799 31
                                    

Toufan menatap tajam dua manusia yang berbeda jenis sedang berjalan santai dikoridor. Matanya tak lepas dari gadis yang menenteng tas pink, siapa kalau bukan Tiffani. Toufan mengepalkan tangannya saat lelaki yang ada disebelah Tiffani semakin dekat dengan gadis itu.

"Shit!" Umpat Toufan saat  Tiffani tersenyum kepada murid baru ini. "Dasar cowok modus!" Lanjut  Toufan.

Dan Toufan selalu mengikuti Tiffani dan murid baru itu yang diketahui namanya adalah Dito. Saat Tiffani dan Dito masuk ke kelas Tiffani, Toufan langsung pergi dari sana.

'BRAKK!'

Boy dan Marko terlonjak kaget, Toufan membanting pintu Ruang OSIS dengan kencang. "Lo kenapa?" Tanya Boy dengan menyeruput teh kotak. Toufan dan menjawab melainkan mengepalkan tangannya, wajahnya terlihat marah dan juga tatapan tajamnya seakan akan dapat menembus tubuh.

"Gue bakal bikin perhitungan sama tuh cowok!"

"Siapa?" Tanya Marko penasaran.

"Murid baru." Toufan Tersenyum miring.

Di kelas ,Tiffani mengetukkan pulpennya di meja dan tak berniat memperhatikan angka angka yang berserakan di papan tulis. Kepalanya pusing dan dia sangat ingin bolos. Namun, Bu Siska tak akan mengijinkan-nya keluar.

"Hil, gue bosen." Bisik Tiffani di Hillary yang duduk disampingnya.

"Lah gue ngantuk." Balas Hillary.

"Eh, Lo udah baikan sama Toufan?" Tiffani menggeleng.

"Lah, kan gue nyuruh Lo cepet-cepet baikan!"

"Tapi tadi Toufan gak jemput gue, dia kayaknya marah banget deh."

"Makanya cepetan minta maaf sana!" Suruh Hillary, Tiffani mengerucutkan bibirnya.

"Lo kira gampang apa!"

"HEH!" Tiffani dan Hillary terperanjat kaget saat Bu Siska membentak mereka berdua. "Kalau kalian ramai lagi, penggaris ini bakal mendarat di tubuh kalian, Mau?!" Bu Siska mengangkat penggaris kayu yang tampak menyeramkan jika dipukulkan ditubuh.

"Engga Bu. Kita diem." Ujar Tiffani dan Hillary. Sekelas menahan tawanya, namun segera mereka menormalkan karena Bu Siska sudah memberi kan tatapan tajamnya.

Bel pergantian jam pelajaran akhirnya berbunyi, Bu Siska keluar dari kelas membuat satu kelas bernafas lega. "Gila, jantung gue serasa mau copot!" Ujar Vivi.

"Sama, Bu Siska tuh nyeremin njir." Celetuk Brisa.

"Guru Nyeremin? Tenggelamkan!" Ujar Zidan, dan seluruh kelas tertawa.

"Tif besok ada tawuran, Lo join gak?" Tanya Jeremy, dia salah satu Bad Boy disekolah ini.

"Gue gak tau."

"Yaelah, Lo udah lama gak ikut, gak kangen sama musuh Lo?" Tiffani tertawa.

"Kangen nendang kepalanya si Yudi, tapi gue gak tau bisa ikut apa enggak."

"Lo ikut tawuran, gue gampar lo!" Ancam Hillary.

"Kok Lo mainnya gampar sih?"

"Ini demi kebaikan Lo! Lo tuh cewek, ngapain sih ikut tawuran?!"

"Menghilangkan gabut." Hillary membulatkan matanya.

My Lovely Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang