32 : Semangat, Toufan!

14.8K 716 18
                                    

Happy reading:)
Vote terlebih dahulu:)
Lalu komen:)

Follow Ig : @cecilliaeva16

Dito menggandeng tangan Tiffani disepanjang koridor, dan itu tak terlepas dari pandangan murid yang berlalu lalang. Bisik bisik pun akhirnya terdengar.

"Tuh bad girl gak punya malu ya."

"Habis putus eh malah gandengan sama cowok lain."

"Bukannya itu murid baru? Kok mau sih Deket sama Tiffani?"

"Bener apa yang dibilang Toufan, Tiffani emang murahan."

Dito melepas genggaman nya dari tangan Tiffani dan menghampiri murid yang sedari tadi mencibir mereka. "Lo kalo punya mulut itu dijaga, terus juga difilter Pake PicsArt atau VSCO." Setelah mengucapkan itu, Dito kembali melanjutkan jalannya tak lupa menggenggam tangan pacarnya.

"Dit, gue pulang sendiri aja deh."

"Kenapa? Lo gak usah pedulikan apa yang mereka bilang Tif."

"Tapi Dit--"

"Naik!" Tiffani mendengus. Ternyata Dito dan Toufan sebelas dua belas, suka memaksa. Tiffani menaiki motor Dito dan berpegangan pada tas lelaki itu agar tidak jatuh.

"Tif, gue pacar Lo kan?" Tanya Dito dibalik helmnya.
"Iya." Jawab Tiffani malas.

"Lingkarin tangan Lo di pinggang gue." Tiffani berdecak, Dito mengeluarkan perintahnya. Tiffani melingkar kan tangannya di pinggang Dito, dan Dito melajukan motornya.

"Dit, berhenti." Ujar Tiffani agak keras, ada objek yang menarik perhatiannya sehingga ia harus meminta Dito untuk memberhentikan motornya. Terlihat Toufan dan juga Sherin keluar dari minimarket dengan tertawa.

Toufan mengelus puncak kepala Sherin lalu tersenyum lembut. Retak sudah hati Tiffani, dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Toufan bermesraan dengan perempuan lain.

"Dan gue semakin benci sama Lo!"

💠

Tiffani membanting tubuh nya ke kasur. Hari ini ia sangat lelah, lelah fisik dan juga batin. "Gue harus lupain dia, dia brengsek!" Gumamnya lirih, pasti kalian semua tau siapa yang dimaksud oleh Tiffani.

"Sayang, Mama masuk ya." Jessi masuk kedalam kamar Tiffani.

"Kamu kenapa? Kok keliatannya capek banget?" Tanya Jessi, wanita itu membiarkan Tiffani tidur dipangkuannya. "Gak papa Ma, oh ya Fani udah inget semuanya loh Ma." Ujar gadis itu dengan senyuman.

"Wah, Alhamdulillah. Kamu inget-nya kapan?" Tanya Jessi penasaran.

"Umm, kemarin Ma. Soalnya kepala Fani kena balok kayu gara-gara ikut tawuran, eh pas pingsan semua ingatan Fani yang hilang langsung muncul satu persatu." Jessi tersenyum mendengar penjelasan Tiffani.

"Berarti kamu udah inget Toufan?" Mendengar itu, Tiffani hanya diam.

"Fani benci sama dia Ma! Fani benci..." Tiffani menangis, ia menumpahkan semua kesedihan di hatinya.

"Udah siap cerita?" Tanya Jessi, Tiffani mengelap ingus yang ada di hidungnya. Dan mengalirlah kejadian tadi pagi yang dialami Tiffani. "--Gitu Ma." Jessi mengangguk paham.

"Dia gak pengertian kan Ma, padahal saat itu aku lagi amnesia. Kalo gitu, mending Fani gak usah inget dia lagi!"

"Huss! Gak boleh ngomong gitu sayang." Jessi mengelus puncak kepala Tiffani dengan lembut. "Mending kamu bersihin badan, terus istirahat." Tiffani mengangguk patuh dan segera melaksanakan perintah Mamanya.

My Lovely Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang